DUA

296 28 8
                                    

Happy reading

Motor Seno memasuki pekarangan rumah dari sana Seno dapat melihat jelas mobil yang berisikan ibu bersama pria asing tadi terparkir rapih disana, Seno berlari menerjang pintu utama dengan brutal.

Terjangan itu membuat pintu terbuka sangat lebar, menampakkan penghuni rumah yang sedang terduduk disofa dengan tatapan terkejut.

Emang suka kurang ajar si Seno-_-

"Seno apa yang kamu lakukan!!" Seno ga peduli, ia tidak mendengarkan perkataan ibu nya yang kerap di panggil Verona

Seno berjalan tergesa gesa guna mendekati pria asing yang sedari tadi ia incar itu. Dengan tidak sopan nya Seno menunjuk wajah pria asing tersebut dengan tatapan datar dan penuh amarah.

"Siapa pria asing itu ibu?" mendengar pertanyaan Seno, sepertinya. Verona ikut tersulut emosi terlihat dari matanya.

"Turunkan jarimu itu Seno."

"Apakah ibu mengajarkanmu untuk berperilaku tidak sopan terhadap orang lain!!?" Seno dengan terpaksa menurun jari telunjuknya.

Mood Seno malam ini sangat hancur. Bahkan benar benar hancur, Seno memutuskan untuk pergi ke lantai atas menuju kamarnya. Tetapi tidak semudah itu Ferguso.

Saat hendak menginjakan kaki dianak tangga, dengan lantang Verona teriak memanggil namanya. ditambah suara Verona terdengar sangat marah.

Ya, emang Seno akuin kalo perilakunya tadi sangat tidak sopan dan terkesan buruk terutama untuk first impression. Namanya juga udah tersulut emosi apalagi remaja seusia Seno gabisa mengendalikan emosi mereka sendiri.

"BERHENTI DISANA SENO!" teriak Verona.

Seno mengambil nafas dalam dalam, ia tidak boleh menyakiti hati ibunya. Setelah merasa pikiran udah cukup tenang, Seno kembali berjalan mendekati mereka.

"Anak manis, kemarilah. duduk disamping daddy" Suara berat itu mengalihkan pandangannya, daddy?dih yang bener aja.

"Ngga! siapa lu!?"

"Daddy tidak menerima penolakan baby." Sebelum Seno kembali menolak ajakan itu, suara Verona kembali terdengar menyuruh ia untuk duduk disamping pria asing itu.

Dengan sangat amat terpaksa Seno duduk disamping pria itu, Jika diperhatikan sepertinya pria asing ini blasteran. udah keliatan jelas dari warna mata, dan postur wajahnya.

"Jelaskan." ucap Seno dengan nada ketus, sangat menjengkelkan.

"Ibu tidak mau berbasa basi, dengarkan ini. Pria yang kini ada disamping kamu sebentar lagi akan menjadi suami ibu, yang pasti akan menjadi daddy baru kamu Seno. Jadi ibu mohon, tolong. bersikaplah yang sopan kepada daddy dan abang abang barumu."

Seketika tubuh Seno menegang. apa tadi? daddy baru? abang? ouh shit. yang bener aja, Seno bakal punya keluarga baru? kejutan apa ini!!!

Seno langsung berdiri, tidak sengaja paha nya terbentur meja kaca yang ada didepan nya. awalnya Seno ga terlalu peduliin itu tetapi... Seno merasakan ada sebuah tangan bergerak lembut mengusap paha yang tadi terbentur meja.

"Kembali duduk baby, biarkan daddy mengusap pahamu. Itu terlihat sakit" cih apa apaan ini. bersikap lembut untuk menarik perhatian.

Tidak mendapat jawaban dari pemuda disampingnya ini, ia segera menarik Seno untuk kembali duduk. dengan tangan tidak berhenti mengelus paha yang terbalut celana Levis robek robek.

CHICAGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang