ga expect gua

103 10 1
                                    

"Cih cewek kek Lo tuh ga pantes pacaran sama Halilintar" ucap gadis dengan sweater pink,ia melemparkan beberapa telur ke gadis yang duduk bersimpuh di lantai toilet

"Udahlah jelek,miskin, pantes aja ortu Lo ngebuang Lo ke panti hahaha" gadis itu dia adalah [Name] sekuat tenaga menahan tangisannya

"Liat guys dia nahan nangis" Gadis bersweater pink itu menuangkan sebungkus tepung ke rambut [Name]

"Nah kalo gini kan cakep" sebut saja namanya Yaya,ia menginjak tangan [Name] hingga berbunyi

"Akhh sakit" mendengar suara [Name] dengan emosi Yaya membentur kan kepala [Name] ke dinding

"Lo tuh cewek pembawa sial,kok bisa Halilintar mau pacaran sama orang menjijikkan kayak Lo" [Name] hanya mampu merintih kesakitan saat darah mengalir dari kepalanya

"Lebih baik Lo pindah aja ke sekolah kampung ngan di sonoh bareng temen-temen Lo" Yaya membenturkan lagi kepala [Name] ke dinding hingga darah menenuhi wajah [Name]

"Modal beasiswa aja bangga" Yaya melemparkan ember hingga menghantam kepala [Name] membuatnya langsung jatuh tak sadarkan diri, sedangkan pelaku hanya menunjukkan wajah jijik

"Dah yok guys kita pergi" Yaya berjalan pergi meninggalkan [Name] dengan kondisi mengenaskan lalu mengunci pintu

Di sisi lain Halilintar tengah panik mencari [Name] karna tadi [Name] izin pergi ke koperasi sebentar membeli pulpen tapi hingga kini tidak kembali kembali

"Hish kamu kemana [Name]" Halilintar kembali memutari area sekolah hingga akhirnya ia teringat untuk mendatangi toilet yang berada di ujung

Dengan cepat Halilintar berlari dan membuka satu persatu bilik toilet namun di bilik paling ujung toiletnya terkunci dan banyak jejak tepung dan telur di sana

"[Name] kamu di dalam kah?" Halilintar menggedor pintu berkali-kali namun tidak mendapatkan jawaban apapun

"[Name]" Sekuat tenaga Halilintar mendobrak pintu hingga akhirnya ia menemukan seorang gadis yang tergeletak tak sadarkan diri berlumuran darah

"[NAME]" Halilintar langsung menghampiri [Name] yang pingsan di lantai lalu meletakkan kepala [Name] di paha nya

Dengan lembut Halilintar menepuk nepuk pipi [Name]
"Sayang..Babe..baby..bangun dong" Mata Halilintar berkilat marah melihat bercak darah yang ada di dinding

"Siapa yang berani lakuin ini ke kamu" Halilintar lalu menggendong [Name] ala bridal style lalu berlari keluar dan segera membawa [Name] ke rumah sakit

•••

"Ya,nanti kalo tu cewek miskin mati di toilet gimana?" Tanya gadis dengan bando Kuning "biarin aja dia mati dengan begitu gua bisa jadiin Halilintar milik gua seutuhnya, walaupun dengan cara kotor gua bakalan lakuin itu heh" Yaya tersenyum miring lalu meneguk minuman

"Lo emang licik" kata gadis berbando kuning "jelas,ga ada yang lebih licik dari Yaya,Lo tau kan Ying" Ying hanya mengangguk saja

"Menurut Lo nanti gua sama Halilintar lebih baik Honeymoon di Eropa atau Amerika,atau mungkin ke Jepang" Yaya dengan bahagia memikirkan tempat tempat yang bagus untuk dia dan Halilintar berlibur setelah menikah

•••

Di sebuah rumah sakit Halilintar tengah panik dan mondar mandir di depan pintu UGD

"Halilintar..gimana kondisi calon mantu bunda?" Mara datang bersama Tomato- maksudnya Amato dengan raut wajah khawatir

"Hali ga pasti tapi semoga aja [Name] baik baik aja" Halilintar hanya mampu berdoa demi keselamatan gadisnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chaos Oneshoot (BoBoiBoy X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang