Budayakan untuk vote dan follow! Jangan lupa komennya juga!
Selamat membaca..
Happy Reading 🍀
Anne tersenyum melihat interaksi Ravien dengan anaknya, walaupun mereka hanya berbicara beberapa kata tapi itu sudah cukup untuk nya.
"Ayo kita makan!"
Mereka makan dengan tenang. Tidak ada satupun yang membuka suaranya.
Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa sekarang sudah hampir tengah malam.
"As ingat sekarang sudah jam berapa?"
Melihat ibunya yang sudah berkacak pinggang di depannya membuat bocah itu menaruh ponselnya kedalam kantung hoodie yang ia kenakan.
"Selamat malam mom and dad"
Setelah mengucapkan kata itu As pergi meninggalkan keduanya.
Setelah kepergian putra nya Anne menghampiri Ravien yang sedang fokus pada pekerjaan nya. Memandang benda persegi itu dengan serius.
"Rav sudah malam. Sekarang waktunya istirahat biar pekerjaan mu dilanjutkan besok"
Pria itu hanya melirik nya sekilas tanpa menjawab. Anne tentu hanya bisa maklum melihat nya, mungkin Ravien masih belum bisa menerima kehadiran nya.
"Rav..."
Anne menatap suaminya itu dengan lekat. "Ada yang ingin aku tanyakan pada mu"
Ravien hanya diam tak menjawab.
"Boleh aku tau siapa selingkuhan mu?" Tanya nya ragu.
Melihat Ravien yang menatapnya tajam membuat Anne menunduk dengan cepat. Merutuki dirinya sendiri yang terlalu kepo dengan urusan suaminya itu.
"Untuk apa kau ingin tahu tentang wanita ku?"
Suara berat Ravien memenuhi ruangan itu. Anne yang semula nya menunduk perlahan mengangkat kepala nya kembali. Menatap Ravien tepat pada manik matanya.
"Aku- aku hanya ingin mengenal nya tidak lebih"
Ravien tersenyum miring mendengarnya. Mendekatkan dirinya pada wanita itu dengan perlahan.
"Jika aku beri tahu imbalan apa yang akan aku dapatkan hm?"
Anne meremas kedua tangannya gugup. Tatapan Ravien saat ini membuat nya tak bisa bergerak kemanapun. Bahkan saat pria itu mulai mencium nya dengan begitu intens.
Pertahanan nya runtuh. Anne membalas perbuatan Ravien dengan lembut. Keduanya larut dalam hubungan intim itu tanpa sadar seorang anak kecil menatapnya dengan datar dan tajam.
"Pasangan menjijikan. Lebih baik kalian musnah dari dunia ini"
*****
Leana melemaskan bahunya saat tahu bahwa dirinya... Arghh entah kenapa mulut nya ragu untuk berucap.
Leana sangat ingin menghubungi pria mesum itu. Ia ingin beritahu kabar yang terjadi pada diri nya saat ini.
Ia.. telah mengandung. Usia kandungannya sudah memasuki minggu ke enam.
Entahlah Leana bingung saat ini. Reaksi apa yang harus ia tunjukkan jika tahu bahwa dirinya mengandung. Yang ia rasakan saat ini hanyalah hampa.
"Gue harus kasih tau ke dia"
Sudah bulat dengan keputusan nya Leana dengan segera menghubungi Ravien yang saat ini berada di luar negeri karena pekerjaan.
Panggilan pertama tidak dijawab hingga akhirnya panggilan ke tiga sambungan telepon itu tersambung.
"Halo Rav gu-
Ucapan nya terhenti saat Leana mendengar suara menjijikan dari sebrang sana. Suara desahan seseorang dengan suara geraman seorang pria yang sangat ia kenal.
"Ravh.."
Tubuhnya menjadi kaku. Dengan gemetar ia mencoba untuk mengeluarkan suara kembali.
"Rav"
Tak ada sahutan dari pria itu hingga akhirnya suara lembut seseorang terdengar.
"Iya? Maaf siapa?"
Menipiskan bibir nya Leana menjawab.
"Leana. Boleh ngobrol sebentar sama Ravien?"
Lama tak mendengar suara. Suara itu kembali terdengar saat sudah beberapa detik terdiam.
"Maaf Leana suamiku saat ini sedang tertidur pulas. Tak mungkin aku membangunkan nya untuk mu yang bukan siapa siapa"
Leana jelas tahu apa maksud dari ucapan orang itu. Orang itu mengingatkan posisinya saat ini.. tunggu, apa orang itu adalah istri pertama Ravien!? Bagaimana ini!? Ia sungguh belum siap jika bertemu dengan istri pertama pria itu.
"Ah maaf! Aku akan mematikan sambungan nya. Selamat malam"
Belum sempat menekan tombol merah suara orang itu kembali terdengar membuat nya kembali terdiam kaku.
"Mari kita bertemu Leana. Ada hal yang ingin aku tanyakan pada mu"
Sambungan terputus kan. Leana menatap kosong kearah ponsel nya.
"Bagaimana ini? Gue belum siap buat semuanya... Gue. Gue ga tahu harus gimana"
Melempar ponsel nya dengan asal Leana menjatuhkan dirinya pada ranjang empuk nya. Terduduk diam dengan pikiran yang bercabang kemana pun.
Apa yang harus ia lakukan sekarang? Masalah kehamilan nya saja belum selesai, bahkan baru saja ia ketahui. Tapi masalah baru sudah menghampiri nya. Istri pertama Ravien itu sudah mengetahui hubungan nya dengan pria itu.
Leana harus apa sekarang? Mengugurkan kandungan ini karena Ravien sangat mencintai istrinya? Tidak! Leana tidak sekejam itu untuk membunuh seseorang yang tak bersalah sama sekali. Ia akan mempertahankan kehamilan nya bagaimanapun caranya!
Anaknya harus lahir di dunia dengan selamat! Iya harus!
Dan tanpa Leana ketahui. Anne menyuruh seseorang untuk mengawasi nya tanpa di ketahui oleh siapapun.
"Awasi orang itu. Kalau bisa lenyapkan dengan segera!"
*****
Bersambung...Respon kalian setelah baca chapter ini??
Up sesuai mood.
Chapter 5/ bab 5
Vote, komen, follow jangan lupa💜
Dilarang plagiat!
Kalau ga suka sama cerita nya silahkan pergi dari lapak ini!Terimakasih bagi yang sudah membaca!! Luvvv
KAMU SEDANG MEMBACA
The antagonist's wife [TERBIT]
Dla nastolatkówMenjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga seseorang!! Apalagi suaminya adalah seorang antagonis kejam yang akan dengan keji nya membunuh siapa saj...