Ketika sang insan sudah mendapati dirinya telah terlepas dari ikatan masa lalu, sang pelaku kembali mencoba menjebak nya dalam sebuah kurungan mawar.
"Even if the world separates us, I'm sure time will bring the two of us back together."
- ???
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Butiran salju perlahan-lahan jatuh dari langit biru yang telah tertutupi oleh awan putih, kerumunan orang tampak memakai sebuah kain tebal demi melindungi diri dari kedinginan. Jalanan yang awalnya merupakan sebuah aspal terlihat diselimuti oleh butiran putih yang indah.
Dan di tengah-tengah kesibukan kota Seoul, seorang lelaki masih berstatus pelajar sma sedang berdiri dengan jaket membaluti seluruh tubuh nya dengan posisi kepalanya mendongak ke atas melihat bagaimana peristiwa musim dingin dilakukan.
Ia tidak peduli bagaimana butiran uap air itu kini menghiasi surai hitam-merahnya. Entah kenapa semenjak awal hari ini, pikiran sang adam dipenuhi oleh bunga tidurnya yang selalu menghantui nya pada awal musim salju. Seorang gadis dengan paras malaikat terlihat memunggungi nya, siluet hitam legamnya yang sepanjang pinggang dibiarkan tergerai membuatnya diterpa oleh angin musim dingin.
Dan sampai sekarang pun, Lee Jihoon masih tidak mendapati sosok perempuan yang memiliki aura yang sama dengan si gadis mimpi. Laki-laki itu sempat berpikir bahwa mungkin saja perempuan itu hanyalah sekedar khayalan berupa wanita ideal nya, tetapi seumur-umur ia tidak pernah sekalipun memikirkan bagaimana hal 'ideal' yang seharusnya.
Tanpa ia sadari, semenjak ia mengalami mimpi tersebut. Setiap pagi awal musim dingin, jenjang kakinya selalu mencoba mengarungi daratan dengan netra gelapnya berkali-kali melirik ke arah kanan kiri sembari mencari sebuah visual seorang jelita yang selalu menghampiri bunga tidurnya kala turunnya salju.
Hari ini pun tidak ada bedanya dari hal yang biasanya ia lewati pada tahun kemarin, tubuhnya dibaluti oleh pakaian tebal serta sebuah sarung tangan menutupi permukaan tangan nya. Helaan nafas yang ia keluarkan berupa sebuah angin putih akibat dari suhu udara pada saat itu, 'Lagi lagi tanpa sadar aku mencarinya.'
Namun, bukan berarti sang pemuda akan melepaskan kesempatan nya untuk memandang kecantikan pemandangan musim salju. Dan lokasi yang pertama kali diinjakkan kaki olehnya adalah tempat taman, dimana tentu saja di kelilingi oleh banyaknya para pasangan yang sedang bermesraan di bawah langit biru.
Lee Jihoon tampaknya tidak mengindahkan hal tersebut, terlihat dari netra gelapnya yang hanya berfokus pada pepohonan rindang yang tertanam di sekitar jalanan tempat wisata.
"Tidak buruk juga melihat-lihat seperti ini," gumamnya yang tanpa sadar membentuk sebuah kurva lengkung kecil di sudut bibirnya.
Di saat sang siswa SMA tengah sibuk untuk memperhatikan keindahan alam semesta yang tertera di sekitarnya, tiba-tiba saja lelaki itu memperlambat langkahnya sebelum akhirnya benar-benar memberhentikan aktivitas jalan-jalan nya.
Seorang gadis tengah berdiri di hadapannya, sembari menatap ke arah luasnya langit yang kini dipenuhi oleh awan awan yang menghujani butiran salju. Mungkin karena kesibukannya memandang ke atas, ia tidak sadar dengan tatapan Lee Jihoon yang kini memperhatikan nya dengan wajah yang memperlihatkan rasa keterkejutan.