자취 - 𝚝𝚛𝚊𝚌𝚎

81 10 0
                                    

Di sudut bar yang remang-remang, alunan jazz lembut menyapa setiap pengunjung yang datang mencari pelarian dari hiruk-pikuk kota, sementara cahaya lilin berkelap-kelip menari di atas meja, menciptakan bayangan yang bergerak layaknya hantu masa lal...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sudut bar yang remang-remang, alunan jazz lembut menyapa setiap pengunjung yang datang mencari pelarian dari hiruk-pikuk kota, sementara cahaya lilin berkelap-kelip menari di atas meja, menciptakan bayangan yang bergerak layaknya hantu masa lalu yang tak pernah benar-benar pergi.

"Kau seriusan tidak pernah bertemu dengan nya lagi setelah itu?"

Seorang lelaki dengan surai blonde bertanya begitu gamblang setelah mendengar cerita cinta dari seorang CEO dari industri hiburan ternama yang berhasil Jungoo dapatkan setelah menekankan nya beberapa kali.

Kang Dagyeom, atau yang lebih dikenal sebagai DG, sedang duduk di atas salah satu sofa merah dengan tangan kanannya kini memegang gelas yang berisi cairan berwarna merah sembari memutarkan gelas itu sedikit.

Netra matanya terlihat terlalu larut dalam kenangan, sehingga pandangannya terlihat seperti seorang manusia yang diciptakan tanpa emosi.

Memilih untuk tidak meminumnya, DG akhirnya menaruh wine glass itu di atas meja dan diiringi dengan sebuah helaan nafas, "Perempuan konglomerat sepertinya bisa dengan mudah kutemukan hanya dengan mengetik namanya di internet."

"Bukannya senang, perasaan bahwa pertemuan kami hanyalah sebuah khayalan yang dibuat oleh peri mimpi semakin besar," lirihnya dengan pandangan yanh terlihat samar akibat bayang-bayang seorang wanita jelita masih tercetak jelas dalam kenangan nya.

Sebenernya, dengan kekuasaan yang dimiliki oleh Dagyeom sekarang, akan sangat mudah untuk mendatangi sebuah acara pesta yang akan dihadiri oleh keluarga ternama seperti keluarga milik Hye-Rin.

Hanya saja, perasaan takut perlahan lahan mulai menggorogoti hati nya.

Bagaimana jika saat mereka bertemu, Hye-Rin memutuskan untuk menarik garis pada hubungan mereka?

Bagaimana jika Hye-Rin hanya akan berinteraksi dengan nya seakan sepasang karyawan kerja?

Bagaimana jika Hye-Rin tidak memperdulikan nya lagi tidak seperti saat mereka dahulu?

Bagaimana jika Hye-Rin bahkan tidak melemparkan pandangan pada nya?

Bagaimana jika Hye-Rin bahkan tidak mengenali nya?

Bagaimana jika Hye-Rin ternyata sudah memiliki 'takdir' yang sebenarnya?

Bagaimana jika-

Menyadari pikirannya yang kini berlari-larian dengan seribu prasangka buruk, Kang Dagyeom sontak meraih gelas wine tersebut dengan kasar lalu meneguk segala cairan yang ada di dalamnya.

Melihat hal tersebut, Jungoo hanya memperhatikan dengan diam bagaimana terdapat tetesan wine keluar dari sudut bibir Dagyeom akibat tindakannya yang terlalu terburu-buru. Dan entah karena alasan apa, tiba-tiba saja lelaki blonde itu mengukir sebuah seringai menimbulkan rasa curiga pada batin Dagyeom.

Stuck In The Past || Lee JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang