4

54 2 0
                                    

Hari ini tidak ada mata kuliah...ya...karena hari ini hari minggu. Julie dan Farhan pergi ke sebuah taman yang banyak bunga dan juga ada sebuah danau.

"Sayang ini bunga untuk kamu." Ucap Farhan memberi sebuah bunga mawar.

"Tapi...." ucap Julie terpotong karena datangnya bapak tukang pembersih taman.

"Dek, kamu gak baca ya peraturan di sini? Gak boleh ngambil bunga di taman ini! Sekarang kamu bersihkan daun yang berserakan ini." Ucap bapak itu sambil memberi sapunya. Farhan hanya mengangguk pelan sedangkan aku hanya menahan untuk tidak tertawa.

"Kamu sih asal ambil bunga aja!" Ucap Julie tertawa kecil.

"Kan aku gak tau Julie!" Ucap Farhan pasrah.

"Ya udah, nih aku bantuin ya!" Ucap Julie mengambil sapu yang dekat pohon.

"Eh...eh...gak usah...aku sendiri aja, kan aku yang salah!" Ucap Farhan mengembalikan sapu yang ada di tangan Julie.

"Nggak papa, nanti kalau aku bantuin jadi cepat kan!" Ucap Julie mengambil sapunya kembali dan membersihkan daun - daun yang berserakan.

"Iya, tapi kalau kamu udah cape istirahat aja ya!" Ucap Farhan sambil membersihkan daun - daun. Julie mengajukan jempol.

Kok aku pusing banget. Batin Julie memegang kepalanya dan langsung tidak sadarkan diri.

Farhan yang begitu serius dengan menyapunya dan melihat ke belakang ternyata Julie sudah terjatuh pingsan.

"Julie bangun, tolong...tolong...tolong!" Ucap Farhan dengan paniknya langsung mengangkat Julie karena di taman sangat sepi tidak ada orang.

Farhan membawa Julie ke rumah sakit terdekat menaiki taksi. "Pak,tolong cepat pak." Ucap Farhan. Sesampainya Farhan dan Julie di rumah sakit terdekat dari taman. "Suster tolong suster!" Panggil Farhan yang menggendong Julie.

Farhan menunggu Julie yang sedang di periksa oleh dokter.
10 menit

20 menit

Dokter tak kunjung keluar dari ruangan Julie. Farhan memberi tau orang tuanya Julie, setelah itu dokter akhirnya keluar. "Dok gimana keadaan Julie?" Ucap Farhan panik.

"Saya ingin ngomong ke orang tuanya Julie, apakah anda sudah memberi tau orang tuanya Julie?" Ucap dokternya dengan perasaan tenang tidak seperti Farhan yang masih penuh khawatir.

"Sudah dok, sebentar lagi orang tuanya Julie akan datang!" Ucap Farhan dengan sedikit tenang.

"Nanti kalau orang tuanya Julie datang beri tau mereka langsung ke ruangan saya!" Ucap dokter itu.

"Iy...." Ucap Farhan terpotong karena baru saja orang tua Julie datang.

"Dok, gimana keadaan anak saya!" Ucap momy Julie yang dengan perasaan sangat panik.

"Ikut ke ruangan saya." Ucap dokter itu melangkah ke ruangannya dengan orang tua Julie.

"Dok, gimana kondisi anak saya?" Ucap ayah Julie.

"Gini pak, bu, kondisi Julie kritis dan Julie positif mempunyai penyakit kanker paru - paru." Ucap dokter itu dengan tenang sedangkan momynya Julie menangis dan ayahnya Julie berusaha tenang.
"Dok, gimana agar anak saya sembuh?" Ucap ayahnya Julie.

"Julie harus memakai tabung oksigen agar kondisinya lebih membaik." Ucap dokter itu.

---4---

Sudah hampir 30 menit orang tua Julie di ruang dokter sedangkan Farhan melihat Julie yang masih tidak sadarkan diri di kaca ruangan Julie.

Farhan duduk dan menangis karena dia merasa sangat bersalah kepada Julie. "Kamu, ini gara - gara kamu membuat Julie seperti ini!" Ucap momynya Julie membentak Farhan yang menangis tadi.

"Tante, tadi saya juga tidak tau kenapa dia seperti ini!" Ucap Farhan sedikit takut karena Farhan merasa tetap bersalah membiarkan Julie ikut membersihkan taman. Farhan hampir frustasi ’itu salah gue, gara - gara gue membiarkannya ikut menyapu walaupun gue sudah tidak memberbolehkannya hanya itu dan tidak memaksa Julie untuk duduk saja’.

Aku melihat teman - teman Julie datang dengan muka yang lembab akibat menangis.


---4---

Pendek ya? Hmmm... maaf deh.

Jangan lupa vote dan komentar.























Salam

Puterisa



















My best friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang