#14

733 85 5
                                    

"Mulutnya hey, di filter" ucap Livania yg lagi minum teh sambil kakinya di pijitin Alston.

Bukan Alston nya yg di bawah, tapi kaki Livania di pangku sama Alston.

"Biarin, tu juga posenya sungguh elegan ya" ucap Chloe menatap kaki Livania yg di pangku Alston.

"O iya dong, gw kan permaisuri yg elegan" ucap Livania yg menyibakkan rambutnya dan mengenai wajah Alston.

Alston tak masalah wajahnya kena rambut Livania yg panjang itu asalkan orang itu istrinya bukan orang lain.

Cok, lu terlalu bucin anjir.

"Dahlah" ucap Chloe lalu masuk tak lupa menarik tangan David untuk ikut masuk.

Carolina yg melihat David pun mulai menata rambutnya biar rapi dan itu membuat Livania jengah.

Tu anak dari tadi rapiin rambut mulu.

"Rambutmu itu masih rapi tidak usah dirapikan terus menerus, yg ada rambutmu rontok dan kamu menjadi botak" ucap Livania membuat Chloe yg minum teh tersedak karena ingin tertawa.

Cleo memberikan sapu tangan miliknya dengan cara elite, di lempar ke muka Chloe langsung.

"Si anjing malah di lempar ke muka gw yg cantik" ucap Chloe menatap Cleo sinis dan mengambil sapu tangan Cleo dan membersihkan mulutnya.

Cleo tak peduli dia sibuk menatap keluar jendela, jujur dia ingin pergi tapi ibunya tak mengizinkannya.

Sialan emang, gitu batin Cleo.

"Putri Cleo, seharusnya anda tidak begitu, putri Chloe kakak anda jadi anda harus menghormatinya" ucap Carolina sok menasehati dengan suara lemah lembut.

Cleo hanya melirik ke arah Carolina dan kembali menatap keluar jendela sedangkan Chloe menatap Carolina dari atas sampai bawah.

"Punya hak apa kamu menasehati adikku?" Tanya Chloe membuat Carolina memainkan rambutnya dan menatap keluar jendela.

"Kan saya hanya memberitahu putri Cleo bahwa beliau harus sopan kepada Anda yg lebih tua" ucap Carolina membuat Chloe mengerutkan dahinya.

"Maksudmu? Aku sudah tua?" Tanya Chloe membuat Carolina terdiam dan menatap Chloe.

"Kami hanya beda 13 menit" ucap Chloe lagi, gak Terima dia kalo disebut tua.

Padahal lebih tua Alston loh, bisa bisanya bilang kalo dia yg tua, kan anjeng.

"Tapi kan tetap saja putri, anda lahir lebih dahulu sebelum putri Cleo" ucap Carolina menampilkan ekspresi sedang kesal yg dibuat seimut mungkin.

"Kenapa kamu memasang ekspresi seperti itu? Seharusnya aku! Oh, atau kamu ingin menarik perhatian kakakku? Atau David?" Tanya Chloe dan Yap, tepat sasaran.

Carolina langsung kaget dan merubah ekspresi nya menjadi bingung kembali.

David? Tadi Chloe memanggil putra mahkota Theos dengan namanya?

"Putri! Anda tidak sopan memanggil putra ma-"

"Aku yg memintanya" ucap David memotong ucapan Carolina dan itu membuat Carolina diam.

Carolina langsung menatap Chloe yg juga menatapnya dengan senyum mengejek.

"Dan saya lihat sepertinya anda ini pintar ya" ucap David dengan senyum sangat tipis.

Carolina pun langsung tersenyum saat dia rasa David sedang memujinya begitu juga dengan kedua orang tuanya.

"Tentu saja putra mahkota, putri kami sangat pintar, bahkan lebih pintar dari putri Chloe dan putri Cleo" ucap Marine dan menatap kembar C dengan tatapan sombongnya.

"Cuih! Anak gak guna aja bangga" ucap Chloe setelah berdecih saat melihat tatapan Marine.

Marine langsung menatap Chloe tak Terima.

"Apa maksudmu?! Putriku ini berguna! Tidak seperti kalian berdua! Dasar putri pembawa kesialan!" Ucap Marine membuat Chloe dan Cleo langsung melirik nya dengan dingin.

Alston yg mendengar ucapan Marine langsung tersulut emosi dan hendak mengeluarkan pedangnya tapi ditahan oleh Livania.

Melihat tatapan kembar C membuat Marine sedikit merinding tapi ya gitu, keras kepala.

"Kenapa kalian melihatku dengan tatapan mu itu? Dasar! Jika bukan karena bantuanmu kalian tidak akan lahir! Lebih baik waktu itu- AKHH!!" Ucapan Marine yg tergantikan dengan teriakan saat perutnya dililit oleh sebuah sulur berduri dan duri tersebut menancap di perut dan punggungnya.

Chloe dan Cleo menatap satu sama lain lalu menganggukkan kepala mereka.

Mereka langsung berdiri dan menghampiri Marine yg tengah kesakitan.

"Kira kira... Organ mu ku jual akan laku berapa ya?" Ucap Chloe berdiri di hadapan Marine begitu juga Cleo.

Mereka tidak peduli di sana ada tamu atau orang lain yg melihat, yg mereka inginkan hanya menyiksa dan menjual organ wanita dihadapan mereka.

"A apa maksud ucapanmu dasar-"

Plak!

"Tidak ada yg menyuruhmu bicara" ucap Chloe sehabis menampar Marine dengan keras membuat sudut bibir Marine berdarah karena terkena kuku Chloe.

Carolina yg melihat Marine di perlakukan begitu gelagapan karena satu pion nya akan menghilang.

"Putri! Tolong jangan menyiksa ibu! Beliau tak sengaja mengatakan itu! Kumohon ampuni ibu!" Ucap Carolina dan sujud di kaki Chloe.

"Carolina! Jangan sujud di-"

Bugh!

"Sudah kakak ku bilang, tidak ada yg menyuruhmu bicara"

T.B.C

Two Villain Twins (S2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang