Dua Bulan Kemudian...
Di sebuah cafe yang tenang, Alex dan Mega duduk bersama. Mereka menikmati waktu bersama, terlepas dari semua kesulitan yang telah mereka hadapi. Namun, momen mereka yang tenang terganggu ketika mereka melihat seorang anak yang sendirian di meja seberang.
Mega tidak bisa menahan diri dan mendekati anak itu dengan penuh kebaikan hati. "Kenapa kamu sendirian, sayang? Di mana orang tuamu?" tanya Mega dengan lembut.
Anak itu menatap Mega dengan mata yang penuh kebingungan. "Aku sedang mencari papah yang bernama Lex," jawabnya dengan polos.
Mendengar nama "Lex", Alex terdiam sejenak, tak percaya dengan apa yang dia dengar. Hatinya berdebar kencang dalam kebingungan. "Apakah kamu mengatakan 'Lex'?" tanyanya, suaranya sedikit gemetar.
Anak itu mengangguk dengan polos. "Ya, aku sedang mencari mungkin ada di sekitaran sini" jawabnya.
Alex dan Mega saling bertatapan, tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Cafe ini, tempat yang biasa mereka kunjungi, dan membantu bundanya Alex, tiba-tiba menjadi tempat kejutan yang tak terduga. Hal-hal akan berubah, dan misteri tentang papah anak itu dan keterkaitannya dengan Alex harus diungkap.
Dalam suasana yang terbengkalai, Alex memegang foto yang diberikan oleh anak kecil bernama Braga. Anak itu menatap Alex dengan rasa ingin tahu yang polos. "Foto ini, om, mirip om, bukan?" tanyanya.
Alex menelan ludah, menatap foto tersebut dengan perasaan campur aduk. Setelah beberapa detik, dia mengangguk pelan. "Ya, saya Alexander Graham," jawabnya dengan suara lembut.
Mendengar pengakuan Alex, Braga tersenyum gembira. "Papah sudah lama Raga ingin mencarimu, pa!" serunya dengan riang.
Alex dan Mega saling berpandangan, tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Rasa campur aduk antara kebingungan dan kegembiraan memenuhi hati mereka. Tapi di tengah kebingungan itu, ada kelegaan yang mendalam.
Mega melihat Alex yang bingung dan marah. Dengan hati yang bergetar, Mega bertanya dengan lembut, "Mau gimana, Alex? Apakah kita mencari ibunya atau membawa pulang? Bagaimana dengan orangtuaku?"
Alex menarik nafas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri sebelum menjawab, "Tenang, nanti aku akan ceritakan ke orangtuamu. Pasti mereka tidak akan marah. Anak ini, kita bawa pulang saja, nanti aku akan mencari ibunya."
Mega melihat ke arah Braga, anak kecil yang membawa secercah harapan di antara mereka. Dia bertanya dengan lembut, "Braga, bolehkah tante tanya? Siapa nama ibumu?"
Braga menatap Mega dengan mata berbinar. "Juliana?" jawabnya dengan gembira.
Mendengar nama itu, Mega merasa terkejut. Apakah ini mungkin? Apakah Juliana adalah ibu dari anak kecil ini? Begitu banyak pertanyaan berkecamuk di pikiran Mega, tapi saat ini yang terpenting adalah memberikan perlindungan dan perhatian yang diperlukan untuk Braga. Mereka akan menemukan jawaban lebih lanjut nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Es dan Api: Ketika Cowok Dingin Bertemu dengan Cewek Hangat (Terbit)
RomanceMega Aulia Rahmawan, seorang gadis yang ceria dan penuh kasih, jatuh hati pada Jonathan, seorang pemuda yang ramah dan baik hati. Namun, saat Mega mengungkapkan perasaannya, Jonathan dengan lembut menolaknya. Jonathan menolak karena ada alasan terse...