persetujuan di jodohkan

418 100 4
                                    

Sinar mentari pagi menyapa dengan hangat di tepi jendela kamar Mega, memberikan semangat baru untuk memulai hari yang baru. Mega merenung sejenak, memikirkan rencana-rencana yang sudah tergambar jelas di benaknya. Namun, ada satu hal yang tak terduga menghampirinya, suatu peristiwa yang akan mengubah jalan hidupnya secara drastis.

Hari itu, Mega dan keluarganya diundang ke rumah keluarga Alex, sahabatnya sejak kecil. Tak ada yang istimewa pada undangan tersebut, atau begitulah yang Mega kira. Namun, ternyata di balik kesederhanaan itu, tersimpan sebuah rahasia besar yang akan mengguncang kedua keluarga tersebut.

Saat Mega dan Alex tiba di rumah Alex, mereka disambut dengan senyum hangat dari kedua orang tua mereka. Namun, senyum itu tak mampu menyembunyikan kegelisahan yang tersirat di baliknya. Mega merasa ada yang tidak beres, tapi ia tak bisa memastikan apa yang sebenarnya terjadi.

Ketika malam tiba, di meja makan yang dipenuhi dengan hidangan lezat, kedua orang tua mereka mengumumkan suatu keputusan yang mengejutkan: Mega dan Alex dijodohkan satu sama lain. Mega terdiam, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Alex pun tak kalah kagetnya, ekspresi wajahnya mencerminkan kebingungan yang mendalam.

Namun, kejutan itu belum selesai sampai di situ. Orang tua mereka mengungkapkan bahwa mereka telah merencanakan pertemuan Mega dan Alex sejak mereka masih kecil. Mega dan Alex terperangah, tak percaya bahwa orang tua mereka telah memainkan peran dalam kehidupan mereka sejak awal.

Jonathan, adik laki-laki Alex, juga terkejut mendengar kabar tersebut. Ia merasa seakan dunia yang ia ketahui tiba-tiba runtuh di depan matanya. Bagaimana mungkin segala sesuatunya bisa diatur sejak kecil tanpa sepengetahuannya?

Alex menolak tawaran jodoh itu dengan tegas. Ia merasa tidak mungkin menjalin hubungan dengan seseorang yang bahkan tidak dipilihnya sendiri. Mega, di sisi lain, terdiam dalam kebimbangan. Meskipun awalnya terkejut dan bingung, ia mulai memikirkan apa yang sebenarnya diinginkan oleh hatinya.

Perjalanan pulang dari rumah Alex terasa hampa bagi Mega. Ia terjebak dalam pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung menemukan jawaban. Apakah ini benar-benar takdir? Ataukah hanya permainan takdir yang diatur oleh manusia?

Malam itu, Mega merenung di teras rumahnya, di bawah cahaya remang-remang bintang-bintang yang gemerlapan di langit. Ia merasa terombang-ambing di antara keterikatan pada tradisi dan keinginan untuk menentukan takdirnya sendiri.

Sementara itu, Alex juga tenggelam dalam pertanyaan-pertanyaan yang sama. Ia merasa terjebak dalam sebuah perangkap yang ia sendiri tak pernah meminta. Namun, di balik kebencian dan ketidaksetujuannya, ada rasa penasaran yang tak terelakkan terhadap gadis yang dijodohkan dengannya.

Hari-hari berlalu, dan Mega dan Alex mulai menjalani kehidupan mereka seperti biasa. Namun, kehadiran satu sama lain terus mengganggu pikiran mereka, membuat mereka terus merenungkan arti sebenarnya dari segala sesuatu yang terjadi.

Jonathan, adik Alex, juga terus memperhatikan perkembangan hubungan Mega dan Alex. Ia merasa khawatir dengan bagaimana kedua sahabatnya itu akan menghadapi masa depan yang tak pasti.

Mega dan Alex secara tak terduga mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Awalnya, hanya pertemuan-pertemuan kebetulan, tetapi lama kelamaan mereka mulai merasa nyaman satu sama lain.

Pertemuan demi pertemuan membuka jendela ke dalam hati mereka masing-masing. Mega mulai melihat sisi lain dari Alex, sisi yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Begitu juga dengan Alex, yang mulai merasakan ketertarikan yang tidak terduga terhadap Mega.

Namun, di balik semua perasaan yang tumbuh di antara mereka, ada rintangan besar yang harus mereka hadapi: keputusan orang tua mereka. Meskipun perlahan-lahan jatuh cinta satu sama lain, mereka tahu bahwa akhirnya keputusan itu akan mengubah segalanya.

Mega terus merenungkan pilihan-pilihan yang ada di depannya. Ia tahu bahwa memilih Alex berarti melawan keputusan orang tua, sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Namun, di balik ketakutan itu, ada keyakinan yang tumbuh di dalam hatinya bahwa cinta mereka layak untuk diperjuangkan.

Sementara itu, Alex juga berjuang dengan pertarungan batin yang sama. Ia merasa terbagi antara kewajiban kepada keluarganya dan keinginannya untuk mengikuti hatinya. Namun, semakin lama ia menghabiskan waktu dengan Mega, semakin kuat keyakinannya bahwa mereka berdua seharusnya bersama.

Akhirnya, saat keputusan harus dibuat, Mega memutuskan untuk mengikuti hatinya. Ia menyadari bahwa kebahagiaannya tidak bisa ditentukan oleh orang lain, bahkan oleh orang tua tercintanya sekalipun. Mega memilih untuk menerima cinta yang tumbuh di antara mereka berdua, meskipun ia tahu bahwa itu berarti menantang tradisi dan kebiasaan.

Alex, yang awalnya menolak tawaran jodoh itu, akhirnya menemukan keberanian dalam dirinya sendiri untuk mengikuti hatinya. Ia menyadari bahwa cinta sejati tidak bisa dipaksakan atau diatur oleh orang lain. Alex memilih untuk mengejar cinta yang telah lama ia pendam dalam hatinya, meskipun itu berarti menghadapi konsekuensi yang tak terduga.

Ketika Mega dan Alex akhirnya mengumumkan keputusan mereka kepada orang tua mereka, kejutan besar pun terjadi. Awalnya, Alex  menolak dengan keras keputusan itu, mengatakan bahwa itu adalah pelanggaran terhadap tradisi dan nilai-nilai keluarga.

Namun, melalui banyak pembicaraan dan pertemuan, kedua keluarga tersebut akhirnya memahami bahwa cinta sejati tidak bisa diatur atau dipaksakan. Mereka menyadari bahwa kebahagiaan anak-anak mereka adalah yang terpenting, bahkan jika itu berarti melepaskan kendali atas kehidupan mereka.

Antara Es dan Api: Ketika Cowok Dingin Bertemu dengan Cewek Hangat (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang