22. GIRLS - MENIKAH MUDA

3.7K 167 17
                                        

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
فِيۡهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرۡفِۙ لَمۡ يَطۡمِثۡهُنَّ اِنۡسٌ قَبۡلَهُمۡ وَلَا جَآنٌّ‌ۚ

"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya".
(Q.S. Ar-Rahman ayat 56)

Happy reading 🦕✨❤️

"Massss," rengek Ziya, seolah meminta dukungan lebih. Namun, Gus Rezi hanya mengelus kepala Ziya.

"Umi bingung harus gimana nduk,umi juga sama seperti kamu jadi berdoa saja yang terbaik nggih," ucapnya sembari menarik tangan ziya,dan mendekapnya.

Ziya kembali ke Asrama, menatap lama wajah cantik dan mungilnya Syifa.Ia sama sekali tidak bisa membayangkan jika takdir Syifa akan sama dengannya,menikah diusia dini.

"Ya Allah,Dari kesekian rasa takutku dalam melangkah, inilah salah satu yang aku takuti. Jika ini takdir baik yang engkau berikan padanya,ku mohon padamu, lancarkan lah jalannya."

Ziya terdiam dan melamun sepanjang malam,siapa yang tidak takut,sepolos Syifa sudah di minta oleh sosok lelaki untuk hidup bersama walaupun ia tau,yang meminta hak itu adalah orang yang ia kenal namun yang ia takutkan adalah mental Syifa.

"Huammm...,jam berapa ya?" ucap Laila yang terbangun dan menggeliatkan tubuhnya.

"Masih jam dua,tidur lagi lah sebelum ziya terbangun dan berteriak!"

Laila merebahkan tubuhnya kembali dan menghadap ke kiri,dan menatap perlahan sosok wanita yang sedang duduk. "bentar,kayak ngeliat sesuatu tapi apa ya,hantu?" tanyanya dalam hati dan berkerinyit.

"Aaakkkk,"

"Jangan teriak,nanti yang lain kebangun!" ucap Ziya menyumbat mulut Laila dengan tisu,dan Laila segera mengeluarkan tisu tadi dari mulutnya,ia mendekat ke ranjang ziya,duduk sebelah ziya.

"Kenapa kamu gak tidur zi?suka banget nyakitin diri sendiri,"

"Aku takut banget,aku ragu,dan aku pengen Syifa menikmati masa mudanya." Suaranya pelan namun tangan ziya selalu menggenggam ketakutan.

"Kenapa takut?masih masalah Syifa?"

"Iya,Gus Alfa beneran serius sama Syifa,tapi aku takut Syifa kehilangan masa kecilnya,"

"Gini nih tandanya kurang percaya sama takdir Allah,"

"Bukan gitu,kita ini disini sebagai kakak,aku udah ngerasain rasanya nikah muda itu gimana,jadi aku takut aja,"

"Percaya deh zi,kali ini takdir Allah itu baik buat syifa. kita juga gak akan tau kedepannya gimana,terus belum tentu orang tuanya setuju atau tidak,kita berdoa yang terbaik aja untuk Syifa ya." Ziya hanya membalas dengan anggukkan, rasanya sulit percaya bahwa ini akan terjadi sangat cepat.

Laila menyentuh dagu ziya dan membalikkan wajah ziya agar menatap dirinya. "Zi,kalian bertiga sudah aku anggap sebagai adik-adik ku sendiri,jadi kali ini percayalah jika kalian berada di keterpurukan aku lah yang akan menjadi garda terdepan setelah Allah,aku tidak akan membiarkan adik-adik ku ini tersakiti,aku tidak mau melihat air mata kalian mengalir karena tersakiti," ujar Laila dengan mengelus kepala Ziya. "Ingatlah, persahabatan kita bukanlah semata-mata pertemuan karena ilmu, melainkan pertemuan yang Allah takdirkan agar kita menjadi saudara."

GIRLS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang