Mannequin 6

914 87 21
                                    

.

.

.

"Agrhh...hah! Jeno-mmh." Kepalan tangan mungil Jisung terus memberontak, suara lidah mereka yang beradu semakin terdengar di dalam ruangan tersebut, entah seberapa keras decapan yang di timbulkan oleh ciuman sepihak Jeno.

Jisung tidak dapat berkutik, dia hanya bisa pasrah dan berdoa semoga ada seseorang yang bisa menyelamatkannya.

Isakan tercampur dengan suara erangan yang keluar, air mata Jisung yang terus mengalir tanpa henti, dalam hati Jisung bersumpah dia tidak ingin lagi bertemu dengan Jeno.

"Jisung eomma pulang."

Suara ibu Jisunh sontak membuat Jeno berhenti dari aktifitasnya, Jisung terduduk bersimpuh dia hanya bisa mencengkram dadanya yang kembang kempis meraup seluruh oksigen untuk memenuhi paru-paruny, di sisi lain dia sangat bersyukur akan kehadiran eomma nya.

"Jisung kau di mana.."

Dengan segenap kekuatan yang masih tersisa Jisung beranjak menggunakan pakaiannya yang sedikit tertutup dan keluar menghampiri ibu nya.

"Iya eomma ada apa.?"

"Kau tidak sekolah sayang.? Eomma melihat ada motor di luar sana.? Milik siapa itu."

"Ah... Itu teman di sekolahku dia datang untuk menjemput, cuman aku lupa memberitahu hari ini aku tidak masuk sekolah dulu eomma, aku sedikit kurang enak badan."

"Mwo..! kau sedang sakit sayang.?"

Saat Baekhyun memeriksa kondisi anaknya, Jeno datang menghampiri.

"Halo, selamat pagi ahjuma."

"Ahh selamat pagi, kau teman nya Jisung.?"

Jeno sedikit melirik pada Jisung, namun orang yang di tatap membuang muka seakan menganggap Jeno tidak ada.

"Nde ahjumma saya teman sekelas Jisung."

"Ah ya ampun kau sampai harus repot-repot menjemput Jisung, apa kau sudah sarapan Jeno mari kita sa-"

"Eomma sudah dia harus pergi ke sekolah, ini sudah sangat terlambat."

"Ah kau benar ini sudah sangat terlambat bagai mana jika kau bolos saja Jeno."

"Eomma jangan mengajarkan hal yang tidak baik, maafkan ibuku Jeno dia hanya bercanda dan maaf juga kami tidak bisa mengantar kau keluar  pintu keluarnya sebelah sana."

"Jisung sayang jangan seperti itu."

"Tidak apa-apa ahjuma benar kata Jisung saya harus kembali ke sekolah, mari saya pamit."

"Maaf ya Jeno hati-hati di jalan."

Tanpa Baekhyun sadari air mata menetes begitu saja di pipi Jisung.

.

.

.

Pantulan wajah pucat terpancar dari cermin di sebrang sana, masih hangat semua yang ada di ingatan Jisung bagaimana Jeno memperlakukan Jisung seperti jalang, jemari lentik bergetar mengusap setiap tanda merah yang terdapat di tubuhnya.

"oh.. tuhan bagaimana bisa semua ini  terjadi.? apa yang sudah terjadi." air mata lolos begitu saja tanpa ada isakan sama sekali.

.

.

.

"Upacara penyucian.?" Yuta kaget dengan apa yang didengarnya memang sejauh apa mereka melakukan kesalahan.

Mannequin (Jaemin x Jisung Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang