Mannequin 4 🔞

4.9K 130 10
                                    

Jisung menatap lurus pada hamparan bintang malam, bibir itu terus berucap membalas setiap pertanyaan yang di lontarkan lawan bicara di sebrang sana.

"Emm... Maaf Jeno atas tingkahku tadi siang."

"Tidak apa kurasa memang itu terlalu cepat untuk kita." Jawab pria di sebrang sana.

"Maafkan aku." Jisung sungguh meminta maaf pada sang kekasih.

"Tapi Jisung aku sungguh-sungguh dengan permintaan ku." Nada Jeno berubah menjadi lebih serius.

"Tentang apa.?!"

"Tentang, singkirkan Mannequin itu dari kamarmu, aku merasa dia terus mengawasi kita."

"Ya ampun Jen sudah berapa kali aku katakan dia hanya sebuah patung, sebuah benda mati apa yang kau pikirkan sebenarnya.?" Raut wajah Jisung nampak kesal.

"Ya aku tau, tapi tetap saja dia patung pria Jisung aku tidak suka pokonya malam ini singkirkan dia dari dalam kamarmu." Jeno tanpa sadar sudah meninggikan nada bicaranya, dan itu artinya dia sangat serius atas permintaannya.

"Jeno berhenti kekanakan, kau tau sikapmu ini sudah sangat berlebihan." Jisung masih dengan keputusannya.

"Kau kekasihku Jisung, jadi aku berhak memerintah mu." Jeno dan dengan segala kuasanya tanpa sadar membuat Jisung semakin emosi dibuatnya.

"Aku bukan barang jadi berhenti memerintah ku."

"Kau sudah berani melawanku.?"

"Ayo kita selesai, aku lelah terus denganmu."

"Apa maksudmu.?"

"Aku ingin kita akhiri hubungan kita sampai disini aku sudah lelah dengan sikapmu." Jisung dengan serius atas keputusannya.

"Hahhahaha... Kau sudah berani padaku.! Kau dengar ini baik-baik Jisung tidak ada yang bisa lepas dari seorang Lee Jeno kecuali atas ijinnya, dan saat ini aku belum mengijinkan mu, ahh tidak-tidak aku tidak akan pernah mengijinkan mu pergi dariku ingat itu." Tawa pria di sebrang sana sukses membuat bulu kuduk Jisung meremang.

"KAU SUDAH GILA LEE JENO."

Brakk....

Dengan nafas terengah Jisung menatap ponselnya yang kini sudah rusak berkeping, kedua tangannya mengepal menyalurkan emosi yang di tahan olehnya sejak tadi.

Jisung beranjak masuk kembali ke kamarnya, rumah Jisung malam ini sangat sepi hanya ada dia dan beberapa pelayan yang sudah beristirahat di kamar mereka masing-masing karena memang waktu sudah hampir menunjukan pukul tengah malam.

Ayah dan ibu Jisung tadi sudah memberi kabar bawah mereka tidak pulang malam ini, mereka harus pergi ke Busan ke rumah kakek dan nenek Jisung, dia beranjak pergi ke ruangan khusus tempat penyimpanan minuman milik ayahnya, dia butuh beberapa alkohol untuk menenangkan pikirannya.

"mumpung kedua orang tuaku sedang tidak ada." Jisung memilih satu botol wine yang memiliki kadar alhokol yang sedikit tinggi.

Jisung meminum anggur itu secara perlahan sambil terus menatap pada Jaemin, rasa pahit dan manis dari alkohol itu membuat Jisung ketagihan dan membuat dia kembali terus menengguk minuman itu.

perlahan dia menghampiri Jaemin, dengan gerakan sensual Jisung mendudukkan pantatnya pada paha Jemin, tangan Jemari lentik Jisung bersembungi pada belakang kepala Jaemin.

"Kau tau Na, pahamu sudah menjadi tempat ternyaman untuk aku duduki." Jisung tersenyum memandang kedua mata Jaemin.

"aku ingin tau siapa yang men ciptakan mu Jaemin, aku yakin dia sangat berkonsentrasi penuh padamu, halis yang tebal mata yang sangat tajam, hidung yang bangir dan jangan lupakan bibirmu yang indah ini Na." jemari Jisung menyusuri setiap pahatan wajah Jaemin, mata Jisung perlahan sayu dia sedikit memejamkan mata dan sedikit menggelengkan kepalanya mencoba merebut kesadarannya lagi, dengan perlahan Jisung kembali ke kasurnya dia merasa memejamkan matanya jauh lebih baik.

Mannequin (Jaemin x Jisung Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang