prolog (revisi)

413 12 2
                                    

"zhafira!! sudah cukup mainya ayo kita pulang sayang" ucap wanita paruh baya ibu zhafira-humaira Al Hamza

"Iya bundaa"ucap zhafira yang sedang bermain bersama anak anak panti asuhan " Kaka pulang dulu ya besok kakak datang lagi" ucap zhafira dengan lembut.

"Janji ya kak" ucap salah satu anak dengan mengangkat jari kelingkingnya untuk ditautkan dengan zhafira, zhafira dengan senang hati menautkan nya "janji"

Di kediaman zhafira~

"Nak kemari" ucap pria paruh baya ayah zhafira- Fatih Al Siddiq, zhafira yang baru saja turun dari tangga langsung menuju sofa yang berada di ruang tamu dimana ayah nya duduki.

"Ada apa ayah?" tanya nya

"Ayah ingin bicara sesuatu dengan kamu, sebelum itu.." Fatih mengetuk pipi nya mengisyaratkan untuk dicium.

Zhafira dengan senang hati mencium pipi ayah tersayang nya itu."ayah ingin bicara apa, fira kepo tau",Fatih terkekeh dan mengusap surai panjangnya dengan lembut, bertepatan datang nya hamza dengan membawa camilan dan minuman dingin.

"Bicarain apa sih?" Tanya Hamza.

"Gatau nih katanya ayah mau bicarain sesuatu "sahut zhafira

"Tapi janji Fira jangan marah ya" ucap fatih dengan nada lembut

"iya ayah" zhafira menjawab sambil mengambil minum yang bundanya bawa tadi.

"Kamu ayah jodoh kan dengan seorang Gus anak dari teman ayah,nama nya..." belum sempat Fatih menyelesaikan bicara nya, zhafira menjatuh kan gelas yang berada di tangan nya,tubuh nya membeku dan menatap tidak percaya kepada ayahnya.

"Maksudnya apa ayah?! Dijodohkan?" tanya zhafira kini matanya sudah menampung air mata yang siap luruh kapan saja.

"Fira dengarin ayah dulu,ayah menjodohkan mu dengannya ada alasan tertentu, dulu ayah berteman dekat dengan ayah nya sejak kecil, saat kami menikah kami berjanji akan menikah kan putra putri kami untuk mempererat persaudaraan".

Zhafira dengan berat hati mengatakan "siapa namanya?".

Fatih tersenyum dan berkata "Zaidan Mubarak".

Zhafira tertegun mendengar namanya, rasanya darah dari tubuhnya berdesir.

Zhafira menunduk dalam "ayah ngejual Fira, ya?" ucapnya dengan nada sedih, ayah fatih dan bunda Hamza menatap satu sama lain.

satu detik kemudian tawa kedua insan itu memenuhi ruangan.

Zhafira benar benar heran, kenapa itu dianggap lucu? "apa yang lucu?" tanyanya.

bunda Hamza menggeleng-geleng, ia beranjak dari duduknya dan duduk disebelah Zhafira, ia mengelus surai Zhafira yang  tertutup hijab.

"sayang... bukankah ayah sudah memberi tahu kamu? kalo kamu akan dijodohkan? pernikahan itu bukanlah memperjual belikan, tapi menyerahkan. kalo misalnya dulu kamu bergantung kepada ayah, sekarang kamu akan bergantung kepada suami kamu, sayang" jelas bunda Hamza dengan pelan.

mata Zhafira langsung menatap mata teduh sang bunda "seperti minta uang jajan, kan, bunda?" tanya nya.

bunda Hamza terkekeh pelan, "iya, sayang"

ayah fatih tersenyum mendengar kalian yang dikeluarkan putrinya.

"jadi... apakah kamu bersedia, nak?" tanya ayah fatih.

Zhafira menunduk dalam, ia sangat khawatir bila suaminya itu adalah Gus yang sangat galak kepada istrinya. seperti yang didengar Dengar katanya Gus banyak istri.

"jangan jangan, Gus Zaidan itu istrinya udah banyak lagi? Ya Allah aku gamau!" Batin Zhafira, tanpa sadar ia melamun.

bunda Hamza menepuk pundak sang empu dan membuat lamunannya buyar seketika.

"kamu mikirin apa, hm?" tanya bunda Hamza.

Zhafira ragu mengatakannya "emm... bunda, Gus Zaidan udah punya berapa istri?" tanya Zhafira dengan wajah masih ditekuk kebawah.

kekehan dari ayah fatih terdengar nyaring "sayang, Zaidan adalah seorang Gus muda. apakah kamu yakin ia sudah memiliki istri?" tanya ayah Fatih, ia Langsung beranjak dari duduknya agar duduk disebelah Zhafira.

"sayang, jika memang masih berat menerima perjodohan ini, tidak apa apa. ayah tidak akan memaksamu" ucap ayah fatih lalu mengecup ubun ubun Zhafira.

"jika kamu sudah siap beri tahu ayah ya, sayang" ayah Fatih beranjak dari duduknya.

Zhafira masih banyak sekali pikiran, apakah ia masih bisa kuliah saat sudah menikah? apakah melahirkan itu sangat menyakitkan? mungkin gusnya seorang yang kejam? beribu pertanyaan menyerbu kepala Zhafira.

namun, sedetik kemudian ia mengangkat kepalanya. ia yakin pilihan orang tuanya adalah yang terbaik untuk dirinya.

"ayah!" panggil Zhafira, ayah Fatih yang sedang berjalan menuju kamar menoleh ke arah Zhafira.

"dalem, sayang" ucap ayah fatih tersenyum hangat.

"jika perjodohan ini membuat ayah dan bunda bahagia, insyaallah Fira siap, ayah" ucap Zhafira dengan nada mantap.

ayah Fatih tersenyum ke arah Zhafira "ayah bangga mempunyai putri seperti dirimu Zhafira, persiapkan diri kamu ya, kita akan kerumah calon suami kamu" ucap ayah Fatih sebelum menaiki tangga menuju ke kamar.

"putri bunda udah dewasa, ya. perasaan bunda baru kemaren kamu daftar masuk SMK" ucap bunda Hamza memeluk Zhafira.

"bunda, doakan yang terbaik ya buat, Fira"

"selalu sayang" ucap bunda Hamza lalu mengecup kepala Zhafira.

*****

haiii apa kabar?? kalian masih mau baca kan? pantengin terus yaa, soalnya karya revisi ini akan jauh beda dengan cerita sebelum revisi

jadi untuk kedepannya, semoga kalian ga bosen yaaa

makasih udah bacaaa

sayang readers banyak banyak!!!








                                 
                     


         




















TBC

ZAIDAN & ZHAFIRA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang