epilog

46 6 1
                                    

Rintik gerimis mulai turun dari langit, lama kelamaan menjadi hujan yang sangat lebat seolah olah langit pun merasa sedih atas kepergian Zhafira

Isak tangis Zaidan memenuhi ruangan, dokter Adiba datang dengan para suster, keluarga mereka keluarga beserta teman temannya ikut masuk keruangan Zhafira

Mereka begitu sedih dan juga merasa kehilangan karena Zhafira pergi meninggalkan mereka semua

Bunda Hamza berjalan perlahan lahan menuju brankar Zhafira, tangannya yang bergetar menyentuh kedua pipi Dingin Zhafira

"Nak... Semoga Allah menempatkan dirimu di sisi terbaiknya" bunda Hamza menangis

Dokter Adiba melepaskan selang  selang dan alat bantu yang berada di seluruh tubuh Zhafira

"Zhafira dinyatakan meninggal, Senin 2 September 20** pukul 10:00 malam" dokter Adiba menutup seluruh tubuh Zhafira menggunakan kain

Mereka semua lalu diperintahkan untuk keluar dari ruangan agar mereka segera menindaklanjuti Zhafira

Rani baru saja sampai, napasnya tersengal-sengal, ia melihat semua orang bersedih sambil menatap ruangan di hadapannya

Rani bertanya kepada Aryan

"H-hei! Zhafira kenapa?" Tanya Rani dengan sedikit membentak ia sangat takut karena Zhafira tak akan memaafkan dirinya

"Tuhan lebih sayang sama dia" Aryan berucap sambil mengusap airmatanya

"Gak!" Pekik Rani

semua orang kaget mendengar suara Rani yang begitu kerasnya

Tiba tiba Rani berlutut di hadapan Zaidan, Zaidan reflek memundurkan langkahnya

"pak.... Maafkan saya!" Rani tiba tiba menangis sambil menyatukan kedua tangannya

"Ada apa?" Tanya Zaidan dengan mata yang masih memerah dan suara seraknya

pelan tapi pasti Rani mengatakan hal yang sebenarnya "Sebenarnya aku yang membuat Alma melecehkan Zhafira" Rani tertunduk malu airmatanya tak henti hentinya mengalir, ia benar benar menyesali perbuatannya

Rani melirik ke arah kia, ia melihat kia melotot seolah olah ia sangat murka terhadap perlakuan Rani

"Gue Stefarani mengaku telah bersengkokol Dengan askia Dewantara dan Almahendra untuk melecehkan dan memfitnah Zhafira!" Suara Rani semakin keras, tangannya bergetar hebat ia membungkuk di hadapan Zaidan

"apa maksud, lo?" tanya kaisar sedikit membentak

FLASHBACK ON....

2 hari sebelum kejadian

Rani menunggu kia di taman yang dipenuhi oleh pasangan suami istri maupun pacar

"ctsk! ngapain sih ngajakin ketemu disini? kayak ga ada tempat lain aja" gerutu Rani

dari kejauhan Rani nampak kia berlari ke arahnya

"eh maaf nunggu lama, suami gue ga ngizinin tadi" ucap kia dengan napas yang tersengal senggal

"hm! kenapa Lo ngajak ketemu kemari?" tanya Rani dengan mata judesnya

ZAIDAN & ZHAFIRA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang