Masih 6 tahun lalu.
Apa yang Matthias pikirkan ketika anak kecil biasanya berbicara random dengannya kini menjadi gadis cantik? Suasana hatinya mungkin sedikit luluh, tapi ia tidak ingin mengakuinya jika ia jatuh hati terhadap adiknya sendiri.
Matthias menyalahkan ibunya.
Kenapa?
Sebab, ibunya terlalu cantik sehingga melahirkan gadis cantik di kehidupannya yang sudah tertata sempurna.
Kenapa harus adiknya?
Kenapa?
Kenapa tidak orang lain?
Kenapa?
Adiknya bagaikan bongkahan berlian di hutan Arvis. Senyumannya mampu membuat hati sedingin es itu gundah, membuat Matthias terus-menerus terusik dengan kecantikannya. Matthias sempat berpikiran; jika adiknya terlalu cantik ia akan membunuhnya dengan tangannya sendiri dan jika adiknya tidak terlalu cantik ia akan mengasingkannya dari Arvis.
Tapi, apa ini?
Kenapa Matthias tidak bisa menembaknya meskipun gelarnya sebagai perwira bintang lima?
"[Name]... Kau sangat menyebalkan." Matthias bergumam, suara baritonnya terdengar keruh saat mengetahui perasaan di dalam dirinya. Ini adalah perasaan kekesalan tanpa sebab yang dapat memuncak kapanpun jika melihat adiknya sendiri di jaga oleh orang lain.
"Riette..." Matthias bergumam lirih, senapan miliknya tertuju kepada kepala milik Riette - mungkin pria berhati dingin ini bisa menjadikan nyawa seseorang melayang dalam tiga detik. "Tidak. Apa yang coba aku lakukan? Membunuhnya? Tidak."
Bimbang.
Gundah.
Bingung.
Kenapa semua perasaan itu tiba-tiba muncul?
Padahal, [name] cuma adiknya.
Padahal, [name] cuma gadis SMP seperti pada umumnya.
Padahal, [name] cuma gadis kecil.
Kenapa gadis itu begitu membuatnya gila?
Matthias menepis angan-angan sekaligus kenyataan jika perasaannya mulai jatuh. Dia menjaga jarak, tetap menjaga jikalau hatinya benar-benar luluh di depan adiknya sendiri. Ibunya itu sudah menyebalkan membuat adiknya sangat cantik dan menarik untuk di pandang. Kenapa goyangan ibu menghasilkan sesuatu yang begitu apik? Matthias bertanya kepada dirinya sendiri.
Young lady,
Shit.
Hatinya berdebar bukan karena senang.
Hatinya berdebar karena nafsu sekaligus obsesi.
Fuck.
"Kakak mau aku kenalkan dengan temanku?" Saat dimana gadis itu berdiri dan tampak sedikit berjinjit sangat menggemaskan untuk dilihat. Surai gelapnya, mirip sekali dengan sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Sister; Matthias
Fanfic❛ aku akan tetap mencintaimu meskipun kau adalah adik kandungku sendiri ❜ ↬ [ yandere ] Matthias x f! readers