Spicy content (🌶️)
This scene may be a little disturbing for some people! Feel free to skip it if you feel uncomfortable!Translate : Adegan ini mungkin sedikit mengganggu bagi sebagian orang! Jangan ragu untuk melewatkannya jika Anda merasa tidak nyaman!
###
Mereka berdua tidak tahu bahwa keesokan harinya akan ada berita tentang hutan Arvis yang terbakar hingga separuhnya.Pagi itu, langit masih gelap ketika berita tersebut sampai ke telinga Elysee dan [Name]. Asap hitam mengepul dari arah hutan yang terlihat dari jendela rumah, menciptakan pemandangan suram yang membekas di langit pagi yang kelam.
[Name] duduk diam di ruang makan, memandangi asap yang bergulung-gulung di kejauhan. Firasat buruk menjalar dalam dirinya.
Hutan Arvis adalah tempat yang menyimpan begitu banyak kenangan kelam, terutama tentang Matthias dan semua hal yang ia lakukan di sana.
Dan sekarang, hutan itu terbakar—seolah-olah mencerminkan kehancuran yang telah terjadi dalam hidup mereka.
Elysee, yang baru saja mendengar kabar dari salah satu pelayan, masuk ke ruang makan dengan ekspresi tegang. "Hutan Arvis... sebagian besar dari hutan itu terbakar," katanya dengan suara penuh kekhawatiran.
[Name] menatap ibunya dengan cemas, hatinya berdegup kencang. "Apa yang terjadi? Bagaimana itu bisa terjadi, Bu?"
Elysee menggelengkan kepala, tidak yakin dengan jawabannya. "Mereka belum tahu penyebab pastinya. Tapi kebakaran itu besar. Banyak pohon yang hangus terbakar, dan sebagian penduduk yang tinggal di dekatnya sudah dievakuasi."
Kata-kata itu menggantung di udara, menambah suasana mencekam yang sudah ada sejak semalam.
[Name] tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa kebakaran ini lebih dari sekadar kecelakaan.
Pikirannya segera melayang pada Matthias—apakah ini semua ulahnya? Apakah Matthias telah melakukan sesuatu yang tidak terbayangkan?
"Ibu," [Name] berbisik, "Apakah mungkin... ini ulah kakak?"
Elysee menatap putrinya, ketakutan yang sama perlahan merambat dalam pikirannya. Meskipun ia tak ingin mempercayai bahwa Matthias mampu melakukan hal seperti itu, namun ia juga tak bisa menolak kemungkinan itu sepenuhnya.
"Kita tidak tahu, [Name]," Elysee menjawab pelan, mencoba menenangkan diri.
Mereka berdua saling bertatapan dalam diam, seolah memahami bahwa kebakaran ini mungkin menjadi tanda bahwa apa yang mereka pikir telah berakhir sebenarnya baru saja dimulai.
Di luar, api yang masih menyala di kejauhan terlihat samar dari balik asap yang semakin tebal. Hutan Arvis yang terbakar menjadi pertanda bahwa bayang-bayang Matthias mungkin belum sepenuhnya hilang dari kehidupan mereka.
Burung-burung kecil mulai terbang menjauh dari pepohonan, melarikan diri dari kobaran api yang semakin liar. Angin membawa bau asap pekat yang semakin menyelimuti langit, membuat udara di sekitar terasa panas dan menyesakkan.
Api yang awalnya membakar bagian tengah hutan Arvis kini merambat cepat, menyebar tanpa ampun ke arah yang lebih dalam.
Di antara pepohonan yang mulai menghitam, api menjalar menuju sebuah pondok kecil yang berdiri di pinggiran hutan—pondok Paman Bill.
Pondok tua itu, yang dulunya menjadi tempat perlindungan dan kenangan bagi [Name], kini berada dalam ancaman serius. Kayu-kayu tua yang membangun pondok itu tampak rapuh di hadapan lidah-lidah api yang ganas, merambat setiap sudut bangunan dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Sister; Matthias
Fanfiction❛ aku akan tetap mencintaimu meskipun kau adalah adik kandungku sendiri ❜ ↬ [ yandere ] Matthias x f! readers