"udah kayak jin tiga permintaan gw anjir lah"jisung memasukkan kembali handphonenya kedalam kantongan
"Kalo ga mau mending lo mundur aja"Chenle tersenyum smirk
"Nggak akan. sebutin apa aja syaratnya gue bakal penuhin semua syarat yang lo minta"
"Yang pertama, gue ga mau punya pacar yang bedugalan. Alias gue ga mau pacar gue itu tukang bolos"
"Gampang"
"Yang kedua, gue ga mau ada kata putus atau selesai dalam sebuah hubungan, sesusah apapun itu masalahnya kita harus cari solusinya bareng-bareng, kita harus saing percaya satu sama lain"lanjut chenle
"Lu mau pacaran apa mau nikah sama gue?" Pikir jisung chenle seperti mengajak orang untuk menikah, sangat terlihat bahwa namja di depannya ini masih polos dari hal-hal berbau keremajaan, entah apa yang ia lakukan selama ini.
"Ga setuju?, yaudah pergi sana!"
"Oke-oke. lanjutin"jisung cukup tertarik dengan chenle, ia rasa chenle sangat berbeda dari mantan-mantannya yang berjumlah dua puluh enam orang itu.
"Gue juga mau jadi submisif lo karena ekhem.. emang lo yang lebih dominan di antara kita berdua" pipi chenle sedikit memerah setelah mengatakannya
Jisung tertawa mendengarnya.
"Sadar juga akhirnya."
"Diem! Gausah dilanjut ngomongnya!, dan syarat yang terakhir gue mau punya pacar yang rank pararelnya minimal sepuluh besar biar kita sama-sama setara, Alias lo bisa pacaran sama gue kalo lo bisa buktiin dengan jadi siswa pararel sepeuluh besar di angkatan lo"
Melihat reaksi Jisung, Chenle tersenyum penuh arti sembari melipat tangannya didepan dada.
Jisung membuang nafas kasar, lalu namja tinggi tersebut menyentuh tangan yang lebih pendek dan mengarahkan tangan putih tersebut ke dada.
"Tapi lo harus janji setia nungguin gue sampe rank pararel angkatan gue keluar, dan lo ga boleh kabur lagi kalo gue bener-bener bisa menuhin syarat yang lo minta."
"Iya"jawab chenle dengan raut wajah gugup
°°°
Saat ini Jaemin yang adalah ibu dari jisung memijat pelipisnya melihat tingkah putra semata wayangnya beberapa menit yang lalu, tetapi sekarang ia malah sibuk dengan roti di genggamannya.
"Kenapa tiba-tiba minta les privat? Udah tobat kamu?"ucap jaemin pada jisung yang sedang sibuk menyingkirkan kismis pada rotinya
"Abang mau masuk pararel sepuluh bundaa!"ujar jisung to the point
"Hah?"jaemin sukses menjatuhkan rahangnya, terkadang ia bingung kenapa bisa mempunya anak seperti jisung
"Abang harus pinter! Makanya butuh les!"
"Bang? Kamu habis kepentok apa jadi begini?"Jaemin tampak memeriksa kepala jisung tetapi nihil ia tidak menemukan bekas luka apapun
"Soalnya abang harus ngejar kekasih hati abang, dia maunya abang harus pararel ndaa, makanya mau les biar pinter"
"Oalah, jadi itu alesannya? Kebetulan banget nih bunda punya kenalan yang bisa ngelesin semua mata pelajaran"
"Bunda mah emang mantep" jisung mengacungkan jempolnya
"Target berapa mantan bang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS DI HATI [JICHEN CHENJI] BERSAMBUNG
Fanfiction"gw pacarin mampus lo" ujar laki-laki yang lebih tinggi tersebut yang lebih mungil melakukan roll eyes sebelum menjawab kata-kata yang lebih tinggi. "gausah ngimpi!. gw masih doyan lubang."