°°°
Jam sudah menunjukkan waktu pulang sekolah, sekarang yang ada di sekolah hanya mereka yang mengikuti ekskul dan keperluan lain.
Chenle melangkahkan kakinya menuju lapangan basket yang terletak di dalam sekolahnya.
Saat ia tiba tenyata banyak dari mereka yang ikut juga sudah datang, termasuk jisung.
Jujur saja chenle masih sering curi-curi pandang melihat kearah jisung saat ia berlatih dengan yang lain.
Berbeda dengan jisung yang tampaknya acuh dengan keberadaan chenle.
Pelatih menyuruh chenle dan beberapa anak lain untuk turun kelapangan bertanding melawan tim sebelah yang dimana ada jisung didalamnya.
Pertandingan dimulai bola di giring oleh riki lalu di oper kepada jisung, jungwon mencoba menghalangi namun sia-sia dan pada akhirnya poin pertama jatuh kepada tim jisung.
"Lanjut anak-anak, saya mau buang air kecil sebentar"ujar sang pelatih
Berlanjut ke round selanjutnya, kali ini chenle yang menggiring bola namun dengan cepat jisung menggadang didepannya dan merebutnya, tanpa disengaja ia menyenggol bahu chenle dan menyebabkan namja yang lebih pendek terjatuh karena gagal menahan keseimbangan tubuhnya.
"Alay"makinya pada chenle lalu dalam sekali tembak ia memasukkan bola basket tersebut
"Gw gatau masalah lo apa, terlepas dari itu lo ga pantes kayak gitu ke siapapun itu jisung!"ucap minghao yang membantu chenle berdiri
"Lo jadi lebay gitu bang? Apa karena di babuin sama dia?"ucap jisung sembari menatap sengit kearah chenle dan minghao
"Udah-udah gw gapapa"sahut chenle yang melihat situasi semakin panas
Tak lama kemudia pelatih mereka kembali dan meminta mereka kembali berlatih.
Hingga pada puncaknya pukul setengah lima akhirnya ekskul basket selesai.
Chenle sedang menggunakan jaketnya. Matanya menatap kearah punggung jisung yang semakin menjauh, ia buru-buru mengambil tasnya dan mengejar mantan kekasihnya tersebut.
"Jisung!"panggilnya pada namja yang tak jauh dari tempatnya berdiri
Jisung berbalik, namun setelah mengetahui siapa yang memanggilnya ia kembali berjalan seolah tidak ada yang memanggilnya.
Chenle berlari kearah jisung dan menyentuh tangan jisung namun di tepis oleh pemiliknya.
"Mau lo apa sih?"ujar jisung yang sudah cukup naik pitam dibuatnya
"Lo dan gw harus diskusiin masalah ini baik-baik dan pake kepala dingin jisung!"ucapnya tegas
"Ga ada yang perlu didiskusiin disini, gw mau pulang"
"Lo harus tau putus bukan berarti musuh"sahutan dari chenle membuat jisung tertawa kecil
"Putus emang bukan berarti musuh, tapi gw inget lo anak dari pelakor aja udah gw anggap musuh"final jisung lalu melengos pergi
"Bunda bukan pelakor!!"ucap chenle, kini air matanya tidak bisa lagi dibendung
Jisung menghilang dan meninggalkan luka baru di hati namja manis tersebut.
"Air mata lo terlalu berharga buat nangisin cowok kaya dia le"ucap minghao membantu chenle berdiri, jujur chenle kaget mengapa namja tersebut belum kembali kerumahnya
"L-lo belum pulang?"ucap chenle yang segera menghapus air matanya
Minghao tersenyum miris.
"Apa pertemanan kita selama ini belum cukup untuk lo percaya dan berbagi keluh kesah lo ke gw le?"
"Maaf"satu kalimat balasan yang keluar dari bibir chenle
"Gw ga akan maksa kalo lo belum siap, tapi kalo lo butuh gw, gw selalu ada buat lo"
"Gw anterin pulang ya?"tawar minghao yang di angguki oleh simanis
°°°
Tipis-tipis aja ges wkwk
Doain gw banyak libur biar sering up begini
Jangan lupa votement tentunya 🫵🫵🫵
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS DI HATI [JICHEN CHENJI] BERSAMBUNG
Fanfiction"gw pacarin mampus lo" ujar laki-laki yang lebih tinggi tersebut yang lebih mungil melakukan roll eyes sebelum menjawab kata-kata yang lebih tinggi. "gausah ngimpi!. gw masih doyan lubang."