🍓10.Sisi gelap keysa🍓

44 2 0
                                    

Happy reading


"Ciuh ini kan yang lo lakuin tadi ke gue?, udah gue kembaliin tuh, gimana suru kan?"

Hahahaha!!!
Kembali keysa tertawa bak orang kesetanan.

"Oke saat ini sampai disini dulu, tungguin aja kejutan apa yang selanjutnya gue kasih sama lo".

"Duh kasian banget udah sampe babak belur gini,... yah, gak keliatan lagi dong wajah munafiknya. Hahaha!!!".

"Sekarang giliran kalian berdua!!".

        °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Tepat setelah keysa berucap, salah satu guru datang melerai mereka.

Diam-diam dalam hati rina dkk merasa bersyukur karena guru segera datang, jika tidak habis lah mereka hari ini juga.

Mereka tidak menyangka bahwa keysa seberani ini, padahal sebelumnya tidak pernah untuk sekedar menyahut apalagi untuk membalas seperti tadi. Bahkan, mengenai kebenaran yang baru saja mereka lihat dengan mata kepala mereka sendiri itu sangat, sangat, mengejutkan!.

Guru tersebut yang bernama irma, terkejut melihat tubuh rina yang terbaring tak berdaya.

"Ada apa ini?, joko dan asep tolong bantu untuk membawa rina ke UKS, dan keysa, kiara dan aruna ikut ibu keruang BK".

"Baik buk".

"Oke buk".

Ucap kiara dan aruna secara bersamaan.

Sementara keysa hanya mengikuti mereka ke ruang BK dengan ekspresi wajah yang masih datar.

Setelah kepergian bu irma beserta yang bersangkutan yaitu keysa, aruna dan kiara.

Sontak saja kelas tersebut ramai dengan para sahutan siswa dan siswi yang saling mengeluarkan pendapat atas kejadian yang baru saja mereka lihat dengan mata kepala sendiri.

"Wah gila, ini beneran gilaaaa! Keysa ternyata psikopat cok".

"Sumpah gue tadi shock banget ngeliat kejadian tadi".

"Kayaknya hari ini si rina bakal turun pangkat yang awalnya pembuly bakal berubah jadi korban bully".

"Iya coy kayaknya keysa bakal gantiin posisi rina yang notabenenya adalah queen bullying sekolah kita".

"Ngeri banget tuh keysa tadi, lo perhatiin gak mukanya tadi tu kayak–, duh serem banget pokoknya".

"Iya cok gue perhatiin duh serem banget, gue jadi takut sama keysa yang ternyata sikopet".

"Eh copet".

"Eh apa sih namanya"

"Psikopat elah, kan tadi si dodit udah nyebut pe'a luh".

"Oh, mang udah berubah?".

"Ck. Ngeselin lo".

Sementara Nathan dkk juga teramat shock dengan kejadian yang tidak mereka duga, mereka mengira keysa akan diam seperti sebelumnya jika di bully sekarang malah sebaliknya.

Setelah melamun dengan pemikiran mereka masing-masing, nathan terlihat lebih dulu merajut langkahnya keluar dari kelas ntah tujuannya akan kemana dan diikuti dengan elmer dkk.

                 °^^^^^^^^^^^^^^°

"Jadi siapa yang ingin terlebih dahulu menjelaskan apa yang baru saja terjadi?!".

"J-jadi c-ceritanya gini buk, tadi keysa tiba-tiba dudukin kursi belajar tempat rina buk, jadi otomatis kami—

Dengan gugup serta belum selesai aruna menjelaskan, keysa terlebih dahulu menyela.

"Emang disitu ada tulisan kalo meja itu punya rina?". Dengan ekspresi datar keysa kembali bertanya.

Aruna dan kiara sontak saja menampilkan ekspresi kesal sambil menatap kearah keysa.

"Ya, tapi'kan lo gak ada hak buat ngedudukin tempat queen seenaknya". Elak kiara

"Ho'oh, itu'kan tempat duduknya queen". Aruna

"Sekali lagi gue tekanin, disitu.gak.ada.tanda.kepemilikan! Lagian itukan fasilitas sekolah, lo pada aja yang ngeklaim jadi punya lo".

"Sudah-sudah, kok jadi debat gini. Heh! Kalian dipanggil kesini itu.. buat ngelurusin masalah kalian yang sepele, bukan malah debat. Udah kayak debat capres aja kalian ini".

Jangan heran dengan guru bk yang satu ini, karena memang dia dikenal dengan sosok yang tegas dan agak rondem juga sedikit tapi, ya memang agak kiler dikit sih.😁

"Jadi menurut dari pengamatan ibu, kalian ini sebenarnya ngedebatin masalah kursi, tapi sampai membuli dan dibuli sampai separah itu.  jadi setelah ini saya sendiri yang akan mengatur tempat duduk kalian, Jadi, masalah ini ibu anggap selesai. Lain kali, kalau ibu kedapatan kalian berantem lagi, ibu gak akan segan-segan untuk menghukum kalian dan mengirim surat kepada orang tua kalian masing-masing ingat itu".

"Oke, sekarang kalian bisa kembali ke kelas setelah ini, akan ibu atur tempat duduk kalian agak tidak ada lagi yang di perdebatkan".

"Iya buk".

"Baik buk".

Jawab aruna dan kiara secara bersamaan, disusul dengan sahutan Keysa

"Oke".

Setelah bu irma berucap disusul dengan sahutan ketiganya kemudian, keysa memandang remeh terhadap aruna dan kiara, yang ditatap pun memandang keysa tajam akibat emosi yang mulai memuncak.

                  °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Oke jadi, kiara dan aruna duduk di bangku belakang cika sedangkan untuk rina, akan duduk ditemani oleh cika dan untuk keysa akan duduk di—

"Maaf bu, saya ingin duduk di pojok situ". Sambil menunjuk tempat yang disebut.

Belum selesai bu irma menjelaskan dan memilihkan tempat duduk untuk mereka bertiga tetapi, keysa memotong ucapan tersebut yah, meski masih terbilang sopan.

"Oh, ya sudah tapi kamu duduk sendiri ya, soalnya dipojok situ hanya ada satu kursi berbeda dengan kursi lainnya yang ada dua".

"Tidak masalah buk, terimakasih".

Kedua sejoli itu tengah memandang keysa dengan penuh permusuhan karena, hanya dia yang bisa mereques tempatnya. Mereka tidak bisa menolak akibat takut dengan guru kiler satu ini jadi, ya berakhir lah mereka setuju tapi dengan terpaksa.

"Sama-sama, jadi masalahnya sekarang sudah klear yah, ibu harap ini yang terakhir karna kalian ini sudah SMA bukan lagi anak SD yang memperebutkan hal sepele seperti ini".

"Iya buk".

"Iya buk".

"Hm".

Tbc.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi KeysaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang