Chapter VIII (1)

286 40 14
                                    


Flashback dari awal kisah Cale dimulai. Tapi sebelum itu aku ingin mengingatkan,

⚠️Disini terdapat rasa kecemasan yang bisa mengganggu beberapa pembaca. Ada isi tentang Kekerasan bahkan Pelecehan. Jadi bijaklah dalam membaca.⚠️

☆☆☆


Hutan adalah tempat misteri dunia setelah lautan. Kenapa? Karena sama seperti lautan, hutan juga tidak mudah untuk di jelajahi.

Orang-orang selalu mengatakan bahwa mereka telah mengetahui apa-apa saja yang ada didalam hutan. Konyol sekali.

Jika demikian, lantas kenapa masih banyak komponen-komponen yang tidak diketahui berasal dari hutan? Nyatanya, makhluk hidup itu sendiri tidak bisa menjelajah lebih dalam.

Ada banyak hal yang hutan sembunyikan dari dunia luar. Seperti menyembunyikan harta yang diturunkan oleh beliau. Anak kecil, yang berusia sekitar 7 tahun. Itulah yang di sembunyikan oleh hutan di dalam inti sari bunga. Anak kecil itu melengkung seperti bayi di dalam kandungan sang ibu.

Krek

"Astaga kau berisik sekali."

Seharusnya tidak ada yang bisa memasuki hutan bagian dalam. Seharusnya begitu, tetapi entah kenapa ada dua manusia yang sampai pada inti hutan.

"Maaf, siapa yang bisa memprediksi ranting yang akan hancur?"

"Ck, terserah kau saja."

Saat hendak melangkah lebih jauh, akar-akar dari pepohonan bergerak. Mengagetkan dua insan tersebut. Akar-akar pepohonan dengan runcing menodong dihadapan mereka, seolah memperingati bahwa hanya sejauh ini yang diizinkan untuk masuk.

Salah satu dari mereka menyeringai.

"Ha! Aku sudah menduga. Alasan kita tidak bisa menelusuri lebih dalam adalah karena akar sialan ini!"

"Kau melindungi sesuatu, iya 'kan?"

....

"Hahaha! Kau lihat? Ini sempurna!"

Salah satu dari mereka bersorak. Mereka telah menemukan sesuatu yang bisa di katakan sebagai harta berharga.

Seorang anak kecil meringkuk bagai bayi di dalam kelopak bunga raksasa. Itulah yang mereka temukan.

Di sekitar jauh dari kata baik. Pohon tumbang, akarnya tersayat dengan cairan yang masih basah seperti sedang berdarah. Rerumputan habis terbakar dan terdapat lubang yang cukup besar akibat dari bom yang dua manusia itu lempar. Juga berbagai akar kecil yang membentuk tubuh manusia memeluk bunga yang menampung anak kecil itu, seolah melindungi dari ledakan bom. Sayangnya, akar-akar itu hangus terbakar.

Salah satu manusia itu mendorong akar tersebut dan menarik paksa tubuh anak kecil dari bunga. Raungan putus asa dan ketakutan menggelegar keseluruh hutan, bahkan mengguncang tanah. Tapi tidak menghentikan aksi mereka dari mengambil anak kecil itu.

Ditatapnya tubuh anak kecil tersebut yang mana tanaman rambat menjadi pakaiannya. Ada sirat aneh dari tatapan itu.

☆☆☆

Tiit tiit tiit

Berbagai suara menyahut dari ruangan. Menandakan bahwa banyak aktivitas terjadi di dalamnya.

Duo in the Acrash KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang