Hantu Malam

128 9 0
                                    

Hipertensi ayah Chaewon langsung kambuh pasca mendengar penjelasan yang diutarakan Chaewon tentang pembatalan rencana pernikahannya dengan Yeo Yeon Seok.

Beruntung undangan belum tersebar, jadi ibu Chaewon masih bisa menenangkan ayahnya dengan alasan itu.

Chaewon sendiri sampai saat ini masih betah terpekur sendiri.

Yeonseok masih terus berusaha menghubunginya, namun tak sekalipun telepon-telepon dari lelaki itu pernah ia angkat.

Pesan-pesan yang dikirimkan Yeonseok ia abaikan tanpa pernah berniat membukanya sedikitpun.

Pada pesan terakhir yang diterimanya, Chaewon bahkan kemudian memblokir nomor lelaki itu dan menghapus namanya dari daftar kontaknya.

Itu memang kenyatannya, pikir Chaewon.

Lelaki itu memang sudah seharusnya terhapus dari hidupnya.

Orang bilang obat penghilang rasa sakit itu adalah bekerja. Dan Chaewon sudah memutuskan untuk membenamkan dirinya sepenuhnya dalam pekerjaan, hingga ia tak punya waktu untuk berpikir tentang dirinya sendiri.

Pagi-pagi Chaewon sudah sibuk dirumah sakit. Hari ini ia dijadwalkan untuk melakukan operasi pada seorang bayi.

Tampak di ruang kerjanya, Moon Chae Won tengah memberikan briefing pada anggota tim yang akan melakukan operasi kali ini.

Seorang bayi yang belum memiliki nama dan terlahir prematur menjadi pasien Chaewon kali ini.

"Dia sangat prematur, lahir di usia 22 minggu dan 3 hari atau kurang dari enam bulan. Beratnya hanya 547 gr" ujar Chaewon mulai menjelaskan.

Chaewon lalu mengarahkan fokus anggota timnya pada pada layar hitam putih yang menyala didepan mereka.

"Dari foto rontgen di perutnya, terlihat ada udara di dalamnya" ucap Chaewon lagi, sambil menyorot area yang dimaksud.

"Dari sonografi terlihat adanya necrotizing enteritis" tambahnya dengan raut muka serius.

Necrotizing Enteritis atau NEC adalah istilah medis untuk menyebut penyakit saluran pencernaan yang terjadi pada bayi prematur. Yaitu terjadinya kerusakan dan kematian pada sel-sel usus kecil, serta infeksi dan peradangan pada usus besar.

"Tapi kita tidak bisa mengetahui semuanya dari sonograph" gumam dr. Han, dokter residen tingkat 3, yang merupakan junior Chaewon ditempat kerja.

"Yah.. tepat sekali. Kau benar dr. Han" balas Chaewon.

Operasi kali ini bukan merupakan operasi yang mudah. Mereka semua tidak tahu kondisi sang bayi 100% kecuali membedahnya.

Resiko apa yang harus mereka hadapi dibalik tubuh mungil itu, tak ada seorangpun yang bisa memprediksi.

Hingga selama beberapa hari ini, tak ada satupun dokter yang bersedia melakukan operasi untuknya, meski telah berulang kali pindah rumah sakit.

Tapi Chaewon memutuskan untuk mencobanya. Dia merasa harus mencobanya, karena bayi ini bisa bertahan sejauh ini, dan ia ingin menolongnya. Pembedahan akan dilakukan secepat mungkin. Paling tidak dalam 24 jam.

"Ingatlah ini semuanya" seru Chaewon pada seluruh anggota timnya.

"Rasio keberhasilan operasi pada bayi prematur ini kurang dari 20%" ucapnya sambil menatap lurus kedepan

Aroma kengerian mendadak menguar dari ruang rapat ini.

"Tidak.. aku tak bermaksud menakuti kalian. Tapi yang ingin aku katakan adalah, kita semua harus fokus, tak boleh ada kesalahan sama sekali. Tak peduli apa, aku ingin kita semua berjuang hingga akhir" seru Chaewon, mengobarkan semangat pada anggota tim bedah anak yang akan bertugas hari ini.

Feel YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang