Malam itu tak lama usai Joongi menyelesaikan pekerjaannnya di rumah sakit dan bersiap hendak pulang, dering ponsel yang sebenarnya disetel dengan volume yang tak begitu kencang mampu menahan langkah kakinya.
Diraihnya si ponsel pintar miliknya itu dari dalam saku celana warna hitam yang dikenakannya.
Dari Joo Sang Wook rupanya, calon sepupu iparnya.
"Hyung.." panggil Joongi.
"Oh Joongi-ya, kau ada dimana?" Tanya Sangwook dengan nada suara yang agak gusar.
"Aku masih dirumah sakit, sedang bersiap-siap untuk pulang. Wae? Ada apa malam-malam begini menelepon?" Timpal Joongi.
"Ah.. sebelumnya maafkan aku malam-malam mengganggumu, tapi bisakah kau membantuku?" Pinta Sangwook.
"Oh tentu saja, apa yang bisa kubantu Hyung?" Tanya Joongi.
"Salah satu juniorku pergi ke Tongyeong hari ini. Aku mendapat kabar dari orang tuanya, katanya mereka tak bisa meghubunginya hingga saat ini. Akupun tadi sempat mencoba menghubunginya, namun tak ada jawaban. Bisakah kau pastikan apakah dia telah sampai ke Tongyeong saat ini? Aku akan mengirimkan sebuah alamat kepadamu. Itu adalah alamat rumah yang seharusnya dia tuju" beber Sangwook panjang lebar.
"Ah.. geure, kirimkan saja alamatnya Hyung" jawab Joongi
Lalu beberapa detik kemudian sebuah pesan dari Sangwook berisi alamat seseorang Joongi terima, dan lelaki itu langsung tancap gas, membelah dinginnya jalanan malam Tongyeong seorang diri.
.....
Jaraknya sekitar 30 menit dari rumah sakit. Sebelum turun dari mobil, untuk sekali lagi Joongi terlihat meraih ponsel pintarnya untuk memastikan ia berada di alamat yang tepat.
Setelah memastikan semuanya sesuai, lelaki itu lalu turun dari mobil.
Joongi terlihat memperhatikan sekeliling. Dari luar, tampak ada lampu yang menyala didalam rumah itu.
Tak ingin membuang waktu, lelaki itu lalu bergegas melangkah dan menggedor pintu si penghuni rumah.
"Permisi.. ada orang didalam..?!!" Panggil Joongi sambil tangannya terus menggedor pintu dihadapannya.
Tak ada jawaban.
Joongi tak menyerah, selama beberapa saat ia terus menggedor dan berusaha memanggil siapapun yang ada didalam sana.
"Permisi, apa ada orang didalam?!!!" Panggilnya lagi.
Saat Joongi sudah hampir putus asa dan menggigil kedinginan diluar, tiba-tiba ia mendengar bunyi seseorang membuka kunci dari balik daun pintu dihadapannya.
"Aku tahu kau akan datang.." gumam seorang wanita, dengan tubuh yang berantakan dan hampir limbung.
Wanita?
Meski suaranya tak begitu jelas, meski penampilannya sungguh berantakan saat ini, meski dengan wajah yang kini hampir separuhnya tertutupi rambut, namun Joongi sungguh hafal betul, dan hanya butuh waktu dua detik saja untuk ia bisa mengenali siapa wanita dihadapannya kini.
"Moon Chae Won..?" Ucap Joongi terperanjat menatap gadis yang berdiri diambang pintu ini.
Belum hilang keterkejutan Joongi menatap raga wanita didepannya, tiba-tiba ia merasakan satu sentakan yang cukup kuat, menarik tubuhnya masuk kedalam rumah.
Wanita itu sempat meracau tak jelas, tapi lalu..
Ceklek..
Ia mengunci pintu rumahnya. Dengan Joongi yang diseret masuk kedalamnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Feel You
Hayran KurguDengarkan aku baik-baik Aku bisa merasakan tangis tak bersuaramu Aku bisa merasakan kesepianmu saat harus berjalan seorang diri tanpa arah ditengah udara yang kering Jadi sekarang jangan coba-coba menghalangiku untuk datang menemanimu Kau tau aku se...