Prolog.

1.3K 39 0
                                    

"Laki-laki hebat bukan dia yang memiliki banyak wanita, tapi dia yang bisa menolak banyak hati untuk satu wanita di hati."

‧₊˚🖇️✩

Bagi Azizah poligami merupakan hal yang paling ia benci. Melihat laki-laki yang menjadi suaminya menikah dengan perempuan lain sangat tidak ingin Azizah rasakan. Mungkin semua perempuan juga sama dengan pendapatnya, tidak ingin di poligami atau dimadu.

Karena jika sudah menjadi miliknya maka akan tetap menjadi miliknya, ia tidak ingin di bagi atau berbagi.

"Demi Allah, sampai mati gue gak mau di poligami."

Atau ia lebih memilih melepaskan miliknya daripada melihat miliknya menjadi milik orang lain juga.

"Lebih baik gue jadi janda daripada melihat suami gue menikah dengan perempuan lain."

****

Berbeda dengan Fahri, di dalam keluarganya sebuah poligami di perbolehkan. Bahkan ia memiliki dua orang Umi, Abinya menikah lagi ketika usia Fahri masih satu setengah tahun.

Ia tidak keberatan jika memiliki dua Umi, karena dua perempuan hebat itu begitu menyayanginya. Laki-laki itu begitu menghormati kedua perempuan itu.

Namun, ternyata baktinya tidak sepenuhnya untuk kedua Uminya. Karena istrinya tidak begitu menyukai salah satu Uminya.

Fahri merasa ia gagal menjadi seorang suami yang bisa membimbing istrinya, dan ia juga merasa gagal menjadi seorang anak karena tidak bisa membuat istrinya menyayangi kedua Uminya.

"Saya tidak meminta untuk mu melakukan sesuatu untuk Umi saya, tapi tolong hormati beliau ya. Karena saya ada di sini karena beliau."

Namun bersyukur Umi bisa memahaminya.

"Umi, sayangi istriku ya maafkan semua sikapnya. Sebenarnya dia tidak bermaksud demikian, tapi karena kejadian di keluarga saat itu membuat dia seperti ini. Umi tolong pahami istri Fahri ya, kalau ada sikap dia yang membuat Umi marah tolong beritahu Fahri jangan marah ke istri ku. Nanti biar Fahri yang pelan-pelan berbicara sama dia."

"Umi sayang sama istrimu, tidak perlu khawatir. Sebenarnya Umi sedikit terkejut dan kecewa dengan sikap istrimu, tapi setelah mendengar penjelasan dari Umi-mu membuat Umi paham dan memahaminya sayang. Tidak perlu khawatir ya."

****

Disaat rasa itu mulai ada, percaya itu mulia terbangun. Allah masih ingin menguji rumah tangga mereka, sebuah takdir dan permintaan menyakitkan datang bersamaan kedalam keluarga dua insan tersebut.

"Fahri, jika Abi memintamu poligami dan menikah lagi bagaimana?"

"Abi...."

Sebuah ruangan itu terasa hawa dingin yang menusuk, antara rasa tak percaya dan tekanan terasa bersamaan.

"Pesantren ini membutuhkan penerus, dan kamu tau sendiri jika istri mu tidak bisa mengandung karena kondisi rahimnya yang lemah. Abi meminta ini bukan cuma kepentingan semata, tapi karena Abi ingin penerus dari pesantren ini adalah anak kandung mu sendiri. Menikahlah lagi dan cari perempuan yang bisa memberimu anak."

****

"Jika kamu ingin menikah lagi, maka ceraikan aku dan pulangkan aku ke rumah Ibuku." 

"Maaf...."

‧₊˚🖇️✩

Huhu harusnya prolog dulu baru bagian satu :)
Baru kepikiran buat prolognya sekarang, gak papa ya mohon di maklumi hehe.

Gak kerasa ya ternyata udah lebaran aja haha.
Minal Aidin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin semuanya, maapin kesalahan author disengaja atau gak di sengaja ya 😊🙏🏻

Walaupun udah telat gak papa lah ya wkwk.

Suami Pilihan IbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang