Chapter 12

135 17 3
                                    

|  Worry  |

|  Worry  |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di malam hari, Harua duduk di kursi piano dan tengah membuka lembaran buku not di depannya.

'Kau... Takut melakukan kesalahan dalam bermain piano, bukan?' Perkataan Jo terngiang kembali di telinganya membuat sang empu menghentikan kegiatan membuka lembaran buku tersebut.

'Bagaimana dia tau?'

'Aku tau kau takut membuat kesalahan'

'Aku takut. Bagaimana jika permainan ku salah di hadapan Ayah?'

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ🖤⃝🤍ﮩ٨ـﮩﮩ٨ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ


Jo mengambil obat tidur yang tergeletak di meja yang ada di depannya. Membuka tutup botol itu lalu mengetukkan botol kecil tersebut ke telapak tangan hingga satu pil jatuh ke tangannya.

Ia menelan pil tersebut lalu menghela nafas.

Jo menidurkan dirinya di sofa dan berusaha memejamkan mata.

'Hanya karena sangat mirip, jadi kau pikir dia mempengaruhimu? Atau, kau punya perasaan kepadanya?'

Kata psikolog tadi siang terngiang kembali di benaknya.

'Apa benar karena Shigeta Harua?'

Jo membenarkan posisi tidurnya dan menghela nafas untuk kesekian kalinya.

'Meskipun aku minum obat tidur, aku tetap saja terjaga'

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ🖤⃝🤍ﮩ٨ـﮩﮩ٨ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ


Harua berjalan menuju kelasnya. Hingga saat ia berada di depan pintu dan akan membukanya, Jo datang membukakan pintu lalu bersandar di pinggir pintu tepat di depan lelaki bergigi kelinci tersebut.

Ia menatap Harua sejenak lalu pergi tanpa kata membuat tanda tanya besar muncul di benak sang empu.

Harua memilih tak banyak pikir dan berjalan memasuki kelas.

Saat istirahat...

"Jo tidak mau bergabung" Ujar Euijoo yang sudah melahap makan siangnya.

"Begitu rupanya" Jawab Harua sambil mengangguk.

"Lalu bagaimana? Kita butuh dua orang lagi" Keluh Harua yang mengingat jika ujian kolaborasinya akan segera datang dan mereka baru berdua.

"Aku sudah menemukan seseorang"

"Siapa?" Tanya Harua yang sudah merasa senang karena menemukan anggota baru.

"Namanya Taki"

"Taki?" Beo Harua.

The Best Piano Parts | 𝐉𝐨𝐑𝐮𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang