Chapter 7

111 23 0
                                    

Hari terlihat sudah larut malam, Rosé berniat pergi ke ruangan Jennie untuk menanyakan apa yang akan mereka lakukan, mereka tak pernah berpikir akan diberi misi yang pelakunya adalah mereka sendiri.

Tok tok

Rosé mengetuk pintu ruangan pribadi Jennie, tak lama kemudian Jennie membukakan pintu itu.

"Rosie?".

"Jen, cepat beri tau aku apa ide mu" ucap Rosé.

"Baiklah, tapi kita tak keluar saja? Ku rasa di sini tak aman untuk berbicara" ucap Jennie.

"Tapi di markas ini banyak cctv, kau yakin kita akan keluar tanpa meminta izin? Lagi pula hari ini hari Rabu, kita harus menginap di sini" ucap Rosé.

"Baiklah kita bicara dalam kamar ku saja" jawab Jennie diangguki oleh Rosé.

Mereka pun duduk di tepi ranjang kamar Jennie.

"Jadi apa?" Tanya Rosé.

"Ku rasa ini tak rumit, tapi aku tak pernah menyangka kita akan di beri misi itu, aku berencana, untuk meminta bantuan kepada teman mafia kita yang lain" jawab Jennie membuat Rosé terkejut.

"Kau serius? Ku rasa itu bukan ide yang bagus" ucap Rosé.

"Tak ada cara lain Rosie, kita harus meminta salah satu teman mafia kita untuk mengakui dia yang bersalah" balas Jennie.

"Kau yakin ini berhasil? Lalu bagaimana dengan dia?" Tanya Rosé.

"Rosie, kita akan membebaskan nya sekalian dengan teman-teman kita yang lain" jawab Jennie, membuat Rosé terdiam sejenak.

"Baiklah, aku setuju, tapi siapa yang akan mengurus itu semua?" Tanya Rosé.

"Siapa lagi? Tentu saja Mark" jawab Jennie.







Keesokan harinya......

Para agen sudah siap dengan pakaian mereka, hari ini semua menjalankan misi masing-masing, termasuk Rosé dan Jennie yang akan memulai misi mereka.

"Semoga misi pertama kalian berjalan lancar" ucap jisoo menyemangati mereka berdua.

"Terimakasih" jawab Jennie.

"Aku yakin agen baru tak akan bisa menyelesaikan nya, kalian masih baru tapi sudah diberikan misi yang serumit itu" timpal Lisa.

"Lisa, kenapa kau berbicara seperti itu, mereka rekan kita, sepatutnya kau menyemangati mereka bukan malah merendahkan" ucap Jisoo, tapi tak didengarkan oleh Lisa, dia langsung pergi begitu saja.

"Em maafkan dia" ucap jisoo dibalas senyuman oleh Jennie.

"Baiklah sampai jumpa" ucap jisoo pergi sambil melambaikan tangan nya, lalu Jennie pun mengubah senyuman nya menjadi datar dan tatapan yang tadinya ramah berubah menjadi tajam.

"Ayo" ajak Rosé diangguki Jennie.

Mereka pun berjalan menuju lift, hari ini mereka akan memulai menjalankan misi mereka.

Ting

Pintu lift terbuka, Rosé dan Jennie pun menaiki motor sport mereka memasang helm, lalu melaju kencang membelah jalan raya, tujuan pertama mereka adalah adik Giselle.

Sesampainya di sana, mereka mengetuk pintu rumah itu, lalu seorang gadis membuka kan pintu nya, badan nya terlihat gemetaran melihat siapa yang datang.

"Apa lagi yang kalian inginkan?" Tanya nya, membuat Rosé dan Jennie terkekeh kecil melihat gadis itu ketakutan.

"Jangan takut, kami hanya memerlukan mu sebagai saksi" ucap Jennie membuat gadis itu terheran.

"Apa yang kalian maksud?" Tanya gadis itu.

Secret AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang