02

161 29 6
                                    

  “Prinsip hidupku sekarang adalah me
     mbahagiakan kedua putri kecilku..”

05:49 A.M

(Name) bangun awal karena ingin mandi pagi, air di jam segitu segar yang membuat nya rileks. Bukan untuk pertama kali nya (name) bangun di jam segitu, gadis itu benar-benar sudah terbiasa bangun di jam 5 atau 4 untuk cuman ingin mandi pagi serta melihat pemandangan awan yang warnanya biru bercampur merah muda.

Gadis surai pirang keemasan gelombang memakai gaun warna biru dengan putih sepaha lalu pergi ke balkon kamarnya.

Tangan putih mulus tanpa cacat itu membuka pintu balkon nya dan seketika saat dibuka, angin yang sangat dingin serta segar masuk kedalam kamarnya, dan menerpa tubuhnya.

(Name) menghirup udara segar tersebut lalu menghembuskan nya. Ia mulai berjalan kedepan dan berhenti.

Tatapan biru permatanya mulai mendongak untuk melihat awan yang memiliki dua warna yang tercampur eh maksudnya ada semburan merah muda nya.

"Indah.. " gumamnya pelan sembari menikmati angin segar yang menerbangkan anak rambutnya dengan lembut.

Tatapannya membinar terpesona saat melihat awan itu.

Tapi saat melihat awan itu dengan kagum, ada yang membuka pintu kamarnya dan memanggilnya. "Tuan putri..?"

Seseorang yang berambut merah seperti semerah tomat itu berjalan masuk kedalam dan menghampiri (name) yang diam diam mengerutkan keningnya saat melihat kedatangan pria berambut merah semerah tomat.

'Felix? Kenapa semua karakter who made a princess perlahan muncul satu persatu? Ini aneh.. Akan ku tanyakan tentang ini ke vioana nanti' batin (name) lalu tersenyum tipis saat felix -tangan kanan ayahnya- berdiri dihadapan nya dan membungkuk dengan gaya seperti bangsawan.

'Untuk kali ini, aku harus menahan ngetoxic. Akan bahaya jika martabat keluarga obelia hancur karena ulah ku sendiri' batin (name) yang tersenyum tipis.

"Salam untuk tuan putri (name).. Semoga anda selalu diberkahi oleh cahaya milik sang dewi mentari" ucap felix yang membungkuk badan seperti bangsawan dan berdiri tegak kembali.

(Name) berdehem kecil dan dengan sopan pun membalas itu. "Ah iya felix, ada apa kamu kesini? Bukankah felix ada dinegara lain bersama ayah? "

Gadis itu mulai melontarkan pertanyaan satu persatu dan felix dengan sopan perlahan menjawab itu, seakan-akan diri nya sudah terbiasa dengan (name) yang berturut-turut melemparkan pertanyaan kepadanya.

"Saya kesini karena perintah tuan besar. beliau memanggil anda ke ruang keluarga, ada yang beliau bicarakan kepada anda. Dan saya serta tuan besar baru saja pulang dari sana putri.. "

(Name) terdiam, yang membuat felix mulai takut jika dia menolak itu. padahal (name) diam karena lagi ngereog dalam hati.

'COKKK!! GW KETEMU HUSBU KESAYANGAN GWE UHUYYYYY~ WANJAY TENGOK NI TENGOK AHAHAHAHA'

Nahkan apa kubilang? Nem diam gegara ngereog karna bisa ketemu cogan sibab, contohnya claude atau ayahnya sendiri.

"Tuan putri..? " panggil felix saat melihat (name) malah melamun.

Felix menghela nafas kasar, gadis didepan nya ini ternyata malah melamun saat ia membalas pertanyaan dari nya. Dan mau tak mau harus memanggilnya nya dengan nada sedikit tinggi.

"Tuan putri!"

(Name) akhirnya ia tersadar apa yang dirinya pikirkan. Iris biru permata mulai menatap felix yang cengir pelan sambil menggaruk belakang kepalanya canggung.

𝘈𝘯𝘨𝘦𝘭 |lookismxreader|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang