14.

1.1K 160 6
                                    

Jennie melangkah dengan berani menyusuri koridor, ayolah. Sebenarnya ia perlu banyak latihan tentang kepercayaan diri, karena sekarang profil nya berbeda. Semua orang menganggapnya orang berada dan salah satu perempuan yang memiliki fasilitas khusus dari kampus ini, jadi sudah tidak asing di lihat jika banyak mahasiswa memperhatikan nya.

"Ah! Aku mencari mu sejak tadi. " Jennie tersentak kala tiba-tiba joy datang tanpa arah.

"Mian, kelas ku baru selesai. " Ia tersenyum ke arah joy, namun menyadari joy tidak sendiri membuat dirinya memperhatikan orang itu.

"Oh, ini sepupu ku.. Ayo berkenalan. " Joy tersenyum dan mengulurkan tangan sepupunya ke arah jennie.

"Hai, aku jongin. " Dia tersenyum bahkan memperlihatkan sedikit lesung pipi nya, dia sepupu joy yang memiliki tinggi lebih dari joy serta penampilan yang lebih casual.

"Aku jennie. " Ia tersenyum membalas sapaan jabatan tangan itu, dan membuat joy tersenyum menatap keduanya.

Ini sudah seminggu semenjak jennie masuk ke dalam kampus ini, joy benar-benar menjadi teman baik jennie. Siap menemani nya menyusuri kampus ketika gadis itu tidak mengerti, tapi limario. Bukan seorang laki-laki yang membebaskan burung merpati nya begitu saja, pasti beberapa gagak hitam mengawasi merpati kecil ini dari kejauhan.

"Ayo makan siang bersama. "

Belum sempat jennie menolak joy lebih dulu menarik lengannya dan lengan jogin, ia benar-benar pasrah sekarang dan melangkah mengikuti kemana temannya itu. Sementara di sisi lain, Jisoo menatap jennie dari kejauhan dengan pandangan tajam nya.

Ia bahkan tidak henti henti mengikuti jennie sesuai kemauan limario, jisoo hanya menunggu apa kah perempuan itu memberikan informasi kepada nya jika melakukan kegiatan mendadak atau bersembunyi dengan rahasia yang sebenarnya adalah hal sepele bagi Jisoo untuk mengetahui nya.

Ting!

> Nyonya Manoban's cute

Oppa, maaf tiba-tiba joy mengajak ku makan siang apa tidak apa apa???

Aku, akan segera selesai selepasnya jemput aku oke!?

Jisoo tersenyum membaca pesan itu, ia menghembuskan nafas dan menatap kembali jennie yang memasuki mobil mewah milik joy sementara anak buah yang lain mulai bergerak mengikuti jennie.

Dan sekarang jennie sudah berada di salah satu restoran Jepang, duduk berdampingan dengan jongin sedangkan joy berada di hadapan nya. Ia bingung harus bereaksi seperti apa ketika laki-laki itu mencoba memberikan perhatian kecil padanya.

"Tidak apa, aku bisa sendiri. " Ia menolak dengan halus ketika jongin ingin membantu jennie memasak irisan daging itu.

"Ehm- ini sepupu ku dia sedang liburan di Korea setelah kuliah di Inggris. " Jennie menatap joy yang kini berbicara.

Ia jadi teringat tentang limario ketika mengenai Inggris, tata cara keluarga menoban itu seperti keluarga Inggris. "Dan dia sedang mencari teman dekat. "

Jennie seketika menatap jongin yang tersenyum kecil sembari mengelak ucapan joy yang kini hanya tertawa, tak tahu kah? Jika jennie hampir ketakutan mendengarkan nya. Ia tahu dan bukan orang bodoh tentang apa maksud joy itu, tapi jennie-

"Maaf, teman dekat?" Joy dan jongin lantas terdiam ketika jennie memastikan apa yang di ucapkan joy.

"Ya? Apa kau sudah memiliki kekasih? Apa pria berambut hitam yang sering men-

"Itu Saudara nya. " Ucap jennie membuat joy terdiam mendengarkan nya.

"Aku tidak tahu maksud mu ini lelucon atau hanya ingin berteman, tapi- Terima kasih sudah mau menjadi teman ku seminggu ini joy. " Ia berdiri dari tempat duduknya.

"Aku tidak ingin dekat dengan nya, terlebih lagi dia terlihat seperti belum memiliki apa ketimbang pria yang kini bersama ku. " Mungkin cukup menghina tapi ini adalah cara ampuh membuat laki-laki itu berfikir jika lawan mainnya bukan hanya satu.

Jennie melangkah pergi dari sana dan berjalan keluar dari restoran. "Lim?!"

Ia melotot terkejut melihat laki-laki dengan kaos putih berkerah dan celana bahannya berdiri di depan restoran bersama asisten nya, tidak memberikan ekspresi berlebihan tapi ia tersenyum. "Sudah selesai makan siang mu?"

"I-itu..

" Jennie??!" Mereka menoleh ke arah joy yang terlihat kelelahan karena mengejar langkah jennie, dan semakin terkejut melihat orang asing yang kini berada di hadapan mereka.

Limario tersenyum ke arah joy lalu kembali menatap jennie. "Mau makan lagi dengan ku? Bisa bergabung bukan?"

Dan disini lah sekarang, jennie jongin joy serta limario. Duduk di satu meja dengan kesunyian dan ketegangan masing-masing, jennie bingung harus bereaksi seperti apa karena perintah awal dirinya tidak boleh bertingkat berlebihan saat di publik tapi sekarang dengan kehadiran limario secara tiba-tiba dan begitu perhatian membantu nya makan membuat jennie bingung.

"Kau kenal dengan nya jennie?" Joy berbisik dan membuat jennie menoleh, lalu melirik limario sebentar sebelum kembali menatap joy dengan anggukan kepala.

"Aku dengar kau salah satu mahasiswa dari Inggris benar?" Tiba-tiba limario bersuara dan berbicara pada jongin yang sedari tadi diam.

"y-ya? benar. "

Limario mengangguk. "kau tampan, profil mu juga bagus, dan pasti pasangan mu begitu kagum dengan mu. " Mendengar itu jennie dan joy terkejut.

"A-apa? Apa arti dari perkataan mu itu?" Jongin dengan mengkerut marah.

Sedangkan limario hanya tersenyum sebelum menanggapi perkataan nya. "Sepupu mu ingin mendekat kan mu dengan jennie, tapi dia tidak tahu kau sudah memiliki kekasih itu arti perkataan ku, hah! Berkuliah jauh-jauh ternyata sama bodohnya. "

Hinaan itu- BRAK!

"kau pikir kau lebih baik dari ku?! Tiba-tiba datang tanpa di undang dan berkata seperti itu. " Ia berdiri setelah memukul meja makan dengan emosi.

Joy dan jennie terkejut tapi tidak berniat bersuara sama sekali, perbandingan terbalik antara mereka berdua. Laki-laki manoban itu hanya duduk dengan santai bahkan masih sempat memakan makanan nya, sedangkan jongin sudah kepanasan karena emosi nya.

"aku? apa yang aku punya sekarang ya?" Limario menaikan kedua alis nya berfikir.

"kau terlalu sombong, semua itu tidak akan selama nya menjadi milik mu! berlagak lebih baik tapi kau jauh lebih buruk!" Jongin dengan emosi.

Limario menatap nya kini berbeda, mata coklat itu lebih tajam sebelum di mana sebuah gelas berisi air minuman nya ia lempar ke wajah laki-laki itu sebagai balasan perkataannya. Lalu limario ikut berdiri, dan joy segera memanggil keamanan restoran.

"kau harus mengerti dan tahu jongin-shi, membuat mu hancur bukan lah sesuatu yang sulit untuk ku. " Ia menarik kerah kemeja laki-laki itu dengan keras dan mereka saling bertatapan tajam.

"Lim, hentikan. " Jennie menahannya agar tidak semakin bertambah panas, ia tidak ingin melihat perkelahian seperti ini walaupun sebenarnya ia takut menahannya.

"Kau ingin mencoba mendekati gadis ini? Haha, seharusnya aku yang bertanya pada mu! apa kau lebih baik dari ku!" Limario mendorong tubuh itu hingga tersungkur ke lantai.

Limario membenarkan pakaian dan menarik jennie untuk dekat dengan nya, sebelum pergi ia menatap jongin sejenak dengan senyum kecilnya. Lalu merangkul pinggang kecil itu, dan membawa nya keluar meninggalkan ruangan VVIP ini serta berpapasan dengan joy dan beberapa petugas walaupun seperti tidak terjadi keributan serius.

"maafkan dia. " Jennie berbicara tanpa suara dan joy menganggukkan kepala, ia juga meminta maaf karena tidak mengetahui soal jongin.

Lucky Manoban : [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang