07

1.1K 183 6
                                    

Jennie dan chaeyoung terduduk di atas rumput yang dengan kelinci yang berada di sekitar mereka, tangannya memegang beberapa wortel untuk memberikan mereka makan secara satu persatu. "Jadi, limario dan Jisoo adalah Saudara?" Jennie bertanya.

"Yaps! Hanya saya Jisoo adalah anak angkat nyonya manoban tapi dia sudah di anggap anak kandung nya dan kakak Jisoo. " Ia tersenyum menjelaskan membuat jennie mengangguk mengerti.

"Di mana nyonya manoban?" Pertanyaan itu membuat chaeyoung terdiam seketika, hingga ia melihat limario berjalan mendekat ke arah mereka berdua.

"Eoh? Lim!" Jennie menoleh mendengar chaeyoung memanggilnya dan melihat limario berjalan mendekat, lihat bagaimana laki-laki itu terlihat gagah ketika berjalan dan tegas dengan mata yang bisa kapan saja berubah tajam.

"Sudah dua jam kau disini, tidak ingin mencoba yang lain?" Jennie mendongak dan tersenyum ketika limario menawarkan sesuatu yang baru padanya hingga ia terbangun dengan anggukan kepala antusias.

Limario tersenyum lalu menatap chaeyoung yang mengangguk seolah tidak apa meninggalkan nya, chaeyoung pun melihat bagaimana limario merangkul pinggang nya dengan mesra dan membawa gadis itu pergi dari sana. Bahkan ia melihat gurat kebahagiaan di wajah laki-laki bengis itu, dan wajah antusias jennie yang menceritakan sesuatu.

Jennie mendelik bahagia melihat perahu kecil yang berada di pinggir danau, dua orang membantu limario menaiki nya dan diikuti jennie yang nampaknya gemetar sambil tertawa pelan sangking terkejut nya.

"Kau belum melihat luar danau dan indahnya nya danau ini kan?" Jennie mengangguk dan bahkan ia kagum ketika limario yang mengayuh perahu itu dengan kedua tangan nya hingga berjalan dengan perlahan menjauhi pinggiran danau.

Jennie merasa senang melihat bagaimana banyaknya tumbuhan di tengah danau hingga air yang jernih itu memperlihatkan bagaimana ikan ikan di sana berjalan di bawah perahu mereka, ia dengan hati hati mencoba meletakan tangannya di atas air dan tersenyum ketika beberapa ikan itu menyentuh telapak tangannya. Ia juga melihat pepohonan yang di huni hewan hewan seperti tupai burung hingga kera kecil.

"Ini kau bisa memberi mereka makan. " Limario menghentikan perahu nya, ia hingga ia memberikan tempat kecil yang berisi makanan ikan.

Jennie lantai mengambil nya dan benar-benar menuruti ucapan limario, laki-laki itu menatap Jennie dengan senyuman kecil nya. Hatinya bergetar setiap melihat gurat kebahagiaan di sana, hati nya panas melihat betapa bebas nya senyum itu terlihat.

"Mereka mengigit jari ku!" Ia berkata tapi tidak takut sama sekali dan tidak merasa sakit, bahkan ia tertawa kebahagiaan.

Limario hanya tersenyum melihat wajah cantik itu terlihat berisi, ia merawat nya dengan baik dan limario benar-benar jatuh hati padanya. Entah dengan gadis itu, yang jelas rasanya limario tidak bisa membedakan mencintai diri sendiri dan mencintai nya.

"Kau mau menbuat janji di sini?" Limario berkata dan membuat jennie kini menatap nya.

Gadis itu tersenyum dengan anggukan kepala lalu dengan perlahan limario melepaskan diri dari pegangan perahu dan menyalurkan tangannya untuk sama sama meraih tangan mereka, jennie tertegun melihat mata coklat itu menatap nya penuh cinta sama seperti tatapan sang ayah hanya saja ini berbeda.

Dia berdebar melihat senyum kecil nya, sudah cukup lama ia di sini tapi masih tidak butuh mengontrol dirinya sendiri ketika limario melakukan skinship pada nya.

"Kau mau terlebih dulu?" Limario bertanya memberikan penawaran baik padanya.

Perempuan itu mengulum bibirnya dan membuat limario bisa melihat wajah malu malunya. "Baiklah, sebelumnya terimakasih karena Tuhan sudah melibatkan aku pada mu sekarang. "

Dulu jennie begitu sedih karena ayah nya yang berubah semenjak sang ibu meninggalkan mereka berdua selamanya, ia harus berhenti kuliah dan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka berdua.

Hingga dimana sang ayah tidak pulang dan dirinya yang sudah di kontrak oleh Madame dara seketika terkejut melihat Jisoo, membawa dirinya paksa tidak memperdulikan pandangan dan ucapan tidak Terima Madame.

"Dan aku berjanji akan bahagia mulai sekarang, walaupun kau tidak lagi membutuhkan ku nanti nya. " Ia tetap tersenyum walaupun limario tahu maksud perkataan gadis itu.

"Ak-

"Aku berjanji akan mencintai mu dengan baik, dan membuat nya bahagia karena aku membutuhkan mu selamanya. " Laki-laki itu memotong ucapan jennie yang kini menatap nya bergetar.

Ia menarik perlahan tangan gadis itu membuat nya duduk berdekatan, ia tersenyum ketika jennie mulai menangis dengan wajah tidak percaya nya ia memeluk limario. Ia bahkan meremas kemeja yang ia gunakan, dan mengeluarkan seluruh keluhan di hatinya.

"I'm promise, apa kamu memiliki apa yang aku rasakan juga?" Limario berbisik dengan mengusap lembut punggung gadis itu.

Gadis itu mengangguk sembari menangis, dan berkata. "Hiks! Terimakasih.. Aku juga mencintai mu. " Ia semakin memeluk erat limario.

****

Jisoo berdiri di ruang utamanya mansion, menatap foto dirinya limario dan nyonya manoban saat mereka masih berusia remaja. Ia tersenyum mengingat jika dua hari lagi foto itu akan berubah menjadi foto diri dengan jennie limario dan kekasih nya sendirian chaeyoung.

Dia semalam mendengar cerita limario jika cinta nya tidak bertepuk sebelah tangan, dan walaupun itu terjadi limario akan memaksa jennie untuk tetap bersamanya. Laki-laki itu nampak bahagia bukan main menceritakan hal itu seolah olah ia mendapatkan kebahagiaan keduanya.

"Kau nampak sedang membayangkan sesuatu kan bunny?" Ia menoleh melihat chaeyoung yang bersekedap dada menatap nya menggoda.

"Hm, limario adalah kebahagiaan nyonya manoban dan sekarang dia pasti bahagia putranya menemukan kebahagiaan yang seharusnya. " Jisoo berkata sembari menatap foto itu sekali lagi.

"Kau pun, nyonya manoban menyayangi kalian berdua tanpa membedakan salah satunya. " Ia berjalan mendekati nya dan mengusap punggung tegap itu dengan lembut.

Jisoo menoleh menatap chaeyoung yang kini menatap nya lembut, ia benar-benar jatuh cinta sekali dengan wanita cantik ini. Dan sekarang bahkan tidak takutnya jika mencium nya di sini, saling bertautan dengan saling menyerang dan erangan kecil dari mulu chaeyoung.

Tidak peduli jika dirinya di ejek oleh limario karena terlalu sering melakukan itu, yang jelas ia hanya menyalurkan rasa cintanya dan sekarang membawa tubuh perempuan nya kembali memasuki kamar untuk menyelesaikan sisanya tanpa di dengar Oleh siapapun termasuk calon nyonya manoban yang baru.

Note. Aku lupa mulu mau update :( jangan lupa vote ya!

Lucky Manoban : [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang