11

887 129 2
                                    

Jennie menatap setiap gedung yang ia lalui dari dalam mobil, bersama Jisoo ia pergi menuju Universitas yang akan menjadi tempat nya belajar sesuai keinginan limario. Selama perjalanan jennie hanya diam, ia pikir limario akan berusaha menemani nya tapi tidak laki-laki itu beralasan memiliki pekerjaan yang tidak bisa di tinggal.

Jadi, dia mengutuskan Jisoo menemani nya entah kenapa Jisoo juga diam dan enggan membuka obrolan seperti biasa. Setelah menempuh sekitar empat puluh menit dari mansion kini jennie berada di sebuah universitas terbaik di Korea, ia tersenyum lega melihat betapa modern nya kampus ini.

Ia berjalan masuk mengikuti Jisoo dan kedua anak buah limario yang berjalan di belakang nya, masih begitu banyak mahasiswa yang berlalu lalang mungkin baru menyelesaikan jam kelas nya atau ada yang baru mulai datang.

Ia menuju ruang rektor di mana Jisoo ingin jennie mengenal kampus nya terlebih dulu, setelah masuk ia berjumpa dengan rektor yang memperkenalkan diri dengan baik pada jennie. Ia juga akan memfasilitasi lebih jennie sesuai permintaan tuan muda manoban, dan memantau perkembangan belajar jennie selama di kelas kedokteran.

Jennie senang semua begitu baik disini, ia juga senang mendapatkan pengalaman terbaik dalam hidupnya. Mengenal limario bukanlah hal terburuk walaupun dirinya berpisah dengan sang ayah, laki-laki itu menempati janjinya yang pernah ia katakan.

"Kau senang?" Jisoo bertanya sembari menatap jennie yang kini terduduk dengan senyum kecilnya.

"Tentu, impian ku benar-benar terjadi. " Ia menatap Jisoo dengan gurat kebahagiaan, sedangkan laki-laki itu terkekeh.

"Kau mau berjanji pada ku?" Setiap waktu terkadang dirinya harus membuat janji pada keluarga manoban, entah kenapa yang jelas itu adalah sebuah ikatan erat yang akan selalu di ingat.

"Apa?"

"Berjanji belajar dengan baik? dan hanya belajar yang akan kau lakukan disini. " Ujar Jisoo membuat senyum jennie seketika luntur karena bingung.

"Aku tidak bisa memiliki teman?" Ia dengan hati-hati bertanya, sedang Jisoo menggeleng pelan karena bukan itu maksud perkataan nya.

"Kau bisa, tapi kau tidak bisa jika melakukan lebih. " Jennie terdiam seolah mengerti sekarang dengan maksudnya.

Dia berhati-hati dan memperingati jennie, Karena selama beberapa bulan hanya Jisoo dan limario yang ia temui. Sekarang di ruang publik, ia akan bertemu banyak orang bisa saja perhatian nya terbagi dan sibuk dengan apa yang ia miliki sekarang.

"Aku berjanji. " Ia berkata dan tersenyum, membuat Jisoo merasa senang mendengarkan nya.

Mereka memutuskan berkeliling berdua sementara sang pengawal berjaga berjauhan dari mereka berdua agar tidak di curigai, jennie begitu antusias melihat koridor kampus ini. Banyak mahasiswa yang menyapa nya, Jisoo tersenyum melihat wajah jennie begitu bahagia.

Setelah berjalan jalan ia memutuskan untuk kembali, Jisoo mengirim pesan pada limario jika dia bisa menjemput jennie di parkiran VVIP kampus. Jennie banyak menceritakan betapa antusias nya pada Jisoo, dan Jisoo menjadi pendengar yang baik sekarang.

"Lim!?" Jennie terkejut kala pintu mobil terbuka menampilkan laki-laki dengan kemeja putih terduduk di dalam sembari tersenyum ke arahnya.

Tanpa pikir panjang jennie masuk dan memeluk nya erat, Jisoo mengkode jika gadis itu kelewatan senang jadi seperti itu. Sedangkan limario tertawa pelan menanggapi nya, dengan usapan lembut ia mengusap kepala belakang jennie dan punggung nya.

"Baiklah, kalau begitu aku akan pulang. " Ucap Jisoo masih berdiri di luar mobil, karena limario datang menggunakan mobil dan supir lainnya.

"Jennie."

"Terimakasih untuk hari ini, Jisoo oppa. " Ia tanpa menoleh dan semakin erat memeluk limario, karena sudah sejak pagi ia tidak bertemu bahkan memeluknya.

Jisoo memutuskan pergi ke tempat kerja yang lain, sementara limario membawa jennie untuk makan siang karena dirinya memutuskan ingin mempertemukan nya dengan irene dan kang seulgi. Melihat gadis kim itu nampak diam masih memeluk nya membuat limario memutuskan mengangkat tubuhnya dan mendudukinya di atas pahanya.

Jennie mendongak menatap limario yang kini tersenyum untuk nya, tubuh kekar ini memberikan apa yang ia belum pernah ia dapatkan. Ia berharap semua akan baik-baik saja, dan dirinya bisa selama mungkin bersama limario.

....

Tawa kesenangan itu mengisi tempat bermain di salah satu mall, melihat sosok limario dengan lucunya menggunakan bando kelinci dan berlaga dengan suara imut membuat jennie tertawa geli. Tidak perduli dengan orang-orang yang berlalu lalang disini, jennie bahkan tidak bisa menahan tawa ketika limario memeluk nya dan mengendus lekuk lehernya hingga pipi sebelum meninggalkan satu kecupan disana.

Dirinya menunggu kedatangan seulgi dan irene sekarang, jadi memilih bermain sebentar di salah satu Timezone di mall. Jennie banyak memainkan banyak permainan, termasuk limario yang begitu banyak bermain game menembak. Jennie akui limario handal dalam menembak, dalam game saja dia memenangkan semuanya.

Jennie memeluk boneka beruang coklat yang baru saja limario dapatkan dari mesin capit game, membawa tubuh kecil itu bermain ke permainan yang lain. Melihat wajahnya yang begitu kesenangan membuat limario semakin merasakan detak jantung yang cepat, suara lembut dan wajah antusias menjadi pandangan serta alunan favorit nya.

Limario menghentikan permainan nya dan membiarkan jennie memainkan permainan itu, sedangkan dirinya memandang punggung kecil itu dari belakang. Tak lama ia merasakan getaran di ponselnya, melihat dan seulgi mengabarkan jika dirinya sudah sampai di restoran mall ini.

Dengan hati-hati ia mendekati jennie, dan berbicara jika harus pergi makan siang sekarang. Sementara jennie dengan wajah cemberut nya hanya mengangguk tidak membantah ajakan nya, limario membawa jennie ke salah satu restoran cepat saji makanan Jepang.

Mereka berdua berjalan ke salah satu ruangan VVIP yang di arahkan oleh pelayanan restoran tersebut, jennie terkejut melihat dia orang asing terduduk di sana. Sedangkan mereka berdua nampak tersenyum melihat kedatangan limario dan jennie, limario nampak nya kenal dengan mereka melihat salah satu dari orang itu tersenyum ke arah nya.

"Halo, Jennie. " Perempuan yang seperti nya adalah orang Korea asli itu menyapa nya dan mendekati jennie untuk memeluk nya.

Limario membawa jennie untuk duduk di dekat mereka, jennie duduk di samping perempuan yang tadi memeluk nya. Dan jennie melihat limario nampak berbicara ringan dengan laki-laki di hadapan perempuan itu, ia terdiam bingung.

"Kau belum memperkenalkan diri mu, baby. " Suara laki-laki itu membuat jennie menoleh dan melihat perempuan yang ada di samping nya.

"Ah! Lupa, aku bae irene itu yang mirip seperti beruang nama kang seulgi. " Ia tersenyum dan jennie tanpa sadar melirik limario seolah bertanya.

Limario tersenyum mengangguk kan kepala jika semuanya akan baik-baik saja. "Aku jennie, selama kenal. "

Tak lama pelayan datang memberikan beberapa buku menu, limario melirik jennie yang kini tengah berdiskusi dengan irene soal makanan apa yang ia pesan. Melihat gadis itu mulai terbuka dan membiarkan irene dekar dengan membuat limario bernafas lega, ia lantas memberikan beberapa menu pada pelayan.

Entah berapa lama nampak irene dan jennie itu sama, memiliki kepribadian yang sangat suka bercerita kesenangan mereka. Sedangkan seulgi dan limario masing-masing memainkan ponsel mereka sembari menunggu makanan datang, jennie juga sempat beberapa kali melirik laki-laki nya ketika tanpa sengaja irene menceritakan tentang nya.

Lucky Manoban : [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang