Part 15 : Pasar Malam

425 39 5
                                    

Hari-hari kedepannya mereka lalui seperti biasa. Membuat onar, bolos, merayu ibu kantin dan memalak Satoru. Hubungan Megumi dan Sukuna juga masih bak tom dan jerry, terlebih semenjak Yuuji satu kelas dengan Megumi membuat Sukuna lebih sering mencari gara-gara.



"Hei kalian tidak ada rencana ke pasar malam? pasar malamnya hanya berlangsung dua hari." ucap Suguru memulai pembicaraan. Kini mereka berkumpul di taman belakang sekolah saat jam istirahat.



"Memang ada ya? aku baru tahu." balas Naoya.



"Kalau tidak ada untuk apa juga aku bahas."



"Sudah lama aku tidak ke pasar malam, terakhir kali saat aku masih di sekolah dasar." ucap Toji.



"Kalau begitu ayo kesana! Aku mau main capit!" seru Satoru.



"Hidungmu yang kembang kempis itu perlu dicapit Satoru." ucap Kento.



"Huh?! Awas kau ya Kento!"



"Sukuna bagaimana denganmu? Kau diam saja daritadi." tanya Toji.



"Huh? Kau mengajak Megumi kan?" tanya Sukuna.



"Kalau dia mau aku akan mengajaknya juga."



"Aku ikut!" seru Sukuna.



'Kalau sudah Megumi disebut baru dia semangat.' batin semua anggota JJK minus Sukuna.



"Baiklah jam tujuh malam kita kumpul di dekat area pasar malam." ucap Toji.










.





Jam tujuh lewat dua puluh menit barulah semuanya berkumpul.



"Ketua yang menyuruh kumpul jam tujuh malam tapi malah ketua yang terlambat." ucap Satoru.



"Maaf tadi ada sedikit masalah di rumah." balas Toji.



Mereka memasuki area pasar malam, Yuuji diam-diam ikut membuat Sukuna murka karena adiknya itu lengket sekali dengan Megumi namun anggota lain tak masalah akan hal itu. Yuuji pada akhirnya tetap ikut.



"Aku mau main lempar bola itu." ucap Satoru berjalan menuju tempat dimana ada stand permainan lempar bola. Ia ingin memenangkan boneka harimau besar karena sedari tadi matanya tertuju kesana.



"Baiklah kita berpencar jika kalian ingin bermain atau belanja, nanti kita kumpul lagi menjelang pasar malam tutup." ucap Toji.



Suguru langsung mengekor dibelakang Satoru, takut remaja itu jadi anak hilang jika dibiarkan sendiri. Ia menaikkan sebelah alisnya ketika melihat bola yang tersisa di tangan Satoru cuma dua setelah ada tiga kali kesempatan melempar bola.



"Kau terlalu terburu-buru." ucap Suguru ketika bola yang sisa dua tadi sudah tidak ada karena asal dilempar oleh Satoru.



"Aku akan coba lagi." ucap Satoru dan mengambil lagi lima bola. Sekali bayar hanya mendapat lima bola untuk kesempatan melempar.



Kini sudah empat kali Satoru membayar untuk melempar bola dengan sia-sia. Seperti yang Suguru bilang, Satoru memang terkesan terburu-buru hingga bidikannya meleset.



"Kau menginginkan boneka harimau itu Satoru?" tanya Suguru.



"Iya sepertinya enak dipeluk." balas Satoru.



"Kalau ada manusia tampan yang bisa kau peluk kenapa harus boneka yang kau cari?" ucap Suguru.



"Ha? Kau bilang apa?" tanya Satoru memastikan karena ia kurang mendengar jelas apa yang Suguru katakan. Tempat ini cukup ramai sehingga ucapan Suguru tidak terdengar.



JJK (Jomblo Jomblo Kece) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang