Prolog

147 68 26
                                    

28 Juli 2023

Nesta Pov

Pukul 10:00 tepat, alarm handphone gue terus berbunyi hingga telinga gue merasa terganggu karena volumenya yang cukup besar. Gue sengaja menyetel alarm setiap hari dengan full volume, sebab jika tidak, gue bisa tertidur sampai seharian. Dengan mata yang masih mengantuk, gue beranjak dari kasur, segera mematikan alarm tersebut agar tidak terus berisik memenuhi suasana kamar gue yang hening.

Gue menyambar handuk yang gue gantung di samping lemari gue, saat melangkah ke pintu, gue baru sadar mengapa dari tadi tidak ada satupun orang rumah yang membangunkan gue, "ah, pantas gak ada yang masuk, pintunya semalam gue kunci."

Sebelum ke kamar mandi, gue berkeliling kesana kemari mengitari seisi rumah gue. Kemana perginya semua orang? Padahal tadi subuh gue sempat bangun, dan melihat kedua adik gue masih tertidur pulas di kamarnya, dan Ayah gue yang baru saja pulang dari masjid. Karena gue tidur terlarut malam, gue memutuskan untuk kembali tidur dan baru bangun sekarang.

Karena tidak menemukan siapapun di rumah, gue langsung bergegas untuk membersihkan diri gue. Pikir gue mungkin ayah gue sudah berangkat kerja, dan kedua adik gue pergi bermain bersama temannya, atau pergi ke rumah saudara mereka. Gue sudah merasa terbiasa sendiri di rumah, tetapi masih sering mencari kemana mereka pergi.

Usai membersihkan diri, gue langsung merapikan kamar, tidak membuka handphone terlebih dahulu seperti biasanya karena pasti gue akan keasikan scrolling hingga lupa dengan kegiatan lain yang harus gue lakukan. Gue mengelap debu yang menempel di atas buku-buku novel yang gue susun di atas meja belajar yang terbuat dari kayu berwarna hitam buatan Ayah gue itu.

Gue sangat menyukai buku, lebih tepatnya berbagai buku fiksi, sejak gue duduk di kelas 4 SD. Awalnya gue menyukai komik KKPK kepunyaan saudara gue, hingga lama-lama gue jadi suka membaca, dan makin banyak mengoleksi buku hingga sekarang. Membaca buku itu rasanya gue masuk ke dalam kehidupan para tokoh tersebut, imajinasi gue merasa pergi jauh ke tempat yang dibahas dalam buku, membuat gue lupa dengan banyaknya masalah gue di kehidupan nyata, rasanya seperti gue istirahat dari dunia nyata yang jenuh ini. Gue punya mimpi untuk membangun perpustakaan kecil dalam kamar gue.

Kamar gue sudah terlihat lebih rapi dari biasanya. Gue menghela nafas lega, rasanya semakin nyaman untuk berdiam diri di kamar. Meskipun gue tahu, pasti nanti akan kembali berantakan ketika adik gue masuk ke kamar lalu membuatnya kembali berantakan. Kedua adik gue itu memang sudah memiliki satu kamar untuk bersama, tetapi mereka masih saja sering masuk ke kamar gue, kata mereka udaranya lebih sejuk.

Gue mengenakan kaus hitam oversize polos serta celana cargo berwarna abu-abu. Rambut pendek gue disisir rapi, kemudian gue mengoleskan bibir kering gue dengan lipbalm berwarna pink matte, juga wajah gue yang agak jerawatan hanya gue poleskan dengan sunscreen agar kulit gue tidak gosong akibat sinar matahari yang begitu panas.

Gue mengambil tas selempang yang gue taruh di atas nakas samping kasur gue, mengisinya dengan beberapa novel yang sudah gue baca pinjaman dari perpustakaan daerah. Gue juga memasukkan buku diary lama gue yang gue temukan ketik beres-beres kamar tadi, sengaja gue bawa untuk gue bakar depan rumah nanti. Hari ini adalah hari libur sekolah, sudah tentu gue keluar hanya untuk meminjam buku di perpustakaan daerahdan membacanya di kamar. Kadang gue juga membaca disana ketika sepi, tetapi gue lebih merasa nyaman membacanya sendirian di pojok kamar gue.

Gue mengeluarkan sepeda gunung berwarna abu-abu yang diparkiran di ruang tamu rumah gue. Lalu gue menutup pintu rumah, tidak lupa untuk menguncinya karena tidak ada siapapun di rumah. Gue mengayuh sepeda gue dengan cepat, takut untuk bertemu banyak tetangga di sekitar rumah gue. Rasanya lebih takut ketika bertemu dengan orang yang dikenal daripada orang asing yang jarang gue temui. Mungkin ini efek bagi gue juga karena jarang sekali keluar rumah.

Retisalya ; 𝐇𝐚𝐞𝐫𝐲𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang