1

682 58 4
                                    

Jungkook terdiam menatap testpack di tangannya. Positif. Dia positif hamil. Senang? Sudah jelas senang. Tidak menyangka? Tentu saja, apalagi dia seorang Alpha. Kehamilan itu dia alami karena Mate sekaligus suaminya seorang Enigma. Tapi sayangnya berita bahagia ini dia dapat di disaat yang sedikit kurang tepat.

Dia berada di Rumah Sakit sekarang karena Seokjin jatuh dari tangga dan mengalami keguguran. Semua orang bersedih begitu juga dirinya. Lalu bagaimana cara Jungkook memberitahu berita bahagia ini?. Dia jadi menyesal sudah menggunakan testpack di Rumah Sakit.

Seminggu terakhir ini dia merasa mual, napsu makan tak teratur serta sensitifnya dia secara emosional. Ide mencoba testpack terlintas begitu saja beberapa menit lalu. Ia kira hasilnya tidak akan positif tapi ternyata sebaliknya.

"Sayang? Jungkook?"

Suara berat Taehyung menyadarkan Jungkook dari lamunan. Dia menyimpan benda itu ke dalam saku celananya kemudian keluar dari bilik toilet. Taehyung menunggu tepat di depan pintu ternyata. Pria itu menatapnya khawatir.

"Are you okay?"

Jungkook tersenyum tipis, "I'm fine. Cuma poop aja kok. Hehehe..."

Bohong.

"Beneran?"

"Iya. Kak Seokjin gemana?''

Mereka berjalan keluar menuju kamar inap Seokjin. Raut sedih di wajah tampan itu membuat Jungkook dengan sigap memeluk lengan Taehyung.

"Di Kamarnya, masih nangis di pelukan Bang Namjoon."

"Padahal beberapa bulan lagi melahirkan. Kalau begini, kita harus bagaimana?."

Taehyung menggeleng bersamaan dengan helaan napas.

Begitu sampai, Seokjin sudah tertidur pulas di dalam dekapan Namjoon. Melihat keadaan Seokjin membuat Jungkook kepikiran lagi bagaimana memberitahu tentang kehamilannya. Kapan kira-kira waktu yang tepat?.

Namjoon memastikan sekali lagi Sang Suami sudah benar-benar tertidur lalu perlahan melepas dekapan erat itu lantas beranjak dari sana. Tidak lupa memastikan pula selimut telah menutupi tubuh Seokjin dengan benar. Pun Namjoon mengajak Taehyung dan Jungkook keluar dari sana untuk bicara. 

"Gemana Kak Seokjin?" tanya Taehyung.

Namjoon membuang napas panjang. Dia bersandar pada dinding mengusap wajahnya frustasi. Kedua matanya berkaca-kaca di susul lelehan air mata mengalir di pipinya. Tangis yang sudah Namjoon tahan sejak mendengar kabar Suami tercintanya jatuh dari tangga, di tambah kematian anak mereka. Namjoon sangat sedih, dadanya begitu sesak. Sakit melihat orang yang paling di cinta menangis kencang menyalahkan diri atas kematian anak mereka. Sakit harus merelakan kepergian anak pertama mereka. Sekuat apapun Namjoon sebagai seorang Enigma, dia tetap manusia biasa yang akan hancur begitu mengalami hal-hal seperti ini.

Melihat itu, Taehyung mencoba menenangkan dengan menepuk-nepuk pundak Namjoon sebelum akhirnya memeluk Sepupunya itu erat setelah suara tangisan Namjoon makin sesak. 

"Harusnya gue gak usah kerja Pagi ini. Harusnya gue nurut waktu Seokjin bilang gak mau di tinggal. Tapi gue justru tetep berangkat..."

"Bang-"

"Semua salah gue, Tae. Harusnya gue di Rumah aja hari ini...Damn It!"

"Gak ada yang salah, Bang. Gak ada juga yang mau semua ini terjadi. Gak ada yang bisa kita lakuin selain ikhlas. Gue tau ini sulit, gapapa...nangis aja kalau sedih, marah kalau marah, tapi inget harus bangkit lagi. Mungkin juga Dewa terlalu sayang sama anak kalian...Dia tahu sesuatu dan memilih mengambil anak kalian kembali."

Enigma X Alpha 2 [Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang