menceritakan tentang orang orang yang terjebak oleh waktu dan mencoba bertahan hidup di sebuah pulau misterius yang diman pulau itu di huni oleh makhluk yang aneh pemakan daging manusia,akankah mereka dapat bertahan dan keluar dari pulau misterius...
"Kalian pegang ini, makhluk itu takut dengan api" Ucap ara.
"Sebenarnya mereka makhluk apa? " Ucap Gita.
"Saya juga tidak tau" Ucap ara.
"Apa mungkin makhluk ini juga yang memakan adel" Ucap olla.
"Adel mati? " Ucap ara lalu dibalas anggukan oleh Gita dan olla.
"Olla tolong jaga mereka berdua" Ucap ara.
"Siap jendral, kalian berdua kemari" Ucap olla.
"Ayo kita pergi dari sini" Ucap ara.
"Siap jendral" Ucap Gita dan olla serempak.
Mereka terus berjalan menyusuri hutan, hingga tak terasa matahari kembali bersinar, di pertengahan jalan salah satu dari orang yang diselamatkan ara berhenti.
"Chika gue udah gak sanggup badan lagi" Ucap nya pada kakak nya chika.
"Yaudah kita istirahat sebentar" Bukan chika yang menjawab melainkan ara.
"Makasih" Ucap perempuan itu.
"Kita belum kenalan kan, perkenalkan saya jendral ara"
"Saya Gita"
"Saya olla"
"Perkenalkan saya chika"
"Saya kathrin"
"Kalau boleh tau kalian dari mana" Ucap ara.
"Kami dari Indonesia lebih tepatnya dari jakarta" Ucap chika.
"Tunggu dari Indonesia, jadi kita merdeka? " Ucap ara.
"I-iya merdeka" Ucap chika.
"Gita, olla kita merdeka" Ucap ara berteriak sambil melompat-lompat.
"Kita merdeka" Ucap Gita dan olla barengan lalu melompat-lompat.
Chika dan kathrin hanya menatap ara, Gita dan olla dengan tanda tanya.
"Kalian sebenarnya dari mana" Ucap kathrin.
"Kami masih ada pada masa zaman penjajahan, kami kabur menggunakan balon udara dan memasuki sebuah portal lalu sekarang kami sudah ada disini" Ucap ara panjang.
"Hah jadi kita juga terjebak oleh waktu? " Ucap kathrin.
"Iya mungkin" Ucap chika.
"Terus kalian kenapa bisa sampai disini? " Ucap Gita.
"Saya diminta mengurus adik saya ini di Inggris, karna pergaulan nya sangat berantakan bahkan dia sudah masuk ke dunia malam, setelah saya sampai disana saya mulai menjaga pergaulan nya" Ucap chika.
"Apa anda bisa" Ucap Gita.
"Saya bisa merubah kelakuan buruknya itu sedikit demi sedikit, setelah 4bulan saya di sana saya dan adik saya memutus kan pulang ke Indonesia, dengan pesawat pribadi kami, saat kami sudah terbang jauh pesawat kami tiba tiba di sambar petir, dan tiba tiba kami melihat portal lalu kami tertarik maauk sampai kesini" Ucap chika panjang lebar dibalas dengan anggukan dari mereka.
"Apakah kaki mu sudah lebih baik" Ucap ara.
"Em masih sedikit sakit" Ucap kathrina.
"Kalian bisa ganti gantian menggendong dia " Ucap ara.
Olla berdiri di depan kathrina dengan sedikit menunduk, lalu mereka kembali berjalan. Mereka sudah jauh melangkah lalu olla menurunkan kathrina dan digantikan Gita, mereka kembali berjalan dan tak sengaja chika terpleset dengan sigap ara meraih pinggang chika, ara menariknya hingga badan mereka kini bersentuhan ara dan chika saling memandang, setelah 7menit memandang chika memutuskannya.
"Eh maaf" Ucap ara.
"Hm makasih" Ucap chika canggung.
Saat chika kembali ingin melangkahkan kakinya dia merasa sakit pada kakinya.
"Ssht" Chika meringis merasa sakit pada kakinya.
"Ayo silakan naik sebentar lagi gelap" Ucap ara lalu chika naik.
"Makasih" Bisik chika.
Mereka lanjut berjalan saat sudah jauh berjalan mereka melihat ada sebuah rumah besar di sana.
"Lihat itu rumah mungkin bisa membantu kita mengobati kalian" Ucap ara.
"Semoga saja" Ucap kathrina.
Mereka berjalan kearah rumah itu, sesampainya mereka disana mereka melihat kotak P3K didepan pintunya.
"Ini kotak P3K dari pesawat kita kan? " Ucap kathrin.
"Iya siapa yang mengambilnya, pokoknya terimakasih" Ucap chiak membuka kotak itu.
"Ini apa? " Ucap ara memegang benda berwarna merah.
"Itu pistol suar" Ucap kathrina.
"Untuk apa? " Ucap ara.
"Ini untuk memberikan sinyal, ini mengeluarkan api" Ucap chika.
"Api, ini berguna" Gumam ara.
"Yaudah ayo kita masuk saja" Ucap ara.
Mereka memasuki rumah itu mereka takjub dengan interior rumah itu yang sangat sederhana tapi terlihat mewah.
Ara dengan olla perlahan menaiki tangga menuju ke lantai atas, diatas mereka mendengar suara seseorang sedang bersenandung didalam ruangan mungkin kamar mandi yang pintunya sedikit terbuka.
Sekian dulu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chika
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
