--Two

12 1 0
                                    

  ---------Happy reading 💫

    Jam pulang sekolah telah berlalu. Lin yang sedang Berjalan pulang menuju Rumahnya, dengan Ivan tentunya. Karena rumah mereka lumayan dekat.

"Lin" panggil Ivan
Lin yang berada disampingnya melihat ke arah Ivan sendiri
" Lo mikirin apa tadi, Pas pelajaran Bu Tita ?" Tanya Ivan. "e buset, bilang apa ya gw" ucap Lin dalam hati
"Em.. tadi gw keinget Diva tesungkur dari tangga. Hehe" ucap Lin
" Ga ketawa gitu? " Tanya Ivan lagi
" shiball, Lin guoblok" umpat Lin dalam hati
" Kayaknya lo ada masalah Lin?" Ucap Ivan
Lin Terdiam
" Lo kalau ada masalah, cerita aja sama gw. Jangan dipendem sendirian. Gw siap kok jadi teman Cerita Lo. " Ucap Ivan
Lin kaget. Dia menahan agar tidak senyum
"S-serius Lo Van?" Ucap Lin ragu
Ivan mengangguk lalu tersenyum manis melihatkan smile linesnya dan melihat Lin yang sedikit pendek darinya
"Serius, Bisa pindah jantung gue"
Ucap Lin dalam hati,melihat senyum tulus Ivan
" Gw sebagai teman lo Harus Lin" Ucap Ivan melihat jalan Raya
Lin mengangguk tanda ia mengerti , dan keduanya telah memasuki rumahnya masing² dengan sampai jumpa lagi.
   Lin. Menyadari bahwa Ia sedikit terbuka dgn Ivan.
Ttp diri Ivan masih menganggapnya teman."

Jantung Lin berdetak cepat, ia tak menyangka Ivan berkata seperti itu. Tetapi. Pikirannya mengacak kembali perasaannya.. Bagaimana cara ia menyingkirkan July dari pikiran Ivan. Skrg Lin menyesal telah menuruti permintaan July kepadanya. Lin yg tadi senang. sudah dipenuhi rasa menyesal dan sesak di dadanya

  Setelah Lin Bersiap² Untuk istirahat. Lin mendengar notifikasi, ternyata dia menerima Pesan Dari July.

                         July

July :Lin, udah Lo
Sampaikan?

                                          Udah : Me

July : Thanks

                                             

Lin sudah muak, Skr dia harus memikirkan cara untuk membatalkan perasaan July yang sudah ia sampaikan kepada Ivan.

  Lin berpikir keras sejenak..
Tapi sepertinya tidak menemukan ide bagus kecuali ide liciknya. Lin akan Lebih mendekatkan Dirinya dengan Ivan secara perlahan. Jika July protes, ia tak akan peduli.
Sesuai dgn rencana, ia yakin hari pertama menjalankan misi akan sukses !





" Van ! " Lambai Lin
" Hai Lin" Ivan tak melambai tetapi memberikan senyum khasnya

Lin mengajak Ivan menuju kantin, menyusul Neta, diva dan daffa yang sudah duluan ke Kantin

Mereka pun duduk dengan makanan yg telah dibeli sebelumnya.
Lin dan Circlenya tengah asik bercanda gurau dan berbagi Cerita, tiba tiba saja tamu tak diundang datang duduk disamping Lin dan Tentunya diri Lin tersontak dan melihat tamu tak diundang itu.

Ternyata itu Samuel. Teman dekat sekaligus sahabat bagi Ivan Selain circle kecilnya.

" Hai Lin!" Sokab Samuel
" Gausah sokab Lu " ucap Diva
Samuel tertawa kecil dan kembali menatap ivan.
" Ngapain Lo Sam ? " Tanya Ivan
" Gw mau undang Lo ke ultah gw yg ke 18- " Ucap Samuel Senang

*Cieeeeee* sahut semua org di kantin
"Ultah Lo bang ?"ucap Diva
"Sengaja dikerasin kalii" ucap Dafa
Sedangkan Lin hanya tersenyum menatap Samuel

" datang ya van.. plissssss" rengek Samuel kepada sahabatnya .
" Gw Mikir dulu " ucap Ivan
" Okelah, Luan ya Geis" Pamit Samuel kpd semua

" Lo jadi manusia gausah lucu banget napa sieh ?" gumam Samuel dan tersenyum ke dirinya sambil berjalan. Samuel memukul kepalanya sendiri, Samuel tau, ia tak boleh memiliki perasaan pada Perempuan itu.

"Lin." Panggil Ivan
" Ya ?" Sahut Lin
" Lo ada pengen cerita hari ni ?" Tanya Ivan
Lin menggeleng singkat, Lin tersenyum
Ivan mengangguk mengerti dan berarti dia malam ini bisa ketempat sahabatnya yg sedang berulang tahun hari ini juga.
Jika Lin mengangguk. Ia tak akan datang.



*Hargai penulis dgn vote..*!!

" °Alin Fitria Kezia° " !! slow update !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang