Pada malam yang gelap gulita, Ivan memutuskan untuk pergi ke suatu tempat yg ia janjikan
*Tok tok* Ivan mengetok pintu lokasi ulang tahunnya Samuel
" Eeh? Van!! masuk² " Ucap Samuel setelah membuka Pintu
Setelah sekitar 20 menit berbincang Antara Samuel dan Ivan, tiba tiba Samuel Berkata
" Gw pengen minta hadiah ultah gw boleh ga ?" Ucap Samuel menunduk
Ivan mengangguk
"Gw pengen Lo jawab pertanyaan gw" ucap Samuel lagi
" Nanya apa Lo ?" Ucap Ivan
" Lo Suka sama Lin kan ?" Tanya SamuelSamuel tertawa
*Skip esok hari
" Lin" panggil Diva
Lin menoleh kearah Diva
"Kantin yok" ucap Diva
" Gw udah janjian sama Ivan ta-"
Diva tanpa aba aba menarik tangan Lin kearah Kantin
" A- apaan sih Lo div" ucap Lin
"Si Ivan itu udah duluan sama org lain" ucap Diva
" Lo jangan berharap lebih sama Ivan ,Lin." Ucap diva lagi
" Feeling gw ga enak sumpah" Ucap dalam hati Lin
"Gw tau Lo suka sama Ivan" ucap Diva lagi
Lin hanya menatap Diva dengan serius
" Trus kenapa ? Lo jg ?" Ucap Lin
" Bukan gw." Ucap diva
Lin menarik pergelangan tangan Diva
"Siapa ?" Tanya Lin
"Lo ga perlu tau." Ucap Diva Tersenyum.
Diva melepaskan genggamannya
dan pergi.Lin pun tak jadi ke kantin dan menuju ke kelas langsung.
Belum sempat Lin menginjak kaki di kelas-" LIN ! " Panggil seseorang meninggikan suaranya
Lin tentunya kaget dan menoleh kearah org yang menyaut namanya itu
" Lo apain Diva Hah ?" Ucap Daffa marahLin bingung, matanya tertuju melihat Diva yang nangis sesengukan dgn Luka dan memar di wajah dan lengan
Daffa mendekati Lin lalu mendorong Bahu Lin sampai diri Lin hampir jatuh
" Apaan sih Lo Daf? " ucap Lin
" Lo itu yg bermasalah disini , gw tanya Lo ngapain Ke Diva ?!" Marah Daffa
" Gw gatau Daf, gw baru masuk kelas. !" Teriak Lin membuat satu kelas sunyi
Lin menyadari apa yg telah dia buat , menunduk dan tak bisa bergerak.
Daffa Mendesis tak suka dan Menyusul saudaranya yg sedang menangis sesegukan itu
Lin tak bisa bergerak. Dadanya terlalu sesak. Rasa bersalah itu mengelilingi Kepalanya, seseorang menepuk bahu Lin dari belakang.
"Lo ikut gw" Ucap org ituLin tak sanggup melihat manik lelaki itu, dia tetap menunduk sambil keluar dgn lelaki tadi.
Pergelangan tangannya terus ditarik oleh lelaki iniLin akhirnya memberanikan dirinya untuk melihat lelaki itu.
Ternyata itu Samuel. Lelaki yg baru menginjak umur 18 itu kemarin. "Lo kenapa Lin?" Tanya Samuel dgn Lembut
Lin tak menjawab dia memilih untuk diam karena menahan Tangisnya.Samuel menunggu Lin untuk meredakan tangisnya
"Gw tau Lo ga salah." Ucap Samuel melihat objek lain.
"Gw jg yakin ada yg di sisi Lo" ucap Samuel
Apa yg dikatakan Samuel sedikit menenangkan Lin.
Tapi haruskah memberitahu Samuel tentang apa yg diva bilang padanya tadi.
" si diva."ucap Lin terhenti ketika ia melihat Ivan sedang berdiri di jauh sana, sepertinya tengah melihat mereka berdua.
Sepertinya akan terjadi kesalah pahaman diantara mereka.
Ia sudah tak peduli. Dia sudah lelah.
"Gw gatau apa salah gw." Ucap Lin
Samuel mengangguk
"Kenapa Lo mau bantuin gw?" Ucap LinSamuel tersenyum
"Karena gw tau mana yang benar." Ucap Samuel mengakhiri
"Udah ah sedihnya. Kalau memang Lo ga salah, gausah dipikirin." Ucap Samuel menjulurkan tangannya untuk Lin berdiri.
Lin menyambut tangan Samuel dgn hangat. Merekapun saling berbagi cerita seiring menuju pulang.Kejadian waktu itu yg Lin alami skr kabarnya sudah Tersebar 1 sekolah, dan Ada yg tidak percaya Bahwa Org sebaik Lin melakukan itu. dan ada pula yg percaya
Lin melihat dirinya di salah satu video yg tertampak jelas disana bahwa Lin tengah membela dirinya sendiri.
Lin menghela nafasnya berat.
New story!!
*Dijamin lebih bagus daripada cerita yg ini* 🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
" °Alin Fitria Kezia° " !! slow update !!
Short StorySiapa bilang kalau cinta memberuntungkan?, Lin. Remaja berumur 16 tahun ini tak pernah memiliki perasaan satupun kpd org. Saat menginjak SMA, dia menemukan cintanya. Tetapi. Lin tak seberuntung itu.