Sebelum baca, klik ⭐ dulu dan jangan lupa tinggal kan jejak.
Happy Reading!
***
"Kalo suka itu perjuangin. Jangan nyerah cuma karena satu kali bantaian. Lo berani jatuh cinta, itu artinya lo udah siap buat patah hati. Saran dari gue sih, lo harus semangat perjuangin perasaan lo buat dia. Masa iya, selama lo suka sama dia, lo cuma dapet patah hati nya doang?" - Aurora.
***
Alysa menatap kepergian Bella. "Kayanya, Bella ga suka sama gue ya, Ra?" Tanya Alysa pada Aurora.
Aurora bungkam. Pasalnya, ia pun tidak tau kenapa Bella, sahabat nya seperti itu. "Ngga mungkin, Sa. Bella ga gitu ko, lo tenang aja. Bella kan cuma ke Toilet." Jelas Aurora.
Alysa mengangguk, kemudian ia membuka handphone nya "Aduh Ra, gue disuruh bu Jejes ke Perpus nih. Lo gapapa kan, gue tinggal?" Tanya Alysa setelah mendapat pesan dari wali kelas nya itu.
"Oh yaudah, lo pergi aja gapapa ko."
Alysa tersenyum. "Yaudah kalo gitu gue duluan ya, Ra. Nanti gue boleh kan gabung lagi sama lo?" Tanya Alysa sebelum pergi.
"Iya, santai aja. Lo bisa gabung kapan pun itu." Jawab Aurora.
Alysa tersenyum lega, kemudian dia melambaikan tangan dan pergi dari kantin.
Aurora menghela nafasnya. Ada apa dengan Bella?. Ia harus mencari keberadaan sahabat nya itu.
Kaki jenjang nya menelusuri koridor setiap kelas. Hingga Aurora menemukan sosok yang ia cari. Yap, Bella sedang duduk di taman. Sendiri.
"Arabella." Panggil Aurora mendekat.
Arabella menoleh, "Ck, ngagetin."
"Lo kenapa?" Tanya Aurora, ikut duduk disamping Bella.
"Gue? Gue ga kenapa-napa kok." Elak nya, melihat ke arah lain.
"Lo ga pandai bohong, Bell." Desak Aurora, membuat Bella mencibirkan bibirnya.
*Flashback on!
Bella kini tengah keluar dari Victori caffe. Saat ia akan melangkah, tiba-tiba air hujan turun.
"Aduh, mana pake hujan segala. Gue ga bawa mobil lagi." keluh nya. "Sial. Ini handphone kenapa harus mati segala sih?" Bella jengkel. Lengkap sudah penderitaan nya.
Bella melihat kanan kiri, suasana caffe terlihat akan sepi. Pantas saja, jam menunjukan pukul 21.45 WIB. beberapa menit lagi caffe ini akan tutup.
Bella memilih untuk berlari dan meneduh didepan ruko. Siapa tau ada orang kenal lewat, fikirnya.
10 menit berlalu, dan Bella masih sendiri.
Bella memicingkan mata nya, ketika menangkap sosok yang familiar. Bibir nya tertarik mengukir sebuah senyum manis, ketika Bella mengetahui bahwa orang itu adalah, Sagara. Sang pujaan hati nya.
Bella merapikan tataan rambut curly nya. Berniat akan mendekat pada lelaki itu, dan meminta pertolongan.
Baru saja ia melangkah, tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
XAVIORA [On Going]
Teen Fiction- Ketika aku memutuskan untuk jatuh cinta kepada mu, maka aku akan jatuh sejatuh-jatuh nya. Mengenai dua remaja yang merupakan siswa di SMA Astaera. Xavior, merupakan salah satu cowo yang disegani oleh banyak siswa, sekaligus ketua geng ternama di...