Jennie menatap limario dari kejauhan yang sedang berenang menyelam kesana kemari, setelah kejadian itu jennie nampak diam walaupun limario berusaha mengajaknya berbicara. Tapi jennie tidak pernah menolak sesuatu yang limario katakan hanya saja ia lebih banyak diam sekarang, dan sekarang jennie mendatangi limario.
Sebenernya limario tau jennie datang hanya, keinginan nya untuk memanggil gadis itu ia urungkan karena ingin melihat seberapa berani dan berkeinginan nya gadis itu padanya.
Setelah kejadian di restoran waktu itu jennie banyak berfikir sekarang, limario tidak bisa di bandingkan dengan siapapun. Kalimat pedas nya waktu itu berhasil membuat joy dan dirinya sadar, jika limario laki-laki yang beruntung dalam segala hal.
"Tuan muda, Jisoo baru saja memberikan tahu jika ia akan kembali terlambat karena harus mengantarkan nona chaeyoung ke bandara. " Tiba-tiba asisten pribadinya datang dan berbicara di dekat kolam renang.
Limario mengangguk dan berjalan menuju tepi kolam, lalu meraih handuk untuk mengeringkan rambutnya. "Jangan lupa untuk cek perkembangan di perbatasan. " Ucap limario, dan di anggukkan oleh nya.
"Apa tidak masalah jika kita melakukan nya?" Ia bertanya membuat limario yang awalnya hendak meminum jus yang ada di sana, seketika terhenti.
"Kau masih membutuhkan uang bukan?" Ia menatap asisten nya dengan tajam.
Tertunduk dan menganggukkan kepala menjawabnya. "Jadi tutup mulut mu itu. "
"Ma-
" Lim. " Mereka berdua menoleh seketika, jennie benar-benar melangkah mendekat lalu berdiri di dekat limario.
"Aku ingin bicara. " Ia mendongak untuk bisa melihat wajah basah itu, dan wajah yang tadi terlihat tanpa ekspresi itu seketika tersenyum kecil.
"Tentu."
Dan setelah menyetujui ajakan jennie, disini lah mereka sekarang. Limario duduk di kursi santai nya setelah membersihkan diri dan sementara jennie berdiri di pagar balkon kamar membelakangi limario yang menatap punggung nya.
"setelah melihat apa yang terjadi waktu itu, aku tahu dirimu begitu berkuasa dengan apa yang kamu miliki sekarang. " Jennie mulai bersuara sementara limario hanya mendengar kan sembari tersenyum seolah tahu apa yang harus ia jawab setelah jennie selesai berbicara.
"Bahkan ketika kau mengambil aku dari ayah ku, it-
" Tidak, aku tidak mengambil kau dari ayah mu jennie. " Ia terbatuk sebentar setelah mengatakan itu, namun tidak berniat berdiri dari posisinya.
"Ungkapan tentang simbiosis mutualisme, dia mendapatkan keuntungan aku pun juga mau mendapatkan itu. " Limario kembali berkata.
"Lagi pula, aku membebaskan mu dari Madame dara kan? Ah! Apa kau ingin kembali kesana?" Mendengar pertanyaan limario, ia langsung menoleh dan menggeleng kuat.
Melihat tingkah nya itu membuat pria yang kini terduduk angkuh nampak tertawa ringan, sebelum kembali berbicara. "Dengar, aku tidak akan merasakan takut jika tidak ada berkaitan nya dengan mu. "
Ia berdiri dan mendekati tubuh kecil itu, menarik tubuh kecil itu untuk begitu dekat dengan nya. "Jadi, nikmati apa yang kamu punya sekarang dan cukup fokus dalam dua tujuan hidup mu yang baru kau tahu?"
Jennie menatap manik coklat yang kini begitu lembut menatapnya, bahkan usapan lembut di pinggangnya membuat jennie semakin merasa melayang. "Hhm- fokus dengan kuliah, dan fokus dengan tuan muda ku. "
Setelah mengatakan itu hanya suara tawa yang terdengar dari atas kamar mereka, limario tersenyum dan tidak henti mengecup pipi perempuan mungil yang kini ia peluk erat dalam dekapannya.
Mencintai nya dan merasakan kebahagiaan lagi membuat limario benar-benar percaya jika Tuhan tidak sungguh menjauhi nya, hanya saja mungkin caranya sulit di katakan baik.
"kau ingin liburan?" Ia bertanya pada jennie, sembari mengusap sisi wajah nya.
"Lim, aku baru saja masuk kuliah. " Jennie dengan wajah kesalnya, tapi membuat limario tersenyum.
"Tidak apa, semua aman jika berada di tangan ku nyonya. " Kalimat itu membuat jennie merasa gemar mendengar nya.
"Apakah Inggris itu indah?" Mendengar kota kelahiran nya di seburuk membuat limario menganggukkan kepala.
"Lihat aku saja, tidak perlu jauh jauh. "
"Kau ini! " Jennie memukul perut laki-laki itu walaupun limario hanya tertawa setelah nya.
"hanya Inggris?" Limario bertanya.
"Aku tidak tahu harus kemana. " Ia menunduk kan kepala, ia bingung dan juga merasa sungkan dengan limario karena pria itu selalu menuruti keinginan nya.
"Turuti hati mu, jangan pikirkan apapun karena apa yang aku punya itu juga miliki mu. " Ia menarik dagu jennie untuk membuat gadis itu kembali menatapnya.
"Terimakasih." Jennie tersenyum membuat limario ikut tersenyum di buatnya.
"Apapun untuk mu. "
....
Jisoo tertawa pelan melihat sang pujaan hati bertingkah lucu melalui panggilan video, sudah biasa dalam hubungan mereka yang tiba-tiba harus memiliki jarak karena pekerjaan chaeyoung sebagai model terkenal.
"Aku ingin bertanya. " Tiba-tiba limario datang, tapi ucapan dan kedatangan nya tidak begitu di tanggapi oleh Jisoo.
"Ya! Jisoo-ya!. " Limario nampak kesal karena merasa di abaikan, tapi respon Jisoo selanjutnya membuat limario semakin kesal.
"Diamlah manja! Kau mengganggu kesenangan ku saja. " Ia beranjak dan mengejek tepat di depan wajah limario.
"Aku ingin liburan dengan jennie. " Ucapan nya membuat langkah kaki Jisoo terhenti dan dia menoleh untuk melihat Jisoo.
"Kau? Apa? Liburan? Bahkan dia belum memiliki waktu sebulan di kampus nya. " Jisoo merasa jengah dengan sikap semena-mena limario itu.
"Aku tidak perduli, aku ingin kau menyiapkan semua keperluan itu. " Perintah tuan muda yang hanya bisa di anggukkan oleh Jisoo.
"Baiklah, sekarang jangan ganggu aku. " Setelah menyetujui itu, Jisoo pergi dari sana menuju kamar nya meninggalkan limario yang kesenangan karena Jisoo mau membantu nya.
Limario melangkah menuju ruang musik yang tersedia di dalam mansion, ia mengintip bagaimana jennie tengah asik memainkan piano nya. Laki-laki itu semakin di buat jatuh hati dengan segala kelebihan yang jennie tunjukkan, melihat tubuh kecil itu terduduk di kursi dengan tangan yang apik memainkan piano.
Membuat limario merasa nyaman, terlebih lagi alunan suara yang ia ciptakan dari alat musik tersebut. "Aku baru tahu kau begitu baik memainkan nya. "
Suara limario memecahkan dunia jennie, ia menoleh dan tersenyum melihat limario berjalan mendekati nya. Bahkan merasa nyaman ketika tangan kekar itu merangkul sembari mengusap pipi nya, tak lupa senyum lembut milik nya.
"Appa pernah mengajariku saat kecil, ternyata aku masih mengingat nya. " Jennie dengan suara antusias.
"Apa lagi yang kau suka lakukan?" Limario berjongkok seolah meratukan jennie yang duduk di kursi agak tinggi darinya.
"Aku- MENYUKAI MU!!" Ia memekik dan memeluk limario dengan erat, serta tidak ketinggalan tawa bahagia yang tercipta dari nya.
"Hanya menyukai ku?" Limario pun tidak tinggal diam, tangan nya ikut memeluk tubuh kecil itu dengan erat.
"Haha, saranghae. "
Note. Kangen ga???
