Kemudian Shani bersama dengan Zee pergi ke mobilnya untuk segera pulang ke rumah.
"Ci jangan cepet-cepet dong jalannya" ucap Zee
"Eh cici kecepetan kah? Maaf ya" balas Shani
"Gapapa cii" ucap Zee
Sesampainya di mobil, Shani duduk di kursi pengemudi sedangkan Zee duduk disampingnya. Kemudian Shani segera melajukan mobil menuju rumah.
"Menduung" gumam Zee melihat langit yang berwarna keabu-abuan
"Kenapa?" tanya Shani
"Perasaan aku ga enak aja" jawab Zee
"Mungkin perasaan kamu aja kali zoy" balas Shani diangguki Zee
Di tengah perjalanan mereka, turun hujan yang cukup lebat hingga membuat jalanan menjadi susah untuk dilihat dan licin.
Namun, Shani melihat terdapat beberapa mobil yang mengalami kecelakaan sehingga Shani memutuskan untuk meminggirkan mobilnya.
Di sisi lain, Zee yang juga melihat itu menjadi gemetaran, lemas dan mulai merasakan pusing.
"Zoy ada kecelakaan" ucap Shani
Namun bukannya membalas perkataan Shani, Zee malah mengambil tas medisnya dan keluar dari mobil sambil berlari.
Sementara itu, Shani segera menghubungi ambulan lalu mengambil jas hujan dan memakainya sebelum keluar.
Mereka bersama-sama membantu memberi pertolongan kepada korban kecelakaan.
Sudah satu korban yang Zee berikan pertolongan, dia sudah pucat dan terduduk lemas dengan nafas yang sesak di samping Shani.
Shani ingin menghampiri Zee, namun dia juga harus fokus memberikan pertolongan kepada korban lain.
Setelah beberapa saat, tim medis datang membantu merawat korban dan membawanya ke rumah sakit.
Akhirnya, Shani membawa Zee yang sudah basah kuyup, masuk kembali ke dalam mobil dan segera melanjutkan perjalanan ke rumah.
"Mandi ya Zee" suruh Shani sesampainya di rumah
Zee hanya membalas Shani dengan anggukan sambil tersenyum lalu pergi ke kamarnya untuk mandi, begitupun dengan Shani.
Setelah Shani selesai mandi, dia pergi menghampiri Zee yang ada di kamarnya sendiri.
"Dek, cici masuk ya" ucap Shani mengetuk pintu
Namun, karena tidak ada jawaban akhirnya Shani masuk begitu saja ke dalam kamar.
Terlihat Zee yang sedang berbaring di kasurnya membelakangi Shani sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Zoy, makan dulu yuk" ajak Shani mendekati Zee
Saat sudah di dekat Zee, Shani bisa mendengar isakan tangis dari Zee yang terdengar begitu lirih.
"Kenapa dek? Sakit?" tanya Shani lembut
"Cicii, Zee salah" ucap Zee sambil merubah posisinya dan memeluk Shani
"Salah apaa?" tanya Shani
"Zee jahat, Zee bikin mama sama papa meninggal" ucap Zee dengan tangisannya yang tambah deras
"Dek? Cerita ke cici sini" ucap Shani
"Dulu pas Zee kecil, Zee maksa mama sama papa buat pergi. Pas di jalan pergi mobilnya kecelakaan cii, Zee nakal ya?" ucap Zee menatap Shani
"Ga nakal dek, kamu sendiri bilang itu kecelakaan berarti ga di sengaja. Udah jangan nangis ya" ucap Shani menenangkan Zee
"Tapi kalo Zee ga maksa pasti mereka masih ada sekarang" jawab Zee
"Kamu gak salah dek, keluarin semua kesedihan kamu" ucap Shani lalu mengelus punggung Zee
Setelah beberapa saat, tangis Zee mulai berhenti dan pelukannya kepada Shani mulai melonggar.
"Dek, makan gak?" tawar Shani
Karena tidak mendapat balasan, Zee menengok ke arah Zee yang ternyata sudah tertidur di pelukan Shani.
Akhirnya, Shani membaringkan tubuh Zee dan membiarkannya beristirahat terlebih dahulu.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Mantap 👍