Bab 6 || Mami?

1.9K 168 8
                                    

🍆welcome welcome🍆

⚠️ PENTING ⚠️
Cerita ini mengangkat dari GTA Roleplay Vtuber [TNF] tetapi tidak 100% valid alias ada beberapa yang dirubah sesuai dengan kebutuhan plot cerita. Tenang aku akan berusaha buat mengikuti alur asli di GTA rp-nya okey.

jangan lupa vote, komen dan share untuk support cerita ini yawwrr.

Happy reading








**********








Pagi yang cerah, anak-anak TNF sedang bergurau di ruang tamu karena tidak ada agenda hari ini, sebagian dari mereka juga sedang berjalan-jalan santai ditengah kota.

"Key, si Caine mana?." Tanya Rion, sambil menuruni tangga.

Key yang sedari tadi hanya duduk santai sambil membaca buku, reflek menoleh kearah Rion.

"Mami? Tadi aku liat Mami kearah balkon belakang sih." Ucapnya.

Rion tak membalasnya, dia langsung berjalan menuju balkon belakang.

Benar saja, Caine sedang berada disana dan melamun memandang indahnya laut di pagi hari.

"Caine." Panggil Rion dari belakang.

Caine menoleh. "Oh Rion, hai." Balasnya.

Rion pun berjalan menghampirinya dan ikut berdiri disamping Caine. Dia mengeluarkan sebatang rokok dan hendak menyalakannya.

"Rokok? Lagi?, kamu tau itu tidak baik untuk kesehatan?, apalagi kamu seorang ketua, akan bahaya jika sesuatu terjadi padamu." Kata Caine.

Rion lupa kalau Caine paling membenci orang yang merokok disekitarnya.

"Ah, maaf aku lupa." Ucap Rion.

Drrtttt!!

Suara nada dering telfon mengalihkan atensi mereka, suara itu berasal dari ponsel Caine.

"Selia?." Tanyanya sebelum akhirnya mengangkat telfon.

"Halo."

"Halo Mami, tolong kita mami, kita dicegat polisi, padahal kita cuma gak sengaja nabrak mobilnya." Ucap Selia.

"Oh iya, aku otw ke sana." Balas Caine.

"Kenapa?" Tanya Rion.

"Selia sama Mia katanya gak sengaja nabrak mobil polisi, dan sekarang mereka ditahan." Jawab Caine.

"Astaga." Kata Rion, menggelengkan kepala. "Oh ya, kenapa kamu membiarkan anak-anak yang lain memanggilmu dengan sebutan mami, eh maksudnya, kamu gak risih atau gimana gitu dengan panggilan itu?." Tanya Rion.

"Mungkin orang-orang akan salah sangka dengan kita perihal sebutan mami dan papi, tapi aku gak merasa risih sekalipun saat anak-anak yang lain memanggilku dengan sebutan mami, bukan berarti aku gay tapi, mengingat kita adalah sekumpulan orang yang terpisah dari keluarga, aku punya rasa tersendiri untuk melindungi mereka, terserah mereka ingin menganggap ku sebagai apa di kelurga ini." Jawab Caine, mengutarakan isi hatinya.

"Aku ingat saat mereka pertama kali menganggap ku sebagai mami, senyuman mereka yang tulus dan raut wajah yang bahagia membuatku ikut merasakan bahagia." Lanjutnya sambil mengingat-ingat sesuatu.

"Mami, mami temenin dedek ke toko baju yuk." -Mia

"Mami Caine, bisa jemput kita gak?" -Selia

"Mami, papinya main tangan mami." -Echi

"Kasian mami Caine pasti kelelahan, udah biarin dia tidur aja, jangan berisik." -Riji

"Mami Caine, aman?" -Key

"Kata mami Caine boleh." -Jaki

"Bawa si mami ke rumah sakit cepat." -Rion

Serpihan-serpihan kecil memori terputar kembali diotak Caine, dia ingat sebutan-sebutan hangat yang diberikan oleh anggota keluarganya, dimulai dari kekhawatiran hingga candaan yang selalu membuat hatinya hangat.

"Ahh, i see, apapun yang terjadi, jangan pernah berkhianat ya, kita semua disini membutuhkan sosokmu Caine, entah sebagai ketua ataupun sebagai orang tua." Ucap Rion.

"Iya, pasti, aku juga tidak punya apa-apa selain kalian, hanya TNF lah yang membuatku merasa dibutuhkan." Timpal Caine.

"Apapun yang terjadi kedepannya, kita bisa hadapi bersama, dengan anak-anak juga, sesulit apapun itu, aku yakin, dengan kita selalu bersama, semuanya akan dengan mudah dilalui." Lanjut Rion.

Caine memandang lantai. "Iya, aku yakin itu." Ucapnya.


**********

Sementara itu di dimensi yang lain.

"Pak, sebentar lagi mami kita sampai kok pak, kita yakin." Kata Selia yang terlihat sedikit panik.

"Iya pak, tunggu sebentar lagi aja pak." Tambah Mia.

"Sebentar-sebentar, ini sudah lebih dari satu jam saya disini, saya juga masih ada pekerjaan." Jawab pak polisi yang sudah jengkel.

"Aduh si mami mana sih, lama kali, katanya otw." Ucap Selia yang berusaha menghubungi Caine.

Di tengah kepanikan Selia dan Mia, sebuah mobil hitam perlahan menghampiri mereka, dari mobil itu turunlah Caine yang sedari tadi ditunggu-tunggu.

"Nah itu mami." Heboh Mia dan berlari kearahnya.

Caine dan Mia pun menghampiri Selia dan polisi yang sedang menahannya.

"Loh?"

"Lah, kamu?."















TBC












Bab ini agak pendek sengaja aku buat untuk memperlurus perihal sebutan mami dan papi hehe, semoga gak ada yang salah paham ya:D

Kita ketemu lagi di part selanjutnya yawr

Jangan lupa vote komen dan share untuk support cerita ini, follow juga jangan lupa.

Papay

Do Or DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang