Tentang dua orang yang dipaksa dewasa oleh perpisahan
"Janji sama gue kalo kita gabisa bareng-bareng lagi lo harus bahagia" ucap Anggara yang membuat langkah kaki Salsa terhenti.
Perempuan itu mengambil nafas panjang lalu sesekali menoleh ke arah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sumber: Pinterest
Teras kota Bandung hari ini terasa sangat panas. matahari di Bandung seperti membakar tubuh perempuan dengan tinggi 165cm. Salsabila namanya. perempuan kelahiran bandung itu menghabiskan waktu untuk bersenang senang di bangku perkuliahan sebelum memasuki skripsi. Menghabiskan waktu dengan berbelanja dan pergi kemana pun yang ia mau. langkah kaki perempuan itu berhenti setelah melihat toko serba berwarna pink. Toko itu berhasil membuat perempuan dengan tinggi 165cm itu memasukinya.
~Selamat Datang
Salsa berlari kecil menuju toko itu. sesekali melihat barang barang yang lucu dan menggemaskan membuat nya merasa takjub dan ingin membeli semua yang ada disana dengan tema berwarna pink itu, ia tertarik dengan beberapa barang, ia mengambil jepitan pita berwarna pink dan hitam, topi berwarna putih, dan beberapa barang lainnya. Salsa pergi ke kasir dan membayar belanjaan yang ia bawa tadi.
tring, tring, tring
Suara telpon Salsa berbunyi kesekian kalinya. ternyata itu telpon dari Julian. Julian adalah pacar Salsa yang saat ini tinggal di Kore Selatan. Laki-laki berbadan kekar dengan tinggi 172cm itu mementingkan soal masa depan. Julian meneruskan kuliahnya di Korea Selatan.
Setelah mengabaikan telpon dari julian, sepanjang jalan kota bandung perempuan itu mendapati beberapa bubble chat dari Julian. Laki-laki itu mengirim bubble chat sangat banyak, hingga Salsa malas untuk membukanya. Perempuan itu terpaksa membuka pesan dari kekasihnya.
"Sayang aku mau berangkat ke korea hari ini" "Aku minta kamu hati hati di bandung ya." "Nanti kita bertemu lagi" "Untuk sementara kita LDR dulu, kamu kuat kan?"
Salsa yang sedang menyeruput minuman seketika tersedak mendengar kekasihnya ingin berangkat ke korea hari itu. ia langsung menanyakan dimana bandara yang laki laki itu datangi.
"Kamu di Bandara mana?" "Bandara Soekarno Hatta" perempuan itu bingung, kenapa harus disana? bukankah di Bandung ada. Sabil langsung menyusul kekasihnya saat itu juga.
"Nanti jangan lupain aku kalo kamu sukses disana." Salsa menahan air mata yang ingin jatuh di bandara sebelum ia melihat kekasihnya pergi. mereka saling memberikan pelukan hangat untuk yang terakhir kalinya sampai mereka bertemu lagi.
"I love u" lambaian tangan laki laki itu terlihat jelas melambai ke arah Salsa. Ia tau apa yang laki laki itu ucapkan. "Love u more Julian." perempuan itu membalas lambaian nya dengan senyuman di wajahnya sesekali mengusap air matanya. ia tidak mau laki lakinya pergi dan tidak fokus kuliah disana karna memikirkannya. dan Pesawat telah membawa laki laki itu terbang ke Korea selatan. Cukup lama melamun, telapak kaki itu kembali menaiki tangga kost kost an Salsa yang membuat dirinya seolah melayang karna anak tangga tersebut cukup banyak.
Tok Tok Tok Tok
Di detik terakhir, pintu kost Sabil di ketuk oleh seseorang. membuat Salsa refleks bangun dari tempat tidur. sambil membuka kunci pintu ia sesekali berteriak "Siapa?". Suara berisik di depan kost masih terdengar.
