sumber : pinterestMenyebalkan rasanya jika pikiran sedang kacau tapi kamu hanya punya dirimu sendiri untuk bangkit. rasa sakit tidak menjadi penghalang untuk seorang anak pertama perempuan yang harus hidup mandiri di kota orang. Kota Bandung akhir-akhir ini mengalami cuaca buruk, hampir setiap hari hujan membasahi kota ini. Biasanya langit Bandung terang, cuaca panas selalu menyelimuti. Tapi akhir-akhir ini sangat berbeda. Aku duduk di salah satu tempat makan di Bandung, yaitu sate. Entah kenapa sate itu rasanya enak sekali, apalagi dimakan pas pikiran lagi nggak sinkron gini. Salsa keluar hanya menggunakan celana bahan pendek dan kaos oblong berwarna hitam miliknya, perempuan itu asik melahap sate yang ada di depannya itu.
Semakin lama hujan di Bandung semakin membuat tubuh Salsa membeku, tak hanya hujan namun disertai badai yang sangat kencang. "Duh lupa bawa jaket lagi" lirihnya sambil memeluk badannya sendiri. Ia memandangi lampu-lampu teras kota bandung, banyak orang berlalu lalang mencari tempat untuk berteduh.
Cukup lama melamun. Salsa disadarkan oleh orang yang ada di sampingnya kini, orang itu terlihat juga basah terkena air hujan. Salsa diam-diam memperhatikan orang tersebut.
"Lo nggak dingin?" tanya laki-laki itu
Laki-laki yang saat ini berada di samping salsa adalah Anggara Bumi, sosoknya selalu ada di samping Salsa ketika Salsa merasa butuh.
"L-lo ngapain disini" jawab salsa yang gemetar karna kedinginan
"Gue abis nongkrong di cafe deket sini, terus gue mampir ke tukang sate soalnya gue tau pasti lo kesini." jawab Anggara yang senyum tipis walau kedinginan
"Jangan-jangan lo ngikutin gue lagi"
"Ngapain ngikutin lo, kerjaan gue juga banyak kali" cetus Anggara yang meledeknya
Salsa diam tidak bicara apa pun setelahnya, karna ia ingin segera sampai kost untuk sekedar menghangatkan badannya yang mungil itu. "Pake jaket gue aja dulu" Anggara membuka jaketnya dari tubuh nya. "Nggak usah lagi juga gue nggak dingin" Salsa yang berusaha nolak tapi gagal karna Anggara tau perempuan itu sudah kedinginan sedari tadi.
"Nggak usah bohong sama gue Sal" balas Anggara
"Lo nggak tau dari tadi di tengah percakapan suara lo gemeter?"
Salsa tidak bisa mengelak, Anggara sangat tau tentang dirinya sekarang. Ia menjadi orang pertama yang memahami dirinya setelah Julian sang kekasihnya. Jika dibandingkan dengan Julian , julian sangat berbeda sekali dengan Anggara. "Makasih ya" ucap Salsa yang menerima jaket itu.
Hujan sudah mulai reda, Salsa memutuskan untuk balik ke kost setelah ia makan sate. "Lo mau balik habis ini?" tanya Anggara sambil berdiri dari duduknya
"Iya gue mau pulang" jawab Salsa yang merapihkan tas nya
"Kalo gitu bareng gue aja gimana? lagi juga nggak baik cewek tengah malem gini jalan sendirian." Anggara menawarkan jasanya untuk pulang bareng
"Boleh tapi awas aja lo macem-macem"
"Gue nggak segila itu Sal"
Sumber: Pinterest
Akhirnya mereka berdua pulang bareng menggunakan vespa milik Anggara. Sepanjang jalan tanpa Salsa sadari, Anggara memperhatikan dirinya lewat kaca spion miliknya, Salsa yang tengah asik melihat sekitar jalan membuat Anggara tersenyum. Ia ingin perempuan itu merasa aman jika di dekatnya "Lo cantik nggak seharusnya lo ngemis cinta" Anggara tersenyum tipis.
Setelah sekian lama perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah kost tempat mereka berdua tinggali. Salsa membuka helm milik Anggara "Makasih ya udah nganterin gue" Anggara membalas dengan anggukan kepalanya "Sama-sama sal"
"Ohiya jaket lo besok gue balikin" Salsa membuka jaket yang Anggara kasih tadi
"Iya santai aja kali, kamar gue kan depan lo" Anggara tertawa kecil
"Lo masuk duluan gih gue masih mau betulin motor gue"
"Motor lo rusak?" tanya Salsa yang melihat ke arah vespa milik Anggara
"Nggak tau ni namanya motor jadul" jawab Anggara yang memastikan supaya Salsa cepat masuk ke kost
"Ohhh yaudah gue masuk duluan, thanks ya" Anggara memberikan senyum tipis seusai Salsa berpamitan
Laki-laki itu membuka handphone nya dan mencari tau instagram milik Salsa, ia melihat di postingan Salsa ada foto Julian. Ya Anggara kenal dengan sosok Julian, mereka menjadi teman saat dibangku smk, dan satu tongkrongan juga dengannya. Namun pertemanan dengan Julian tidak bertahan lama, karna Julian sering kali membawa perempuan yang berbeda tiap kali nongkrong bersamanya, Julian juga seringkali mabuk saat datang di basecamp milik nya. "Lo nggak seharusnya dapet spek seperti Julian Sal" ucapnya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evening Together
Teen FictionTentang dua orang yang dipaksa dewasa oleh perpisahan "Janji sama gue kalo kita gabisa bareng-bareng lagi lo harus bahagia" ucap Anggara yang membuat langkah kaki Salsa terhenti. Perempuan itu mengambil nafas panjang lalu sesekali menoleh ke arah...