Chapter 22 >> Riette

711 87 0
                                    

Happy Reading! ^_^

.

.

.

.

.

Claudine berdiri di depan Kediaman Brandt dengan gaun yang begitu bagus dan indah. Angin sepoi-sepoi yang datang menghempas kasar rambut dan gaunnya, menambah keindahan pada Claudine.

Dia kini sedang menunggu datangnya seseorang.

Riette.

Surat yang datang pada Claudine sebelumnya ialah surat dari Riette yang ingin mengajaknya pergi berkencan dengan menonton opera yang baru-baru ini buka kembali di Ibu Kota Kekaisaran Berg.

Jantung Claudine berdetak dengan cepatnya sekarang.

Kenapa jantungku begitu berdebar?

Tidak lama menunggu, akhirnya Riette datang dengan sebuah mobil hitam miliknya.

"Maaf membuat anda menunggu lama, Clau." ucap Riette setelah turun dari mobilnya dan langsung mencium punggung tangan Claudine.

"Tidak masalah, Riette." balas Claudine dengan tersenyum lembut.

"Ayo kita pergi, Clau. Takutnya kita akan terlambat menonton Operanya."

"Tentu."

Mobil mereka pergi begitu saja setelah masuknya Claudine ke dalam mobil.

Ada sepasang suami istri yang berdiri jauh di salah satu ruangan Kediaman Brandt, memperhatikan mobil mereka yang berjalan semakin jauh.

Mereka Count Brandt dan Nyonya Brandt.

"Lihatlah, putrimu tidak menyukai Matthias." ucap Nyonya Brandt dengan ekspresi yang tenang.

Count Brandt hanya diam mendengar ucapan istrinya, dia masih fokus melihat lurus ke depan.

'Ekspresi putriku tadi tidak bohong.' batin Count Brandt sembari tersenyum tenang.

"Haha, dia sudah berubah." ucap Count Brandt sembari tertawa pelan.

☆☆☆

Sampai akhirnya Claudine dan Riette tiba di Ibu Kota. Dengan segera mereka turun dan berjalan bersama ke Teater Operanya.

"Ramai seperti biasa." gumam Claudine.

Apa karena baru di buka kembali?

Claudine melirik pelan ke arah Riette yang berjalan tepat di sampingnya. Terlihat jelas wajah Riette yang sangat tampan dan indah.

"Apa anda akan terus melihat wajah saya, Clau?" tanya Riette dengan tiba-tibanya sambil menoleh balik pada Claudine.

Mendapati wajah Riette yang hanya berjarak beberapa inci dari wajahnya, dengan cepat Claudine mengalihkan wajahnya ke arah berlawanan. Terlihat jelas telinganya yang sangat memerah.

"Ma-maaf, saya tidak punya maksud apa-pun." jelas Claudine dengan terbata-bata tanpa menoleh ke Riette.

"Haha, Clau sangat lucu." ucap Riette dengan terkekeh pelan.

"Tidak masalah, Clau. Saya suka jika anda terus menatap ke arah saya, seperti tadi." lanjut Riette dengan tersenyum cerah.

Sedangkan Claudine yang mendengarnya tambah merasa malu sekarang.

[ ON GOING ] Claudine Mengubah Takdir (Claudine Changes Destiny)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang