35. Luka baru

1.2K 52 8
                                    

*Jαngαn lupα sholαwαt*🌙

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

*

“ jangan pernah beranggapan, Allah mengabaikan mu, dan jangan pernah menganggap kau tidak mampu, sesungguhnya, dibalik sakit dan pahit nya hal yang kau jalani, ada suatu kebahagiaan yang menanti, entah di dunia, ataupun di akhirat, itu pasti akan terjadi, asal kau ingat, siapa tuhanmu, dan tau dimana seharusnya mengadu ”

Muhammad Abyan Al-Afatlah

*
*

“ boleh kau kecewa akan takdir, boleh kau marah akan takdir, tapi ketahuilah!. Suatu hal yang terjadi bukan berarti hal yang harus kau benci, karna semua terjadi ada alasan. Dan tidak akan terjadi tanpa tujuan ”

Syafa Tuzarah Nireissa

*
*

Happy reading 🌷

"Gus!" Seru Zarah bangkit dari duduknya setelah melaksanakan sholat subuh.

Abyan berdehem menanggapi panggilan sang istri, Zarah memanyunkan bibirnya dengan wajah yang begitu murung, merasa ada sesuatu yang terjadi, Abyan menepuk brankar tempatnya mengisyaratkan agar Zarah duduk disana.

"Zarah duduk disini aja."

"Ada apa?" tanya Abyan.

"Asam lambung naik, Zarah lupa minum obat sebelum sahur semalam, sama lupa baca surah Al-Kautsar di air 7 kali"

"Kamu yang lupa minum obat, atau emang gak sahur?" tanya Abyan menelisik wajah cantik Zarah yang tak terbalut cadar.

Gadis itu terkekeh mendengar ucapan Abyan yang sangat tepat, ia memang tidak sahur semalam akibat terlalu panik saat Abyan masuk UGD, untungnya ia memiliki suami yang kuat sehingga sudah tidak terlalu para lukanya ini.

"Zarah, boleh saya minta tolong, saya haus" ujar Abyan menunjuk air mineral

Zarah mengangguk berdiri berjalan tertatih-tatih menuju meja didekat sofa, alis Abyan menyernyit, ada apa yang sebenarnya terjadi pada gadis ini? Apa yang ia sembunyikan?.

"Apa kamu terluka Zarah?" tanya Abyan khawatir menatap kaki Zarah, merasa Abyan menatap kakinya, dengan mati-matian Zarah berjalan seolah baik-baik saja. Walau rasa perih dilukanya yang terkena beling sangat perih.

"Ndak papa Gus, ini cuma agak mati rasa karna kelamaan Zarah tekuk, hehe." elaknya menyerahkan air mineral yang baru ia buka.

"Gus, umi pasti mau bertemu dengan sampean, Zarah keluar dulu ya, giliran umi, kasian loh!" seru Zarah akhirnya mendapatkan anggukkan dari Abyan, gadis itu segera keluar menghampiri mertuanya yang berada di luar.

Kebahagiaan, Untuk Zarah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang