Kuharap

129 9 3
                                    

Suara-suara itu terus bermunculan di kepala Lina. Gadis bernama Lee Lina tinggal di sebuah rumah yang sangat besar. Ia terus melamun karena terganggu oleh suara-suara dengan tidak sopan memasuki pikiran orang.

Ia tinggal dengan kedua orang tuanya dan adik perempuannya dan juga tiga kucing kesayangannya. Jangan lupakan Maid yang sangat banyak di rumah itu.

"Eonnie, waeyo?" Tanya Innie pada kakak perempuan nya itu.

"Ah....aniyo." Jawab Lina yang tersadar dari lamunannya.

"Gwenchanayo?" Tanya Innie masih tidak yakin.

"Ne." Jawab Lina singkat.

"Eh? Apa Soonie, Dori, dan Doongie sudah Eonnie beri makan? Ini sudah lewat jam makannya." Tanya Innie.

Lina yang mendengar hal itu langsung kaget dan berlari ke kandang berbentuk rumah kecil yang lucu milik ketiga anaknya itu. Jujur, dia juga lupa kalau ia belum memberi ketiga kucing itu makanan.

"Dasar pelupa." Cibir Innie.

"Diam atau kau akan bernasib sama seperti teman sekelasmu itu." Lina menatap tajam Innie sembari memberi makan ketiga kucing lucu itu.

Innie hanya meringis mengingatkan kejadian dimana kakak kesayangan nya ini pernah memukul dan menghajar anak-anak lelaki yang nakal di kampusnya. Lina waktunya itu bahkan masih sempat menyumpel mulut anak-anak lelaki itu dengan tisu. Keadaannya sungguh lebam semua.

Dan jika kalian bertanya kenapa Lina memukuli anak-anak nakal di kelas Innie, jawabannya adalah karena mereka selalu mengganggu Innie. Bahkan mereka dengan seenak lutut hampir melakukan hal yang tidak pantas pada Innie jika saja waktu itu tidak kepergok oleh kepala sekolah saat ditoilet pria di sekolah itu.

Yaps, mereka hampir berbuat hal yang tidak pantas pada Innie  ditoilet pria. Untung nya kepala sekolah saat itu ke toilet pria dan melihat hal itu dan langsung menyidak mereka. Karena orang tua Lina sedang ada di luar negeri jadi Lina lah yang mewakili orang tuanya. Ia sangat marah dan langsung memukuli anak-anak lelaki itu. 

Cukup! Innie tidak mau mengingat nya kembali. Yang ada ia hanya bisa bergidik ngeri.

"Eh? Innie-ya, kapan mereka akan pulang?" Tanya Lina sedikit penasaran.

"Maksudnya appa dan eomma?" Innie mengernyitkan dahinya.

"Maksud ku bukan ayah dan ibu. Tapi Tuan dan Nyonya Kim. Kapan mereka akan pulang?" Jelas Lina sekaligus ia bertanya.

"Appa dan eomma akan pulang dari Australia tiga hari lagi. Kau mau menjemput mereka, eonnie?" Tanya Innie.

"Tidak. Jika aku menjemput mereka, bukan terima kasih atau kasih sayang yang aku dapatkan, melainkan hanya caci maki dari kedua pasangan itu." Ucap Lina sambil memandang kosong kedepan.

"Sudahlah Eonnie, Appa dan eomma masih menyayangi kita." Ucap Innie menenangkan sang kakak.

"Kuharap begitu."



























































안녕 여러분!!!!! Maaf kalo jelek ya? And maaf kalo pendek ya? Untuk para readers, jangan lupa jaga kesehatan ya? Bye🥰

SKZ Family StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang