Pekerjaan

114 7 0
                                        

Lina berjalan cepat menyusuri jalanan kota Seoul. Dia sangat kesal hari ini. Bagaimana tidak?!

Hari ini mungkin hari sial nya. Pagi tadi ia bangun kesiangan karena kejadian kemarin malam, lalu dia terus dicaci-maki oleh ibunya pagi tadi karena ia pulang malam, lalu ia tak sempat sarapan pula. Dan sekarang, tidak ada taksi atau bus yang berhenti karena mereka memakai alasan "Penumpangnya sudah penuh, Nona." Padahal hari ini dia harus interview kerja!
Sungguh, Lina ingin membalikkan dunia ini karena ia terlalu kesal.

Eh? Jika kalian bertanya dimana Lina akan interview kerja, maka jawabannya di Han Departemen Store.

Kenapa tidak di perusahaan farmasi atau di rumah sakit terbesar di Seoul seperti yang disarankan oleh Hyunnie?
Ya, karena Lina tidak pandai dalam hal seperti itu. Bisa-bisanya otak nya meledak karena pekerjaan tersebut. Dan dia tidak pandai dalam hal-hal yang berbau rumah sakit. Bisa-bisa bukan dia yang merawat pasien, malah dia yang dirawat. Jadi dia memilih untuk bekerja di Han Departemen Store.

Alasan lainnya adalah, jika dia bekerja di rumah sakit, dia tidak akan betah bekerja disana. Itu karena ia punya trauma pada darah. Yaps! Lina takut akan "DARAH" Bahkan jika penyakitnya kambuh lalu dia tidak sengaja menggoreskan benda tajam ke tubuhnya, maka dia bisa langsung pingsan.

Jadi lebih baik dia bekerja di HAN DEPARTEMEN STORE!

"Baiklah, Lina! Kau harus bisa! Demi Innie! Hwaiting!" Gumam Lina dengan penuh semangat yang berkobar-kobar. Tangannya kini mengepal erat di depan dada karena ia begitu semangat hari ini.

Dia kini sudah berada di depan kantor yang bertuliskan "Han Departemen Store"

Ia tinggal masuk lewat pintu dan bertemu resepsionis, lalu tinggal melakukan interview. Lina gugup! Gugup sekali! Karena interview ini langsung dengan CEO nya, maka jantung Lina berdebat tak karuan.

Karena, menurut informasi yang Lina dapat, jika pelamar pekerjaan harus diseleksi dulu oleh karyawan atau pegawai yang lebih senior, mereka yang bertugas untuk menyeleksi para pelamar pekerjaan di perusahaan itu.

Lalu, setelah diseleksi, calon pekerja yang terpilih tidak akan langsung bekerja, melainkan harus menunjukkan keterampilan yang mereka punya dengan mengerjakan pekerjaan atau posisi pekerjaan yang mereka ajukan pada perusahaan tersebut selama tiga hari dengan benar. Dalam kata lain, tes uji coba.

Jika sudah tiga hari berlalu, dan menurut penyeleksi sudah bagus atau sangat bagus, maka mereka bisa langsung bertemu sang CEO dan sang CEO akan melakukan interview dulu dan jika hasilnya interviewnya sesuai harapannya, maka CEO tersebut  akan mengatakan kapan mereka bisa langsung bekerja.

Tapi kali ini berbeda, dari seleksi hingga interview, CEO nya langsung yang akan berhadapan dengan calon pelamar ini.

Hal itu yang menyebabkan Lina menjadi gugup.

"Padahal cuma pekerjaan lho....bukan audisi JYP Entertainment, kok aku gugup sih?! Ayo Lina!!" Pekik Lina sambil berjalan masuk ke perusahaan tersebut.

"R-ramai sekali...." Ucap Lina gugup ketika melihat sudah banyak orang di ruang tunggu di perusahaan itu.

Lina berjalan kikuk ke arah resepsionis.

"Halo Nyonya.....selamat datang di Han Departemen Store, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Resepsionis wanita dengan ramah dan senyum manis di wajahnya.

"A-ah....H-halo.....aku ingin melamar pekerjaan di sini." Jawab Lina penuh kegugupan yang besar. Namun senyum kelinci nya tak pernah hilang. Ia kembangkan senyum kelinci di wajahnya.

"Ouh? Baiklah Nyonya. Silahkan tunggu di ruang tunggu di sana, ya?" Ucap resepsionis dengan lembut.

"N-nee....Kamsahabnida...."  Lina berjalan ke ruang tunggu yang ditujukan oleh resepsionis cantik itu. Ia duduk di kursi yang telah disediakan. Dia sungguh gugup, tapi demi kehidupannya dan adiknya, maka ia tak boleh gugup.

Sudah 3 jam berlalu tapi Lina belum juga di panggil. Lina sungguh bosan, sehingga ia memainkan ponselnya sambil menunggu. Ia membuka aplikasi pengirim pesan dan mulai mengirim pesan pada sang adik.

------------------------------------------------------

Innie si rubah gurun 🦊🦊

Today

You
Innie-ya, kau dimana?

Innie
Aku di sekolah, eonnie.
Ini mau ke kantin. Waeyo?

You
Hati-hati ya nanti kalau kau pulang.

Innie
Ne, Eonnie....
Aku bukan  kecil lagi.
Aku sudah SMA jadi jangan khawatir, ne?

You
Terserahmu.
Tapi tetap hati-hati, okey?

Innie
Nee

You
(Read)

------------------------------------------------------


"Next!"

Mendengar itu, Lina segera menyimpan ponselnya dan segera berdiri tegak. Ia berjalan masuk ke ruangan sang CEO.

Ada seorang pria tampa yang adalah CEO muda dengan bentuk wajah mirip tupai. Hem....dia sangat menggemaskan, bahkan mata Lina berbinar-binar ketika melihat pria itu. Tapi ia segera menepis pikirannya, ia tidak boleh berpikir terlalu jauh. Dia harus tetap bekerja demi Innie.

"A-anyeonghaseyo...." Lina membungkuk 90⁰ sembari berkata dengan gugup.

"Duduklah." Titah CEO itu.

"N-ne." Lina menurut di kursi di depan meja CEO itu. Mereka duduk berhadapan.

"Siapa namamu?" Tanya CEO muda utu dengan nada lembut namun ada ketegasan dalam hal ini.

"A-ah, n-nama saya Lee Lina." Ucap Lina gugup.

"Kenapa anda ingin bekerja disini?" Tanya sang CEO sambil menatap Lina lekat.

"Um?... saya ingin memenuhi kebutuhan saya dan adik saya. Saya juga lama ingin bekerja disini." Ucap Lina sopan dan dibuat agar tidak terkesan gugup.

"Ouh? Apa kalian tak punya orangtua sehingga kau yang harus menanggung beban hidupmu dan adikmu?" Tanya sang atasan penuh tanda tanya...

Lina terdiam, ia kemudian berbicara lagi.

"Kami punya orang tua, tapi saya ingin hidup mandiri dan ingin membiayai kehidupan adik saya." Ucap Lina penuh tekad.

Setelah interview yang begitu menyesakkan di hati Lina, akhirnya interview selesai. Lina menunggu hasilnya. Dia menunggu di luar ruangan dan pergi ke ruang tunggu lagi. Ia ingin tahu apa dia diterima atau tidak jadi dia meredakan waktu makan siangnya, karena ini sudah pukul 11.40 KST.

20 menit lagi, kantor itu akan istirahat makan siang. Jadi para pelamar dipersilahakan untuk makan siang duku di kantin kantor atau cafe yang terletak di dekat kantor itu.

"Aduh... perutku susah untuk di ajak kerja sama daritadi. Mungkin aku akan ke cafe di sebelah kantor ini? Baiklah! Ayo!" Pekik Lina bersemangat.

Lina paling suka waktu maka siang. Jadi dia sangat bersemangat.

Lina masuk ke sebuah cafe yang terletak di sebelah kantor tersebut. Ia memesan dan mencari tempat duduk. Dia duduk di sebelah kaca, di sudut cafe yang terletak menghadap jalan raya.

Karena pesanan yang ia pesan belum datang jadi dia menunggu sambil memperhatikan pemandangan jalan raya.








HAI HAI HAI!!!! KIRA² NYAMBUNG GAK SIH?!!! MAAF YA KALI GAK NYAMBUNG....BYE BYE

SKZ Family StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang