◆ 03 ; Botol air & permen.

534 42 3
                                    


★ • • • ★


Entah mengapa, hari ini Boboiboy merasa sangat malas untuk bergerak, ia hanya melihat guru di depan menulis catatan pada papan tulis.

Boboiboy berdecak pelan, tangannya tak memiliki niat untuk menulis catatan yang banyak di papan tulis itu, jadi ia hanya menatap teman-temannya mencatat dengan kepalan tangan yang ia gunakan untuk menumpu wajahnya.

Matanya melirik Gopal yang tertidur namun terlihat seperti sedang mencatat, tangannya memegang pena namun tak ada satu huruf pun yang terlihat di bukunya. Pintar sekali ia menipu seperti itu.

Boboiboy menghela nafas kasar, begitu jarinya mulai mengambil pena, keberisikan di lapangan terdengar membuat Boboiboy tertarik untuk melihat.

Saat melihat kebawah, Boboiboy mendapati Kakak Kelas tercintanya, Fang, sedang di kerumuni teman-temannya karena baru saja memenangkan pertandingan bola voli antar kelas.

Boboiboy ingat jelas jadwal pelajaran Fang dan sekarang adalah pelajaran olahraga dimana Boboiboy akan melihat pesona Kakak Kelasnya yang seksi meskipun sedang bercucuran keringat.

"Wah gila cakep banget, gak salah pilih calon pacar gue" Batin Boboiboy mengagumi Fang dari jendela kelasnya.

Secara tiba-tiba, sebuah ide muncul di benak Boboiboy. Ia bangun dari kursinya dan meminta izin pada Guru yang sedang mengajar untuk pergi ke toilet.

"Pak, saya izin ke toilet ya" Ujar Boboiboy yang diizinkan oleh Gurunya.

Tanpa menunggu lama lagi, Boboiboy keluar dari kelasnya, ia pergi ke kantin untuk membeli sebotol air dingin dan dua permen rasa stroberi.

Setelahnya, ia pergi ke tempat dimana Fang berada, di lapangan. Boboiboy melihat Kakak-kakak Kelasnya yang sedang beristirahat sehabis olahraga.

Boboiboy melihat Fang yang sedang duduk di kursi sendiri sambil mengelap keringatnya, ia membeku sejenak seolah di sihir oleh pesona tiada tara milik Fang.

Boboiboy menggelengkan kepala, membuyarkan isi pikirannya dan menghampiri Fang.

Fang mengangkat kepalanya begitu merasa di hampiri, wajahnya yang tak berekspresi itu berganti menjadi raut malas setelah melihat kedatangan Boboiboy.

Boboiboy tentu menyadari hal itu, ia mendengus kesal, "Parah banget sih, padahal niat aku kesini baik"

"Ngapain lo? Gak usah bikin ulah, pergi sana"

Boboiboy menatap tajam Fang, kejam sekali mengusir dirinya yang datang dengan tujuan baik begitu saja.

Boboiboy memberikan Fang sebotol air yang ia beli di kantin tadi, beserta dengan dua bungkus permen, "Nih buat Kakak"

"Gak, gue minum bareng Sai"

"Rezeki gak boleh di tolak, Kak!"

Fang mendesis, ia mengambil botol air yang di beri Boboiboy, "Lo taro racun ya di dalemnya?"

"Dih? Aku kan cinta mati sama Kak Fang, ngapain aku bunuh Kakak?" Boboiboy mendelik kasar.

Fang tak menjawab, ia membuka tutup botolnya lalu meminum air dingin yang menyegarkan tenggorokan keringnya.

Boboiboy benar-benar terpukau, ia menatap Fang yang meneguk setiap tetes air yang ia berikan. "Parah gila, seksi banget shibal" Batinnya.

Fang mengelap sisa air yang berada di sekitar mulutnya dan menatap Boboiboy dengan datar, "Ngapain lagi? Sana balik ke kelas"

"Kakak gak mau permennya?" Boboiboy mengulurkan tangan yang terdapat permen stroberi di atasnya.

Fang melirik permen tersebut, ia langsung mengambilnya tanpa mengoceh lagi agar Adik kelas di hadapannya itu segera pergi.

Backstreet | FangBoy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang