◆ 04 ; Trial

448 45 3
                                    


★ • • • ★

Boboiboy berlari dengan cepat, ia tak memerdulikan penampilannya yang sekarang berantakan. Keringat bercucuran di wajah dan sekujur tubuhnya, seragam yang mulai basah dan rambut tak tertata rapih.

Ia akan mengurus penampilannya itu nanti, yang terpenting sekarang adalah ia terlambat bangun dan harus pergi ke Sekolah dengan cepat sebelum gerbang di tutup.

"Semoga kalo gue telat, yang jaga gerbang Kak Fang!" Entah sedalam itu cinta Boboiboy, hingga disaat seperti ini saja masih memikirkan Kakak Kelasnya itu.

Tetapi kelihatannya apa yang Boboiboy bayangkan tak seindah yang ada di depan mata, begitu sudah dekat dengan Sekolah, Boboiboy dapat melihat gerbangnya di tutup.Yang lebih parahnya lagi, Wakil Ketua Osis galak yang menjaga gerbang tersebut.

Boboiboy mengatur nafasnya sejenak, lalu berjalan kearah gerbang dengan takut. "Kenapa bukan Kak Fang yang jaga gerbang?!"

Tatapan tajam di terima Boboiboy saat ia berada di hadapan Wakil Ketua Osis, wajah perempuan lebih tua di hadapannya itupun nampak tak senang.

"Kenapa telat?" Walau terdengar lembut dan pelan, itu terdengar lebih mengerikan dua kali lipat di banding dengan berbicara lantang dan membentak.

"Anu, aku bangun kesiangan, Kak.." Wajah Boboiboy menunduk membuat Wakil Ketua Osis tersebut tak senang, ia mengangkat dagu Boboiboy dengan pena hingga mata mereka bertemu.

"Serem banget ngehe..!" Teriak Boboiboy dalam batin begitu tatapan horor nan tajam menusuk dirinya.

"Siapa nama kamu?"

"Boboiboy, Kak"

"Kelas berapa?"

"Kelas 10 A"

"Kamu yang kemaren di panggil Guru Disiplin bareng Ying sama Fang?"

"Hehe iya.."

"Lari keliling lapangan 8 kali"

Boboiboy mendengus pelan, ia tahu bahwa ia akan mendapatkan hukuman lari keliling lapangan, namun berat rasanya untuk di jalankan jika bukan Fang yang menyuruh.

"Em.. Kak Yaya, boleh gak kalo hukumannya lari 5 kali aja? Soalnya aku masih lemes, belom makan juga"

Si Wakil Ketua Osis, Yaya, ber'oh ria sembari mengangguk pelan, "Ohh kamu belom makan ya? Kasian juga kamu ini"

Boboiboy ikut menganggukinya lalu tak lama, rambutnya di jambak oleh Yaya hingga membuatnya meringis kesakitan.

"Kamu kira saya peduli kamu udah makan atau enggak? Ke lapangan dan lari sekarang atau-"

"O-oke oke, aku lari sekarang"

Boboiboy melepas pelan tangan Yaya yang menjambak rambutnya dan langsung berlari kearah lapangan tanpa henti untuk menghindari Yaya.

Yaya hanya menggeleng pelan melihat Adik Kelasnya yang tak tertib dan disiplin terhadap aturan.

Mata perempuan itu melihat kesekelilingnya, sepertinya tak ada lagi murid yang telat, hanya Adik Kelasnya yang tadi saja. Yaya memutuskan untuk menutup gerbang dan masuk kedalam Sekolah, menyusul teman-temannya belajar.

Backstreet | FangBoy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang