Chapter 3_ Nama

612 53 4
                                    

Taehyung membawa anak laki-laki itu masuk kedalam mansion sambil memperhatikan tingkah penasaran dan kekaguman dari anak itu yang begitu lucu dan menggemaskan.

Ia membawa anak itu menuju ruang tamu dengan fasilitas sofa besar yang empuk di tengah ruangan tersebut, satu televisi yang besar di sebrang sofa dan disisi kanan ada satu akuarium besar dan disisi lainya lampu hias yang berbentuk Lion dengan mulut terbuka dan di tengah mulut nya itu ada lampu emas yang menyala.

Keduanya duduk berdampingan di sofa tersebut yang satu masih mengangumi kemegahan mansion tersebut sambil berceloteh pujian dengan lucu dan yang satu lagi memperhatikan tingkah laku dari anak laki-laki itu dengan diam.

Sepertinya ini akan jadi kebiasaannya untuk terus memperhatikan tingkah lakunya yang lucu dan entah kenapa Taehyung tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Cukup lama Taehyung memperhatikannya hingga menyadari sesuatu di balik kerah baju rumah sakit itu.

Tangannya bergerak menuju kerah baju anak laki-laki itu dan membuka sedikit kerah tersebut hingga mata hazel itu menatap tajam saat menemukan beberapa bekas luka bakar yang di akibatkan seputung rokok.

Sudah terlihat tidak asing lagi luka bakar tersebut jelas sekali luka bakar itu dari putung rokok karena ia sudah pernah melukai seseorang dengan itu.

"Papa?" Anak itu menoleh karena Taehyung menyentuh lehernya sehingga membuatnya merasa geli.

"Sakit?" Tanya Taehyung tanpa mengalihkan pandangannya dari luka tersebut.

Anak itu menyadari apa yang dimaksud oleh Taehyung, dengan kuat anak itu menggelengkan kepalanya.

"Papa tidak perlu khawatir ini tidak sakit sama sekali." Jawabnya dengan senyuman.

"Apa ada yang lain?" Tanya Taehyung karena dokter mengatakan jika ada luka lebam pada anak itu.

Anak laki-laki itu dengan polos membuka pelan kancing bajunya dan memperlihatkan beberapa luka lama yang sudah mengering dan lebam ungu yang bercampur biru terlihat di bagian punggung dan perutnya.

Taehyung mengepalkan tangannya dengan kuat untuk menahan emosinya yang sudah meluap, mata hazel itu menatap dengan tajam dengan wajah dan ekspresinya begitu dingin dan datar.

"Tidak Apa Papa, ini tidak sakit sama sekali kok." Ucap anak itu dengan senyuman manis.

Taehyung menutup matanya sejenak kemudian menghelakan napasnya dengan pelan agar meredakan emosinya yang hampir meluap, bahkan anak itu masih mengatakan tidak sakit sama sekali dengan senyuman di wajahnya dan itu sungguh membuatnya ingin membunuh orang yang sudah melakukan sesuatu yang begitu kejam padanya.

Taehyung mengangkat tubuh anak itu ke atas pangkuannya dan menghadap kepadanya, kemudian memakaikan kembali baju tersebut pada anak itu.

"Bisa beritahu Papa siapa yang melakukannya?" Taehyung bertanya dengan suara rendah.

Anak laki-laki itu bisa mengerti ekspresi dari wajah pria di hadapannya, wajah yang begitu khawatir padanya dan sikap yang lembut itu membuatnya merasa senang karena ada seseorang yang begitu menyayanginya.

"Papa sudah bertemu dengannya, pria tua jelek kemarin itu sangat jahat." Celotehnya dengan menggembungkan pipinya karena merasa kesal dan marah namun tingkahnya itu malah membuatnya terlihat lucu di mata Taehyung.

Taehyung selesai memakaikan pakaiannya dan mengalihkan pandanganya pada anak itu.

"Apa Papa boleh menghukumnya?"

"Tentu saja, aku harap pria tua jelek itu terluka seperti aku." Ucapnya dengan menggebu-gebu dengan lucu.

"Tentu saja sayang, Papa akan membuatnya lebih dari itu." Sambil mengecup kening anak itu.

Possessive Papa | VKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang