13🦸🏻HTS

5 2 1
                                    

"ntar pulang nya tunggu di parkiran aja ya ayya" ucap Dio memberi tahu.

"Siap pak supir Dio" jawab ayya sambil cengengesan.

Di depan gerbang sekolah ada dua insan yang memiliki hubungan sebatas persahabatan sudah berjalan selama 3 tahun tetapi Dio memiliki rasa kasih sayang, perhatian,tulus lebih dari sahabat, sedangkan ayya hanya menganggap Dio sebagai sahabat karna ia mengharapkan balasan rasa sayang,cinta dari kakak kelas yang sudah satu tahun lulus. Ayya dan Dio sudah kelas XII satu semester lagi mereka akan lulus tetapi sebelum mereka lulus mereka telah asing.

"Hemmm, ada film pendek terbaru nih. Nonton ah seru keknya" Dio memanas manasi ayya karna gadis itu sedang marah karna Dio terlalu banyak mencicipi ice matcha milik ayya.

Ayya mendelikan matanya saat mendengar ucapan Dio barusan, dengan buru buru tidak mau ketinggalan awal dari film itu ayya berpindah tempat sebelah tempat duduk Dio, karna Dio sudah peka Dio menyodorkan sebelah handset yang lelaki itu pakai di telinga kirinya.

Mereka selalu menonton film pendek sad ending maupun happy ending bersama sampai di ejekin pasangan aneh. Cukup unik tapi momen itu tidak lagi akan terulang.

*****

"Dio" panggil ayya untuk menyadarkan Dio dari lamunannya.

"I-iya kenapa ya" jawab Dio gugup.

"Kamu tau nggak kalau kak Zidan chat aku"

"Aku senang banget tau, udah lama aku suka sama kak Zidan baru kali ini juga kak Zidan chat aku" lanjut ayya memberi tahu.

Sejak itu ayya sering menceritakan tentang Zidan rasanya muak sekali mendengar setiap ayya menceritakan Zidan. Setiap pembahasan selalu ke Zidan mengalihkan pembicaraan saja percuma karna dia akan terus menceritakan tentang Zidan. Semuanya selalu Zidan Zidan dan terus Zidan.

"Dio aku semalam di ajak kak Zidan nonton, seru banget tau dia perhatian,lucu,suka bercanda. Dan kamu tau dia juga ajak aku ke cafe yang nggak pernah aku datengin, dan ad----" ucapan ayya terpotong dengan Dio "bisa stop nggak sih bahas Zidan"

"emang kenapa" tanya ayya tanpa ada rasa bersalah.

"Aku males dengar nya, kapan kapan lagi aja"

"Hhmmm"

*****

"

Kenapa muka kamu nggak seperti biasanya" ayya melihat muka Dio berbeda yang biasanya senyum, ceria kini berubah menjadi kusut, dingin dan bikin tegang.

"Kenapa, emang udah seperti ini dari dulu"

"Makasih ya Dio, hati hati dijalan"

"Iya sama sama"

Ayya melangkah masuk kedalam gerbang rumahnya, langkah nya terhenti karna Dio menyebut namanya.

"Aku suka sama kamu ayya,aku sayang,cinta,tulus sama kamu ayya" ungkap Dio menahan semua rasa yang ia rasakan.

"Itu kamu bukan aku, aku cinta,sayang,tulus sama kamu karna kamu sahabat aku nggak lebih Dio" ayya menekan nada bicaranya.

"Kamu jauhin kak Zidan dia nggak baik buat kamu ayya, aku tau itu"

"Kamu kalau nggak suka sama kak Zidan jangan ngejelekin kak Zidan, dia itu baik sama aku kamu tau apa soal kak zidan. Udah ya Dio jangan ikut campur hubungan aku sama kak Zidan, stop bicara apa yang nggak bener tentang kak Zidan"
Punggung ayya tak lagi terlihat gadis itu sudah lari dari hadapan Dio.

*****

"Dio kenapa nggak biasanya dia kayak gitu, coba lu tanyain"

"Dih ko gue, lo aja lah"

"Lo yang lebih dekat ege"

"Haahh berisik debat Mulu, iya iya gue yang nanya"

"Lo kenapa di,ada masalah? Kalau ada mending cerita aja dari pada stres sendiri karena gak bagi bagi" tanya zion dengan ekspresi serius.

"Bodoh ko di makan sendiri,emang Lo mau stres juga minta di bagi bagi. Gue sih ogah" sahut Efran.

"Gak gitu maksud gue bezirrrrr, ah lu mah. Mending lu gak usah bicara kalau gak mau sendal nih melayang" Zion hanya menyengir kuda.

"Nggak papa ko, cuma ada masalah dikit sama ayya" Dio menjawab pertanyaan Efran tanpa mengalihkan pandanganya dari layar handphone.

"Ayya kenapa lagi kami lihat hubungan kalian baik baik aja tuh, cerita lah bro kita kan juga sahabat kamu" rasa ingin tau Efran bangkit lagi.

"Iya nih Dio nggak bagi info"

"Elu mah kek Mak Mak komplek mau ngibah pake info segala, udah di cerita aja"

"Ayya suka sama Zidan, Zidan juga udah mulai chat, telfon sama ayya intinya udah dekat deh. Gue juga udah bilang kalau aku suka sama dia tapi---"

"Tapi cinta Lo bertepuk sebelah tangan kan? Ayya anggap Lo sebatas persahabatan, iya kan" lanjut Zion memotong Dio.

"Aelahh, mana bener lagi. Darimana Lo tau zi"

"Tau dong gue kan pinter gak kek Lo" Zion menepuk dadanya dengan rasa bangga.

"Udah Dio, Lo lepas aja cewek kayak gitu daripada lok sendiri yang sakit. Ngapain ngejar orang yang nggak mau lo kejar, percuma Lo cape sendiri" tutur Efran.

"I-iya juga sih, tapi susah fran gak semudah itu buat move on, menerima, ikhlas. Aku pengen lebih dari sahabat"

"Lo nggak bisa memaksakan dan mengatur ayya sesuka hati Lo, ayya punya pilihan sendiri punya jalan sendiri walaupun itu bukan bersama Lo" seketika Zion seperti seorang yang tersakiti sedunia membuat Dio dan Efran mellow.

Apa yang di bilang Zion dan Efran ada benarnya udah satu Minggu juga aku dan ayya asing udah gak sama sama lagi. Lebih baik aku menyibukkan diri buat tenangin diri dan pelan pelan lupain ayya walaupun nggak bisa seratus persen.

[End]

Terimakasih yang udah mau mampir
Jangan lupa follow - vote - komen - dan
share ke teman teman kalian
Jangan lupa baca judul cerita pendek
selanjutnya 👇🏻👇🏻

See you next chapter

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

short story moyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang