e m p a t b e l a s

3.9K 22 0
                                    

"Makan!!" ucap Langit.

Bukannya menuruti perintah Langit, Bulan berdiri dari duduknya dan berjongkok tepat di depan penisnya yang masih mengeras.

"Ngapain?" tanya Langit heran.

"Bantu kamu sayang" balas Rembulan.

"Oral seks hm?" tanya Langit.

"Yes, do u like it?" Rembulan balik bertanya.

"Tentu!!"

"Emhh ouhh" desah Langit ketika merasakan hangatnya mulut Rembulan.

"Ouhh emhh ahhh lebihh cepathhh laghhihh sayanghh emhhh" desah Langit.

Rembulan mengulum penis Langit penuh gairah, menjilati bagian kepala penisnya dengan tempo yang cepat dan menghisapnya kuat kuat membuat Langit merasakan nikmat yang luar biasa.

"Ouhh emhh ahhh ahhh ahhh sayanghhh emhh ouhh"

"Lebih cepathh lagihh sayanghh eumhh"

Langit menahan kepala Rembulan sehingga miliknya terasa penuh di mulut Rembulan.

"Eummm ahhh ouhh shitt ahh nikmatnyahh emhh"

Langit hampir sampai mencapai pelepasannya dan menarik penisnya dari dalam mulut Rembulan, Langit mengarahkan penisnya ke makanan Rembulan yang belum tersentuh sama sekali. Di saat dirinya menahan kepala Rembulan ia mendapatkan ide yang sedikit konyol.

"Crot...crot...crot..." Langit mengeluarkan spermanya tepat di atas makanan milik Rembulan.

"Ahhhh emhhh ahhhh" desah Langit ketika berhasil mendapatkan pelepasannya.

"Kenapa kamu keluarin di atas makanan aku?!" tanya Rembulan.

"Kenapa? Gak suka?"

"Makan sekarang!!" perintah Langit tak terbantahkan.

"Gak mau!!" tolak Rembulan.

"Makan Rembulan!!"

Atas paksaan dari Langit Rembulan pun memakan makanannya dengan terpaksa, di suapan pertama ia merasakan mual akibat dari bau dan rasa makanan itu yang telah bercampur dengan sperma milik Langit.

"Huekk" Rembulan ingin memuntahkan makanannya namun Langit langsung bersuara.

"Jangan di buang!!"

"Habis juga kan?, di suruh makan dari tadi aja lama banget giliran di kasih toping susu putih rasa sperma aja habis" ucap Langit ketika melihat makanan Rembulan habis tak tersisa.

"Enak hm?" tanyanya.

"Enakk" balas Rembulan.

"Mau lagi?" tanya Langit.

"Mau apa?" Rembulan balik bertanya.

"Seks"

"Tapi aku capek Langit"

"Aku mau kita seks 24 jam"

"Gak mau!!, mana bisa gitu!!" tolak Rembulan yang merasa berat dengan ajakan Langit.

"Harus mau!!, kamu gak lihat Langit kecil udah bangun lagi hm?"

"Kenapa selalu berdiri?" gumam Rembulan yang tengah menatap penis Langit yang telah mengeras dan berdiri tegak.

"Karena kamu sayang, aku pengen" bisik Langit yang telah memeluk Rembulan dari depan dan menggesek miliknya ke vagina Rembulan.

"Tapi kita belum mandi Langit" ucap Bulan.

"Mandi sambil seks mau?" tanya Langit.

"Oral seks?" Rembulan balik bertanya.

"No, aku mau yang lebih" balas Langit.

Ibuku Adalah Pacarku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang